5 Pelajaran Inter Milan vs Hellas Verona: Pepet Terus Rival Ibukota

5 Pelajaran Inter Milan vs Hellas Verona: Pepet Terus Rival Ibukota
Selebrasi gelandang Inter Milan, Nicolo Barella, usai mencetak gol ke gawang Hellas Verona dalam laga lanjutan Serie A hari Sabtu (9/4/2022). (c) AP Photo

Bola.net - Inter Milan berhasil memetik kemenangan usai menjamu Hellas Verona dalam laga lanjutan Serie A, Sabtu (9/4/2022). Pertandingan yang digelar di Giuseppe Meazza tersebut dimenangkan Nerazzurri dengan skor 2-0.

Semua gol Inter Milan diciptakan di babak pertama. Nicolo Barella menjadi pembuka kemenangan juara bertahan Serie A itu pada menit ke-22, dan disusul Edin Dzeko yang mencetak gol delapan menit setelahnya.

Ada lima pelajaran penting yang bisa Bolaneters petik dari pertandingan antara Inter Milan melawan Hellas Verona ini. Simak informasi selengkapnya di bawah.

1 dari 5 halaman

Badai Telah Berlalu?

Badai Telah Berlalu?

Selebrasi skuad Inter Milan di markas Juventus, Senin (4/4/2022) (c) La Presse via AP Photo

Inter sempat bertengger cukup lama di puncak klasemen sementara Serie A. Namun, mereka tergelincir hingga ke posisi tiga karena rentetan hasil buruk yang diterima setelah pekan internasional di bulan Januari lalu.

Rentetan hasil buruk itu diawali oleh kekalahan dari AC Milan dengan skor 1-2. Sampai pertengahan Maret, Nerazzurri melalui tujuh pertandingan di pentas Serie A dan cuma meraih satu kemenangan saja.

Setelah pekan internasional bulan Maret berakhir, Inter sukses mematahkan rekor buruk tersebut dengan kemenangan atas Juventus, disusul Verona. Jadi, mereka sudah mencatatkan dua kemenangan beruntun. Badai telah berlalu?

2 dari 5 halaman

Ivan Perisic

Ivan Perisic

Pemain Inter Milan, Ivan Perisic. (c) AP Photo

Ivan Perisic menjadi pemain yang paling menonjol dalam pertandingan kali ini. Pria berkebangsaan Kroasia itu benar-benar menguasai sisi kiri penyerangan Inter Milan hingga membuat sayap kanan Verona, Marco Faraoni, tak berkutik.

Perisic sampai mendapatkan gelar man of the match karena penampilan apiknya. Ia membukukan empat umpan kunci, tujuh kali menang duel di udara, melakukan dua tekel dan dua intersep selama di lapangan.

Namun yang paling spesial darinya adalah sumbangsih dua asis masing-masing untuk Barella dan Dzeko. Jadi, publik boleh menyimpulkan kalau Inter MIlan takkan keluar sebagai pemenang jika Perisic tidak bermain dengan maksimal.

3 dari 5 halaman

Pepet Terus Rival Ibukota

Pepet Terus Rival Ibukota

Pemain Inter Milan, Denzel Dumfries (c) AP Photo

Dua kemenangan beruntun membuat Inter Milan semakin dekat dengan pemuncak klasemen sementara Serie A, AC Milan. Mereka kini terpaut satu angka saja, dan pergeseran sangat mungkin terjadi pada pekan berikutnya.

Milan sendiri belum menjalani laga pekan ke-32. Klub besutan Stefano Pioli tersebut baru akan tampil pada Senin (11/4/2022) dini hari nanti melawan Torino. Di atas kertas, Milan sangat mungkin meraih kemenangan dari laga ini.

Tapi kalau Milan sampai tergelincir lagi, ini kesempatan buat Inter untuk merebut kembali singgasana klasemen Serie A. Dan mereka sangat mungkin keluar sebagai juara karena masih menyisakan satu laga tunda untuk dimainkan.

4 dari 5 halaman

Musuh Berat Tinggal AS Roma

Musuh Berat Tinggal AS Roma

Duet striker Inter Milan, Edin Dzeko dan Lautaro Martinez (c) AP Photo

Sekarang Inter berada dalam rentetan positif dengan dua kemenangan beruntun di tangan. Apakah torehan ini bakal berlanjut? Sepertinya demikian.

Pekan depan, tepatnya hari Sabtu (16/4/2022) mendatang, Inter bakal bertandang ke markas Spezia. Lawan yang di atas kertas bisa dikalahkan oleh Nerazzurri karena Spezia sedang berada di peringkat ke-15 dalam klasemen sementara.

Kalau bicara soal di atas kertas, Inter cuma perlu khawatir saat menghadapi AS Roma pada akhir April ini. Sisanya, harusnya, bisa dikalahkan. Tapi mereka patut mewaspadai kejutan, sebab Sampdoria mampu menahan imbang Nerazzurri pada pekan ke-3 lalu.

5 dari 5 halaman

Oase di Tengah Paceklik Dzeko

Ketika rentetan hasil buruk terjadi, lini depan Inter Milan jadi sorotan karena tak mampu memanfaatkan peluang-peluang yang tersaji. Edin Dzeko menjadi sorotan utama karena berstatus sebagai pengganti Romelu Lukaku.

Masa buruk Inter terjadi setelah menghadapi AC Milan pada awal bulan Februari lalu. Dzeko tampil di 12 laga dalam kurun waktu tersebut, tapi cuma membukukan enam gol saja. Bukan torehan yang cukup baik untuk penyerang seperti dia.

Gol yang dicetak Dzeko saat menghadapi Verona ibarat oase di tengah paceklik. Semoga ini bisa menjadi awal yang baik buat Dzeko agar bisa konsisten dalam mencetak gol, demi membuat fans Nerazzurri bahagia.