5 Pelajaran Laga Inter Milan vs Sassuolo: Sudah Kehabisan Bensin, Wahai Nerazzurri?

5 Pelajaran Laga Inter Milan vs Sassuolo: Sudah Kehabisan Bensin, Wahai Nerazzurri?
Ekspresi kekecewaan pemain Inter Milan, Lautaro Martinez, usai gagal menjebol gawang Sassuolo dalam laga lanjutan Serie A hari Senin (21/2/2022). (c) AP Photo

Bola.net - Inter Milan tampil beringas saat menjamu Sassuolo dalam laga lanjutan Serie A, Senin (21/2/2022) dini hari di Giuseppe Meazza. Namun sayangnya, mereka justru menelan kekalahan dengan skor 0-2.

Nerazzurri itu tampil dominan dengan catatan statistik yang mencengangkan. Akan tetapi, peraih tiga poin ditentukan oleh berapa banyak gol yang bisa dicetak. Sassuolo menang berkat gol Giacomo Raspadori dan Gianluca Scamacca.

Ada lima pelajaran penting yang Bolaneters bisa petik dari duel seru antara Inter Milan melawan Sassuolo ini. Informasi selengkapnya bisa disimak dengan melakukan scroll ke bawah.

1 dari 5 halaman

Kehabisan Bensin?

Kehabisan Bensin?

Penyerang Inter Milan, Edin Dzeko. (c) AP Photo

Inter benar-benar tampil perkasa pada paruh pertama musim ini. Mereka cuma mengalami satu kekalahan saja sejak pekan pertama Serie A di bulan Agustus lalu hingga laga ke-23 yang digelar menjelang akhir Januari 2022.

Venezia menjadi akhir dari rentetan positif tersebut. Dalam laga itu, Inter berhasil menang dengan skor 2-1. Kebetulan, itu adalah partai terakhirnya di bulan Januari dan setelahnya tak pernah lagi merasakan kemenangan.

Tiga laga mereka lalui di bulan Februari, dengan torehan dua kekalahan dan satu hasil seri. Ditambah lagi kekalahan dari Liverpool pada leg pertama 16 besar Liga Champions. Apakah ini pertanda Inter mulai kehabisan bensin?

2 dari 5 halaman

Memasuki Masa-masa Krusial

Memasuki Masa-masa Krusial

Ekspresi kekecewaan pemain Inter Milan setelah kebobolan gol Giacomo Raspadori dalam laga lanjutan Serie A kontra Sassuolo, Senin (21/2/2022). (c) AP Photo

Gambaran soal posisi akhir sebuah klub di klasemen liga biasanya mulai terlihat dari bulan Februari. Dan saat ini, Inter sedang berada di posisi kedua dengan jarak dua angka dari pemuncak klasemen saat ini, AC Milan.

Tentu, Inter masih punya peluang untuk mempertahankan gelarnya. Apalagi klub besutan Simone Inzaghi tersebut masih mengantongi satu laga tunda melawan Bologna yang belum diketahui kapan akan digelar.

Namun untuk merebut dan mempertahankan posisi puncak, Inter tidak boleh lagi terpeleset seperti melawan Sassuolo. Apalagi mereka masih akan bertemu lawan-lawan berat di sisa musim 2021/22 seperti Juventus, Fiorentina, dan AS Roma.

3 dari 5 halaman

AC Milan Merugi

AC Milan Merugi

AC Milan menghadapi Salernitana pada pekan ke-26 Serie A di Stadio Arechi, Minggu (20/2/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Kekalahan Inter seharusnya bisa disambut positif oleh sang rival sekota, AC Milan. Namun kalau memakai kacatama tim yang maruk, mereka sudah sepantasnya merasa rugi karena gagal mengalahkan Salernitana.

Milan bertanding melawan klub promosi tersebut beberapa jam sebelum Inter bertemu Sassuolo. Tampil di Stadio Arechi, pasukan Stefano Pioli tersebut malah cuma bisa meraih hasil imbang dengan skor 2-2.

Rossoneri patut menyesali hasil imbang ini. Seandainya menang, mereka bisa melebarkan jarak dengan Inter jadi empat poin. Andai menang, mereka bisa bernafas lega dan masih unggul ketika Inter memenangkan laga tundanya.

4 dari 5 halaman

Sassuolo Si Giant Killer

Sassuolo Si Giant Killer

Pemain Sassuolo, Giacomo Raspadori. (c) AP Photo

Kemunculan banyak talenta seperti Domenico Berardi dan Simone Zaza beberapa tahun lalu membuat Sassuolo jadi klub yang ramai dibicarakan di jagat sepak bola Italia. Mereka pun digadang-gadang sebagai calon kekuatan baru di Serie A.

Namun perkembangan mereka cukup melambat beberapa tahun terakhir. Il Neroverdi bahkan disalip oleh Atalanta. Salah satu alasannya karena inkonsistensi yang kerap melandanya.

Beberapa kali Sassuolo menjadi momok buat klub-klub papan atas, lalu menciut di musim setelahnya. Namun pada musim ini, mereka bisa membuktikan diri sebagai penyayat leher raksasa Italia.

Kemenangan atas Inter membuat Sassuolo masuk ke dalam buku sejarah Serie A. Mereka menjadi tim Serie A pertama sejak 1955/56 yang mampu meraih kemenangan dari markas Milan, Inter dan Juventus dalam satu musim.

5 dari 5 halaman

Domenico Berardi

Domenico Berardi

Pemain Italia, Domenico Berardi, dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Irlandia Utara yang digelar pada Selasa (16/11/2021) dini hari. (c) AP Photo

Berardi sempat digadang-gadang sebagai bintang masa depan Italia dengan performanya yang gemilang bersama Sassuolo. Ketika kesempatan buat 'naik kelas' ke Juventus muncul, ia memilih bertahan di Mapei Stadium.

Setelah kesempatan itu terlewatkan, penampilan Berardi menjadi inkonsisten. Kadang gemilang, tak jarang di bawah harapan. Namun di usianya yang sudah matang, sepertinya Berardi telah menemukan konsistensinya.

Ia tampil gemilang dengan torehan 17 gol musim lalu yang membuatnya bisa ikut Euro 2020 dan menjuarainya bersama Timnas Italia. Dan musim ini, ia menjadi satu-satunya pemain di lima liga top Eropa yang mampu mencetak dua digit gol dan asis.