
Bola.net - AC Milan meraih kemenangan dalam Derby della Madonnina. Tim asuhan Stefano Pioli itu menang 2-1 atas Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (17/10/2020) malam WIB.
Zlatan Ibrahimovic memborong dua gol kemenangan Milan pada menit ke-13 dan 16. Sementara Nerazzurri cuma bisa mencetak gol lewat Romelu Lukaku pada menit ke-29.
Kemenangan itu membuat Milan memuncaki klasemen sementara Serie A dengan koleksi 12 poin. Mereka unggul tiga poin atas Atalanta kini memiliki koleksi sembilan poin dari empat pertandingan.
Advertisement
Kekalahan di Derby della Madonnina membuat Inter menempati peringkat keenam. Pasukan Antonio Conte mengoleksi tujuh angka.
Pelajaran apa yang bisa dipetik dari duel Derby della Madonnina ini? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Zlatan Ibrahimovic Masih Tetap Kuat
Zlatan Ibrahimovic mungkin sudah mendekati usia 40 tahun. Namun, bomber asal Swedia itu masih belum kehilangan ketajamannya.
Ibrahimovic menjadi penentu kemenangan Milan atas rival sekotanya tersebut. Ia menjebol gawang Samir Handanovic pada menit ke-13 dan 16.
Dengan tambahan dua gol ini, Ibrahimovic telah membukukan lima gol dari tiga pertandingan untuk Rossoneri di semua kompetisi musim ini.
Selain itu, gol-gol tersebut juga memastikan Ibrahimovic terlibat langsung dalam tujuh gol di lima derby pada ajang Serie A untuk Milan (enam gol dan satu assist).
Lukaku Juga Tidak Kalah
Romelu Lukaku mencetak satu gol pada laga ini. Sayangnya, gol tersebut tidak bisa membantu Inter Milan terhindar dari kekalahan.
Dengan demikian, Lukaku berhasil menambah pundi-pundi golnya untuk Inter musim ini. Mantan pemain Manchester United tersebut sekarang sudah mencetak empat gol dari empat pertandingan di Serie A.
Catatan itu menjadikan pemain Belgia tersebut sebagai salah satu pencetak gol terbanyak sementara Serie A bersama Zlatan Ibrahimovic, Hirving Lozano dan Alejandro Gomez.
Lukaku sudah menghadapi Milan sebanyak tiga kali. Dari jumlah itu, bomber berusia 27 tahun itu mampu mencetak tiga gol.
Raksasa Tidur Terbangun di Bawah Pioli
AC Milan sedang menikmati hasil yang bagus bersama Stefano Pioli. Inter Milan pun menjadi korban terbaru mereka.
Milan kini selalu mencetak gol dalam 24 pertandingan Serie A terakhir mereka. Rossoneri juga tidak kebobolan dalam empat pertandingan terakhir mereka sebelum pertemuan melawan Inter.
Catatan impresif seperti itu tidak pernah terjadi lagi di klub sejak 1973. Hal itu menunjukkan seberapa jauh Rossoneri telah berkembang sejak Pioli bergabung pada Oktober tahun lalu.
Kedatangan Pioli sebelumnya disambut dengan hashtag #PioliOut di Twitter. Namun, keputusan untuk menunjuknya sekarang terlihat sangat tepat.
Eksperimen Conte Tak Membuahkan Hasil
Inter Milan harus kehilangan Alessandro Bastoni dan Milan Skriniar karena Covid-19. Tanpa dua bek tengah utamanya itu, Antonio Conte terpaksa melakukan eksperimen di lini belakang.
Stefan de Vrij bermain sebagai bek sentral di skema tiga pemain belakang. Dia diapit oleh Aleksandar Kolarov dan Danilo D'Ambrosio, dua pemain yang secara alami merupakan full-back.
Namun, Milan sepertinya mampu menemukan celah di lini belakang Nerazzurri. Kolarov tampil buruk dan bersalah atas penalti yang didapat Rossoneri.
Conte harus segera membenahi lini belakangnya. Sebagai catatan, La Beneamata sudah kemasukan delapan gol dari empat pertandingan di Serie A.
Lini Tengah Milan Lebih Efektif
Meski lini pertahanan sedikit keteteran, Stefano Pioli jelas mendapatkan kombinasi yang tepat di lini tengahnya. Duet Ismael Bennacer dan Franck Kessie sebagai double pivot bekerja dengan sempurna untuk menjaga lini belakang dan menggagalkan serangan Inter, terutama mengunci Nicolo Barella.
Inter terlihat sangat frustrasi dan kemudian memasukkan Christian Eriksen di babak kedua untuk menambah kreativitas di lini tengah. Namun, pemain Denmark itu ternyata juga kesulitan menerobos benteng Kessie-Bennacer.
Tapi, titik paling efisien di lini tengah Milan adalah Hakan Calhanoglu. Bermain dalam peran No 10, pemain Turki itu menjadi katalisator dalam derby ini. Ia secara konsisten memanfaatkan ruang dan melakukan kombinasi yang bagus dengan Ibrahimovic.
Calhanoglu bisa diandalkan ketika Milan butuh ketenangan dan sedikit kreativitas di sepertiga akhir. Calhanoglu tampil luar biasa, tetapi ia bisa berkembang juga berkat kerja keras Kessie dan Bennacer.
Sumber: Squawka
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 17 Oktober 2020 21:31
-
Liga Italia 17 Oktober 2020 17:32
Romelu Lukaku vs Zlatan Ibrahimovic? Cassano: Ibrahimovic Gak Ada Lawan
-
Liga Italia 17 Oktober 2020 14:49
Andriy Shevchenko 'Sang Pembunuh Inter' Mengenang Derby Milan Pertamanya
-
Liga Italia 17 Oktober 2020 12:11
'Mending Lihat Ibra dan Ronaldo di TV Daripada Berhadapan Sebagai Lawan'
-
Liga Italia 17 Oktober 2020 08:11
Jadwal dan Siaran Inter Milan vs AC Milan Hari Ini, 17 Oktober 2020
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 07:11
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 07:03
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 06:34
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 06:22
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 06:21
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 06:04
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...