5 Pelajaran Laga Spezia vs Juventus: Mode Bertahan yang Riskan dari Bianconeri

5 Pelajaran Laga Spezia vs Juventus: Mode Bertahan yang Riskan dari Bianconeri
Bek Juventus, Matthijs De Ligt, merayakan golnya ke gawang Spezia dalam laga lanjutan Serie A hari Rabu (22/9/2021). (c) AP Photo

Bola.net - Tiga poin krusial berhasil diraih Juventus dalam laga lanjutan Serie A, Rabu (22/9/2021) malam WIB. Bertandang ke markas Spezia, Stadio Alberto Picco, tim besutan Massimiliano Allegri tersebut menang dengan skor 3-2.

Juventus wajib berterima kasih kepada tiga pemainnya, Moise Kean, Federico Chiesa, dan Matthijs De Ligt, yang mencetak gol di laga tersebut. Kalau bukan karena mereka, Bianconeri mungkin akan kembali meraih hasil buruk.

Ada lima pelajaran penting yang bisa dipetik dari pertandingan kali ini. Informasi selengkapnya bisa Bolaneters simak dengan melakukan scroll ke bawah.

1 dari 5 halaman

Dybala Bagus, Tapi Belum Memuaskan

Dybala Bagus, Tapi Belum Memuaskan

Bintang Juventus, Paulo Dybala (kanan), berebut bola dengan Dimitris Nikolaou, dalam laga lanjutan Serie A hari Rabu (22/9/2021). (c) AP Photo

Kepergian Cristiano Ronaldo membuat Paulo Dybala secara otomatis jadi pilar permainan utama Juventus. Atribut yang dimiliki penyerang berkebangsaan Argentina itu sebenarnya sangat mumpuni untuk melakukan peran tersebut.

Performa Dybala sejauh ini bisa dikatakan apik. Aksi-aksinya dalam menggiring dan mengedarkan bola ke rekan setimnya membuat permainan Juventus di lini depan jadi lebih cair dari era Ronaldo dulu.

Kendati demikian, Dybala masih belum memuaskan banyak pihak. Pertandingan kali ini menunjukkan bahwa permainan Juventus jauh lebih baik ketika peran sebagai pilar diberikan kepada bintang lainnya, Federico Chiesa.

2 dari 5 halaman

Determinasi Kuat Federico Chiesa

Determinasi Kuat Federico Chiesa

Penyerang Juventus, Federico Chiesa (kiri), berduel dengan pemain Spezia, Simone Bastoni, dalam laga lanjutan Serie A hari Rabu (22/9/2021). (c) AP Photo

Berlari tanpa henti dan secara konsisten menebar ancaman ke lini pertahanan Spezia. Kalau tanpa Federico Chiesa, entah apa hasil yang bakal diterima Bianconeri pada pertandingan kali ini.

Whoscored sudah benar memberinya gelar man of the match sekaligus rating 9,5. Chiesa ada di mana-mana. Kontribusinya sangat krusial baik untuk lini pertahanan dan penyerangan, yang dipermanis dengan torehan gol.

Sederet statistik ini menggambarkan betapa apiknya performa Chiesa: Sampai digantikan Dejan Kulusevski pada menit ke-84, iamelepaskan empat tembakan, melewati lawan sebanyak lima kali, dan membuat enam jegalan.

3 dari 5 halaman

Mempertahankan Keunggulan di Situasi Riskan

Dalam beberapa kesempatan, Allegri mengungkapkan betapa pentingnya kemenangan untuk mendongkrak semangat para pemainnya. Itulah yang menjadi alasan dirinya ngamuk besar ketika Bianconeri menyia-nyiakan keunggulan ketika bertemu AC Milan beberapa hari yang lalu.

Allegri tidak ingin mengulangi kesalahan lagi. Begitu gol ketiga tercipta, Juventus tidak lagi melakukan serangan dan tekanan yang intens. Ini membuat pemain Spezia jadi berani keluar dari daerahnya untuk melancarkan serangan.

Strategi bertahan membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi, apalagi dalam situasi unggul dengan selisih satu gol saja. Ini cukup riskan. Maka dari itu, ada baiknya Allegri memakai strategi bertahan ketika Juventus sedang unggul dua gol atau lebih.

4 dari 5 halaman

Tanpa Locatelli, Juventus Bisa Apa?

Tanpa Locatelli, Juventus Bisa Apa?

Pemain Juventus merayakan gol yang dicetak Matthijs De Ligt (kanan) ke gawang Spezia dalam laga lanjutan Serie A hari Rabu (22/9/2021). (c) AP Photo

Penampilan Juventus di babak pertama tidak mengesankan. Berbeda dengan waktu menghadapi AC Milan, aliran bola yang diedarkan para pemainnya di laga ini terasa begitu lambat dan Spezia selalu punya ruang untuk melancarkan serangan.

Allegri sampai melakukan dua pergantian pemain pada awal babak kedua, salah satunya Manuel Locatelli. Pemain reguler Timnas Italia tersebut menggantikan Rodrigo Bentancur yang perannya tidak begitu terasa.

Setelah Locatelli masuk, permainan Juventus jauh lebih cair. Edaran bola menjadi lebih cepat seperti waktu menghadapi AC Milan. Andai tidak kecolongan gol Janis Antiste, Juventus mungkin bisa meraih kemenangan dengan margin skor yang lebih baik.

5 dari 5 halaman

Kemenangan Pertama, Pendongkrak Motivasi

Juventus meraih kemenangan pertamanya setelah melewati lima pekan Serie A, kedua jika menghitung laga fase grup Liga Champions kontra Malmo FF pekan lalu. Buat klub sekelas Juventus, ini adalah torehan yang buruk.

Dalam empat pertandingan sebelumnya, Juventus meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang. Sederet hasil buruk itu membuat mereka terdampar hingga ke zona degradasi dalam klasemen sementara Serie A sebelum bertemu Spezia.

Hasil ini bisa mendongkrak motivasi Juventus untuk meraih torehan-torehan positif lainnya. Modal yang sangat bagus untuk menghadapi Sampdoria dan Chelsea selama satu pekan ke depan.