
Bola.net - Pekan ke-25 Serie A menghadirkan banyak pertandingan seru. Salah satunya adalah duel antara Atalanta melawan Juventus yang digelar di Stadio Atleti Azzurri d'Italia pada hari Senin (14/2/2020) WIB.
Kedua tim sama-sama ngotot menginginkan kemenangan. Saking sengitnya duel berlangsung, babak pertama sampai berakhir dengan kedudukan imbang 0-0. Kebuntuan pecah ketika pertandingan memasuki menit ke-76.
Ruslan Malinovskyi melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang membuat Atalanta berhasil mengungguli Juventus 1-0. Skor tidak mengalami perubahan cukup lama, sehingga penonton berpikir La Dea bakal menang di laga ini.
Advertisement
Namun mimpi buruk buat pasukan Gian Piero Gasperini itu muncul di masa injury time. Dari pojok lapangan, Paulo Dybala melepaskan umpan ke kotak penalti dan disambut dengan kepala oleh Danilo. Bola masuk ke gawang dan mengubah kedudukan jadi 1-1.
Ada lima pelajaran penting yang Bolaneters bisa petik dari pertandingan ini. Simak ulasannya di bawah ini, ya.
Momok Si Nyonya Tua
Sejak dipegang Gian Piero Gasperini, Atalanta menjelma jadi salah satu kekuatan baru di Serie A. Tak jarang mereka kerap diunggulkan sebagai salah satu peraih Scudetto setiap musim karena konsistensi permainannya.
Bahkan ketika Juventus masih berjaya, Atalanta seringkali menghadirkan kesulitan buat mereka. Dalam 10 pertemuan terakhir, Juventus cuma mampu meraih kemenangan sebanyak dua kali atas Atalanta.
Hasil imbang ini juga menambah rekor hasil buruk beruntun Juventus dari Atalanta. Mereka tak pernah menang dalam lima pertemuan terakhir di Serie A, dengan rekor tiga hasil imbang dan dua kekalahan.
Fino Alla Fine
'Fino Alla Fine' adalah semboyan Juventus, dalam bahasa Indonesia berarti sampai akhir. Dalam sejarahnya, Juventus memang selalu dikenal sebagai tim yang punya daya juang tinggi untuk meraih kemenangan.
Juventus mengamini slogan tersebut dengan gol pada menit-menit akhir yang dicetak Danilo. Perlu diketahui bahwa gol tersebut tercipta beberapa detik sebelum waktu di mana wasit harus meniupkan peluit panjang.
Bianconeri sendiri sebenarnya tidak tampil buruk. Sayang, Atalanta memiliki pertahanan yang sangat sulit ditembus. Namun Juventus membuktikan bahwa perjuangan hingga akhir bisa mengantarkan hasil terbaik.
Upaya Gila-gilaan Allegri
Allegri sepertinya ragu melakukan pergantian pelatih ketika skornya masih 0-0. Ia harus menjaga keseimbangan, tapi di sisi lain pertahanan La Dea takkan bisa ditembus kalau dia tidak melakukan perubahan.
Pelatih berumur 54 tahun tersebut memilih mempertahankan pemain-pemain yang sudah ada di lapangan. Ia menelan pil pahitnya ketika Malinovskyi mencetak gol dan langsung melakukan perubahan gila-gilaan.
Empat pemain dimasukkan dalam rentang waktu kurang dari 10 menit. Masuknya Moise Kean mengubah formasi Juventus jadi 4-2-4. Ketambahan Juan Cuadrado untuk menggantikan Leonardo Bonucci menunjukkan betapa bernafsunya Juventus mengejar ketertinggalan.
Spartan Ala Atalanta
Atalanta bukanlah klub yang dibekali pemain-pemain dengan bakat individu layaknya Lionel Messi. Mereka mengutamakan kekompakan dalam bergerak di setiap fasenya, menyerang dan bertahan.
Karakteristik inilah yang membuatnya sulit dibungkam oleh klub-klub papan atas Italia. Dan pada pertandingan ini, La Dea menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sekadar beruntung bisa bermain imbang lawan Juventus.
Penjagaan ketat dan pressing menjadi senjata utama Atalanta untuk menutup serangan musuh. Juventus, sejatinya, bermain dengan apik di laga ini, seperti di dua laga sebelumnya, tapi mereka tidak leluasa berkreasi karena penjagaan ketat para pemain Atalanta.
Dusan Vlahovic dengan semangat yang bergelora bisa ditutup dengan baik oleh Merih Demiral. Dan ketika pemain Juventus memegang bola, satu-dua pemain Atalanta selalu ada untuk membatasi ruang geraknya.
Gagal Memangkas Jarak
Buat Juventus, meraih hasil imbang dari laga ini membuat mereka bisa bertahan di empat besar. Sayangnya, cuma itu pelajaran positif yang bisa dipetik. Bianconeri sebenarnya menelan kerugian besar.
Hasil imbang membuat jarak antara Juventus dan Atalanta tertahan di dua poin. Ini kerugian buat Bianconeri, karena La Dea punya satu pertandingan tunda. Kalau bisa menang, Atalanta bakal membuat Juventus tergeser dari empat besar.
Selain itu, Juventus juga gagal memangkas jarak dengan Napoli, Inter Milan dan AC Milan yang berada di tiga besar. Andaikata menang, Juventus masih punya peluang untuk menjadi juara Serie A musim ini.
Bukannya hasil imbang kontra Atalanta menutup rapat peluang Juventus buat juara. Namun ini adalah salah satu kesempatan terbaik untuk memangkas jarak karena klub-klub di atas sedang 'saling bunuh'.
Baca juga:
- Kata Netizen Soal Atalanta 1-1 Juventus: Harusnya Bisa Menang!
- Hasil, Klasemen, dan Top Skor Liga Italia: AC Milan Kudeta Inter, Juventus Tetap di 4 Besar
- Man of the Match Atalanta vs Juventus: Teun Koopmeiners
- Hasil Pertandingan Atalanta vs Juventus: Skor 1-1
- Waduh, Federico Bernardeschi Bakal Cabut dari Juventus?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 13 Februari 2022 16:00
-
Liga Italia 12 Februari 2022 18:26
Inter Milan atau AC Milan, Siapa yang Bakal Meraih Scudetto Serie A?
-
Liga Italia 12 Februari 2022 17:32
-
Liga Italia 12 Februari 2022 10:04
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:52
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 08:51
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 08:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:39
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:37
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...