5 Pelajaran Laga Torino vs Juventus: Haruskah Andrea Pirlo Dipecat?

5 Pelajaran Laga Torino vs Juventus: Haruskah Andrea Pirlo Dipecat?
Pelatih Juventus, Andrea Pirlo (c) LaPresse via AP

Bola.net - Juventus kembali gagal meraih kemenangan dalam ajang Serie A. Pada Sabtu (3/4/2021) kemarin, pasukan Andrea Pirlo tesebut hanya mampu bermain imbang melawan Torino di Stadio Olimpico Turin dengan skor 2-2.

Awalnya, Juventus sempat unggul lebih dulu melalui aksi Federico Chiesa. Gol yang tercipta di menit ke-13 tersebut memberikan angin segar buar Bianconeri, serta membuat keyakinan meraih kemenangan semakin meninggi.

Namun harapan Juventus meraih kemenangan sirna begitu striker Torino, Antonio Sanabria, mencetak gol dua kali. Torino unggul sampai menit ke-79, tepat setelah gol Cristiano Ronaldo yang sempat dianulir disahkan kembali oleh wasit.

Pertandingan kali ini menghasilkan beberapa catatan penting yang patut diketahui oleh Bolaneters sekalian. Informasi selengkapnya bisa disimak dengan melakukan scroll ke bawah.

1 dari 5 halaman

Lagi-lagi Dirugikan Kecerobohan

Kalau dilihat dari segi angka, Juventus sebenarnya baik-baik saja musim ini. Mereka merupakan tim dengan lini pertahanan terbaik sampai giornata ke-29, di mana dari catatan pasukan Andrea Pirlo tersebut hanya kebobolan 25 kali saja.

Dari segi penyerangan, mereka mencetak 56 gol - terbaik ke-4, namun tidak terpaut jauh dari rival-rivalnya. Lantas, apa yang membuat Juventus hanya mampu meraih 16 kemenangan dari 28 laga?

Blunder adalah jawabannya. Gol kedua Torino berawal dari kesalahan fatal Dejan Kulusevski yang melakukan backpass buruk hingga bisa dipotong Sanabria. Para pemain Juventus cukup sering melakukan blunder dan itu menjadi PR besar Pirlo saat ini

2 dari 5 halaman

Berhenti Ronaldo-sentris, Waktunya Chiesa-sentris

Ronaldo selalu menjadi sosok penyelamat Juventus dalam situasi genting dengan gol-golnya. Namun, 'biaya' yang harus dikorbankan Bianconeri terlalu besar dan tidak selalu berkaitan dengan materi. Bisa juga dari skema permainan.

Selain membayar gajinya yang setinggi langit, Bianconeri juga harus membangun skuad untuk mendukung performanya. Namun Ronaldo kerap melempem di pertandingan penting, contohnya dalam duel dua leg melawan Porto di pentas Liga Champions.

Ketika Ronaldo menurun, Chiesa muncul sebagai sosok penting buat Bianconeri. Pemain asal Italia tersebut terlibat dalam gol di empat dari lima penampilan terakhirnya di semua kompetisi dengan catatan tiga gol dan dua assist.

Usianya pun jauh lebih muda ketimbang Ronaldo, yakni 23 tahun. Mungkin, ada baiknya Bianconeri berhenti bermain Ronaldo-sentris dan mulai membangun skuad di sekitar eks penggawa Fiorentina tersebut.

3 dari 5 halaman

Perlukah Mengganti Andrea Pirlo?

Publik meyakini kalau Juventus sebaiknya memecat Andrea Pirlo untuk menyelesaikan permasalahan inkonsistensi yang selama ini dialami. Namun, apakah harus Bianconeri memecatnya di saat musim 2020/21 sudah hampir berakhir?

Memang, Pirlo tidak memiliki pengalaman. Namun sejauh ini, tidak ada pelatih berpengalaman untuk membalikkan situasi di Juventus sejauh ini, kecuali kalau mereka bersedia mengangkat kembali Massimiliano Allegri atau Maurizio Sarri.

Perlu diperhatikan juga kalau Juventus harus menjalani dua laga berat di bulan April, yakni ketika menghadapi Napoli dan Atalanta. Pelatih baru membuat pemain Juventus harus beradaptasi dengan skema baru dan, bisa jadi, Bianconeri justru meraih hasil yang lebih buruk.

4 dari 5 halaman

4 Besar Menjadi Target Utama

Setelah hasil imbang ini, Juventus wajib bersikap realistis. Meraih Scudetto merupakan target yang muluk-muluk. Daripada berharap menyalip Inter Milan yang sedang tampil konsisten, Juventus harus mencari cara agar bisa bertahan di empat besar.

Hasil imbang membuat Juventus bisa duduk di posisi ke-4 dalam klasemen sementara Serie A dengan perolehan 56 poin. Raihan poinnya sama dengan Napoli yang sekarang menempati peringkat ke-4.

Situasi di klasemen ini membuat Juventus dalam posisi tertekan. Pada Rabu (7/4/2021) mendatang, mereka akan bertemu Napoli dalam laga yang seharusnya digelar pada bulan Oktober 2020 lalu. Mereka wajib menang jika tak ingin tergeser dari posisi empat.

5 dari 5 halaman

Asal Tidak Degradasi

Satu poin membuat Torino bisa menjaga jarak dengan dua tim yang masih memiliki peluang untuk keluar dari zona degradasi, Cagliari dan Parma. Sekarang, mereka sedang menempati peringkat ke-17 dengan perolehan 24 angka.

Cagliari baru mengumpulkan 22 angka dan sedang menempati peringkat ke-18. Sementara Parma berada satu peringkat di bawahnya dan telah mencatatkan 20 poin sejauh ini.

Meski gagal meraih kemenangan, Torino mampu menghasilkan permainan yang cukup cemerlang melawan juara bertahan Serie A. Hasil imbang ini jelas bisa memberikan dorongan krusial buat Il Toro untuk menjauhi zona degradasi.