5 Pelajaran Juventus vs AC Milan: Sayonara dan Welcome Back, Liga Champions!

5 Pelajaran Juventus vs AC Milan: Sayonara dan Welcome Back, Liga Champions!
Bintang Juventus, Cristiano Ronaldo (kiri) berduel dengan bek AC Milan, Simon Kjaer, dalam laga lanjutan Serie A hari Senin (10/5/2021). (c) AP Photo

Bola.net - Duel antara dua raksasa Italia, Juventus dan AC Milan, berakhir dengan skor yang mengejutkan. Di luar dugaan, Bianconeri yang bertindak sebagai tuan rumah dalam pertandingan lanjutan Serie A tersebut tumbang dengan skor telak 0-3.

Awalnya Juventus masih bisa memberikan perlawanan yang cukup ketat buat Zlatan Ibrahimovic dkk. Kedudukan seri 0-0 bertahan sampai menjelang babak pertama di Allianz Stadium berakhir.

Namun semuanya berubah ketika Milan telah mendapatkan celah di lini pertahanan Juventus. Mereka pun mencetak gol pertamanya di masa injury time babak pertama lewat aksi Brahim Diaz.

Setelahnya, mencetak gol nampak seperti perkara mudah buat klub besutan Stefano Pioli tersebut. Milan menambah dua gol lagi masing-masing pada menit ke-78 dan 82 melalui Ante Rebic dan juga Fikayo Tomori.

Ada lima pelajaran penting yang bisa dipetik Bolaneters dari pertandingan kali ini. Informasi selengkapnya bisa disimak dengan melakukan scroll ke bawah

1 dari 5 halaman

From Zero, to Hero, Lalu Zero Lagi

Performa pemain Juventus pantas mendapatkan sorotan. Namun tidak ada yang lebih cocok diguyur kritikan ketimbang sang penjaga gawang, Wojciech Szczesny.

Szczesny bertanggung jawab atas bobolnya gawang Juventus pada masa injury time babak pertama. Pada titik ini, ia menjadi 'zero'. Pria asal Polandia tersebut bangkit di babak kedua dan berhasil menepis eksekusi penalti Franck Kessie.

Seandainya Juventus bisa menjadi pemenang, Szczesny punya peluang untuk menjadi 'hero'. Namun dua gol tambahan yang dikantongi Milan membuat Bianconeri harus pikir-pikir lagi untuk menjadikannya suksesor Gianluigi Buffon.

2 dari 5 halaman

Cristiano Ronaldo Tidak Bergairah

Cristiano Ronaldo nampak tidak bergairah pada pertandingan kali ini. Sudah jelas, fokus pertahanan Milan adalah menjaga pergerakannya. Dan pemain berkebangsaan Portugal tersebut tidak berusaha keluar dari pengawalan.

Berdasarkan rating dari Whoscored, Ronaldo adalah salah satu penampil terburuk dari Juventus. Kelesuan mantan penyerang Real Madrid tersebut bisa terlihat dari dua tembakannnya yang gagal mencapai sasaran.

Ronaldo juga gagal melakukan tiga dari empat percobaan menggiring bola, kalah dalam duel udara, serta menyelesaikan 26 dari 34 operan. Mungkin, sudah waktunya Juventus melepas peraih lima trofi Ballon d'Or tersebut.

3 dari 5 halaman

Brahim Diaz Berbahaya

Fikayo Tomori adalah man of the match versi Whoscored. Tapi para penonton tidak boleh melupakan jasa besar Brahim Diaz yang tidak hanya terhenti pada gol pertama saja. Permainannya cukup membuat lini pertahanan Bianconeri kerepotan.

Diaz turut berjasa di balik hadiah penalti yang diberikan oleh wasit pada menit ke-57. Ia menarik perhatian Giorgio Chiellini dan melepaskan tembakan tepat ke arah tangan bek veteran tersebut saat berada di kotak terlarang.

Menurut data yang diperoleh dari Whoscored, Brahim Diaz melepaskan sebanyak empat tembakan pada pertandingan tersebut. Membuatnya jadi pemain dengan jumlah tembakan terbanyak sepanjang permainan berlangsung.

4 dari 5 halaman

Sayonara dan Welcome Back Liga Champions!

Serie A masih menyisakan tiga pertandingan lagi. Namun tak bisa dimungkiri, kekalahan ini menjadi pukulan telak dalam usaha Juventus untuk bisa duduk di empat besar klasemen akhir Serie A.

Kekalahan ini membuat Juventus menempati posisi lima, turun dua peringkat karena Napoli mampu mengalahkan Spezia pada hari sebelumnya. Bisa jadi, Bianconeri akan merasakan lagi pedihnya bermain di Liga Europa yang terakhir kali diikuti di musim 2013/14.

Di sisi lain, hasil ini memperbesar peluang AC Milan untuk turut serta dalam ajang Liga Champions musim depan. Mereka belum pernah bermain lagi di kompetisi bergengsi tersebut sejak musim 2013/14.

5 dari 5 halaman

Masih Mau Pertahankan Pirlo?

Hasil buruk ini menimbulkan pertanyaan besar buat Juventus: Apakah Andrea Pirlo layak dipertahankan di kursi kepelatihan? Atau sebaiknya digantikan oleh sosok yang berpengalaman?

Namun dalam dua tahun terakhir, Juventus telah membuktikan kalau memecat pelatih bukanlah jawaban. Mereka mendepak Massimiliano Allegri sembari berharap prestasinya di Liga Champions menanjak, namun yang terjadi sebaliknya.

Tidak ada ruang lagi buat Juventus untuk melakukan kesalahan. Memecat Pirlo mungkin bisa jadi langkah buruk. Akan tetapi, mempertahankannya juga bukan solusi yang bijak. Mari lihat apa yang akan dilakukan Juventus di masa depan.