5 Pelajaran dari Laga Udinese vs Juventus: Ketika Chiellini dan Bonucci tak Lagi Muda

5 Pelajaran dari Laga Udinese vs Juventus: Ketika Chiellini dan Bonucci tak Lagi Muda
Matthijs De Ligt (kiri) berduel dengan Stefano Okaka (kanan) saat Juventus bertemu Udinese dalam laga lanjutan Serie A hari Jumat (24/7/2020). (c) AP Photo

Bola.net - Hasil yang mengejutkan tercipta di pekan ke-35 Serie A yang diselenggarakan di Stadio Friuli, Jumat (24/7/2020). Kandidat terkuat peraih Scudetto, Juventus, secara mengejutkan kalah saat berhadapan dengan Udinese.

Pertandingan tersebut berakhir dengan kedudukan tipis 1-2 untuk kekalahan Juventus. Awalnya, klub besutan Maurizio Sarri tersebut sempat unggul lebih dulu setelah tembakan Matthijs De Ligt menemui sasaran di menit ke-42.

Situasi berubah di babak kedua. Gawang Juventus yang dikawal Wojciech Szczesny berhasil dibobol penyerang berkebangsaan Makedonia, Ilija Nestorovski, pada menit ke-52.

Pertandingan nampak akan berakhir dengan kedudukan imbang 1-1. Namun semuanya buyar begitu gelandang Udinese, Seko Fofana, berhasil mencetak gol pada masa injury time. Dan akhirnya, Udinese pun meraih tiga poin.

Kekalahan ini tidak menggeser Juventus dari kedudukannya di puncak klasemen Serie A. Sayangnya, mereka diharuskan menunggu untuk dinyatakan sebagai peraih Scudetto musim ini pada pekan berikutnya.

Ada lima pelajaran penting yang bisa dipetik dari laga kali ini. Informasi selengkapnya yang disadur dari Sportskeeda bisa Bolaneters simak dengan melakukan scroll ke bawah.

1 dari 5 halaman

Menjelang Masa-masa Tua Chiellini dan Bonucci

Patut diketahui bahwa Juventus dalam kondisi pincang saat bertanding pada laga kali ini. Salah satu bek berpengalaman, Leonardo Bonucci, harus menepi dari lapangan lantaran terkena akumulasi kartu.

Giorgio Chiellini belum pulih dari cedera, sementara Merih Demiral belum mencapai kondisi fisik 100 persen. Jadilah Sarri harus mengandalkan duet Matthijs De Ligt dan Daniele Rugani.

Keduanya digadang-gadang sebagai bek masa depan klub berjuluk Bianconeri tersebut untuk menggantikan Chiellini dan Bonucci. Namun sayangnya, penampilan kedua pemain tersebut justru nampak mengkhawatirkan.

2 dari 5 halaman

Paulo Dybala Sudah Berjuang Sekuat Tenaga

Selain Cristiano Ronaldo, Juventus juga mengandalkan sosok Paulo Dybala di lini depan. Performa pemain asal Argentina tersebut menanjak drastis setelah di musim sebelumnya dia tampil buruk hingga sering dicadangkan.

Seperti pada laga-laga sebelumnya, Dybala pun digunakan pada pertandingan kali ini dan diharapkan bisa menyajikan penampilan magisnya. Sayangnya, pria berumur 26 tahun itu tidak bisa berkreasi sebebas biasanya.

Lini pertahanan Udinese benar-benar menyempitkan ruang bergerak buat eks pemain Palermo itu. Ia gagal melakukan dribbling sebanyak enam kali dari sembilan percobaan dan kehilangan bola tiga kali.

3 dari 5 halaman

Aaron Ramsey Belum Memuaskan

Salah satu rekrutan anyar Juventus yang ditunggu-tunggu aksinya adalah Aaron Ramsey. Mengingat performanya di Arsenal yang begitu gemilang, wajar jika publik berpikir kalau Juventus beruntung bisa mendapatkannya gratis.

Namun sejauh ini, performanya tak kunjung memuaskan. Ia gagal menunjukkan penampilan yang sepadan dengan gaji senilai 400 ribu pounds - sebagaimana yang muncul dalam berbagai laporan saat dirinya datang.

Gelandang berusia 29 tahun itu melakukan tiga kali salah operan, kehilangan bola sebanyak tiga kali dan juga hanya melepaskan satu tembakan tepat sasaran. Lantaran tidak efektif, Sarri pun menariknya keluar di babak kedua.

4 dari 5 halaman

Kerja Keras Udinese Terbayarkan

Perbandingan peringkat Udinese dengan Juventus dalam klasemen Serie A sebelum pertandingan ini digelar bagai bumi dan langit. Sebagai informasi, Udinese menempati posisi ke-16 sebelum wasit memulai pertandingan.

Jadi wajar kalau publik meyakini Juventus takkan menemui kesulitan berarti untuk meraih kemenangan. Apalagi kualitas materi kedua tim pun sangat terpaut jauh. Meski demikian, Udinese tidak gentar untuk menghadapi Ronaldo dkk.

Tim asuhan Luca Gotti tersebut memanfaatkan setiap bola yang didapatkan dengan sangat baik. Begitu bola terlepas dari penguasaan Juventus, mereka melancarkan serangan balik yang membuat pertahanan lawan kewalahan.

Udinese memenangkan pertandingan dengan penguasaan bola sebesar 39 persen. Mereka melepaskan 11 tembakan, melakukan 13 dribble, 22 tackle, 19 clearens, 12 intersep, mendapatkan tiga sepak pojok dan mencetak dua gol.

5 dari 5 halaman

Bukan Harinya Cristiano Ronaldo

Dengan segala status kebintangannya, Ronaldo tetaplah seorang manusia. Ia bisa mendapatkan hari baik dan buruk. Dalam kasus ini, hari buruk itu terjadi saat Juventus bertemu Udinese pada dinihari tadi.

Ronaldo sudah berupaya keras untuk membongkar lini belakang lawan. Kendati dikawal dengan ketat, namun penyerang berkebangsaan Portugal itu masih mampu memberikan ancaman ke gawang Udinese.

Pria berusia 35 tahun tersebut kehilangan bola sebanyak dua kali, memenangkan satu duel udara, melakukan 30 operan, menciptakan satu peluang serta melepas tujuh tembakan. Pada akhirnya, tidak ada satupun yang menghasilkan gol.

(Sportskeeda)