5 Pelajaran dari Laga AC Milan vs Lazio: Rossoneri yang Semakin Berapi-api

5 Pelajaran dari Laga AC Milan vs Lazio: Rossoneri yang Semakin Berapi-api
Zlatan Ibrahimovic (kiri) dan Giacomo Bonaventura (kanan). (c) AP Photo

Bola.net - Sejak Serie A kembali digelar, AC Milan terus mendulang hasil positif. Pada hari Minggu (5/7/2020), pasukan Stefano Pioli tersebut meraih kemenangan atas Lazio dengan skor telak 3-0.

Dengan begini, artinya Milan sudah melewati empat laga tanpa menelan kekalahan sekalipun. Bahkan mereka nyaris menyapu bersih seluruh laga tersebut dengan kemenangan andai tidak ditahan imbang SPAL beberapa hari yang lalu.

Sekarang, mereka sedang menduduki peringkat ke-6 dalam klasemen Serie A dengan koleksi 46 poin. Asalkan konsisten, bukan tidak mungkin Rossoneri mampu merebut satu tempat di zona Liga Champions walau kemungkinannya kecil.

Dari laga antara AC Milan melawan Lazio, ada beberapa pelajaran penting yang bisa dipetik oleh Bolaneters. Informasi selengkapnya bisa disimak dengan melakukan scroll ke bawah.

1 dari 5 halaman

Api Il Diavolo Kian Membara

Milan sempat melakukan pergantian pelatih sebelum musim 2019/20 bergulir. Kursi kepelatihan itu berpindah dari tangan Gennaro Gattuso ke Marco Giampaolo. Harapannya, pilihan ini bisa membuat Milan menjadi lebih baik.

Kenyataannya tidak seindah yang dibayangkan. Milan justru mengalami keterpurukan di awal musim. Giampaolo pun kehilangan pekerjaannya setelah melewati tujuh kali pertandingan saja.

Namun itu dulu. Sekarang Milan telah bertransformasi jadi klub yang lebih baik. Tiga kemenangan dari empat partai terakhirnya sudah membuktikan bahwa Rossoneri pantas untuk bersaing di papan atas musim depan.

2 dari 5 halaman

Masih Butuh Zlatan Ibrahimovic?

Pada bulan Januari, AC Milan resmi mendaratkan Zlatan Ibrahimovic. Mereka cukup beruntung bisa mendapatkan jasa pria berusia 38 tahun itu secara gratis berhubung kontraknya bersama LA Galaxy berakhir Desember lalu.

Ibrahimovic diharapkan bisa menjadi jawaban atas masalah tumpulnya lini depan AC Milan. Masalah ini tidak bisa diatasi oleh pemain seperti Krzysztof Piatek serta Gonzalo Higuain.

Tapi torehan gol Ibrahimovic sendiri tidak begitu mentereng. Ia hanya membukukan empat gol dari 11 penampilannya di semua kompetisi. Malah striker tertajam Milan saat ini adalah Ante Rebic.

Kehadiran Ante Rebic sempat dipandang sebelah mata oleh publik. Namun sejak kalender berganti ke tahun 2020, pria asal Kroasia tersebut berhasil membuktikan dirinya dan sudah mencetak 44 persen gol Milan di Serie A musim ini.

Dengan bersinarnya Ante Rebic, apakah Milan masih butuh sosok Ibrahimovic? Apalagi kontrak pria asal Swedia tersebut akan berakhir saat musim 2019/20 tuntas.

3 dari 5 halaman

Konsistensi Penentu Prestasi

Lazio sempat membuat kejutan pada musim ini karena berhasil merebut posisi dua di klasemen sementara Serie A dari tangan Inter Milan. Bahkan sempat menempel ketat Juventus dengan selisih satu poin saja.

Namun, sejak Serie A bergulir kembali, penampilan anak asuh Simone Inzaghi tersebut tampak inkonsisten. Dalam empat pertandingan terakhir, mereka sudah mencatatkan dua kemenangan dan dua kekalahan.

Jarak mereka dengan Juventus yang menempati puncak klasemen pun semakin melebar jadi tujuh poin. Sempat tercetus harapan bahwa Lazio bisa menghentikan dominasi Juventus di Serie A, namun sebelum itu nampaknya mereka harus memperbaiki konsistensinya terlebih dahulu.

4 dari 5 halaman

Milan Menuju Eropa

Kemenangan atas Lazio membuat Milan naik satu peringkat ke posisi enam. Artinya, mereka telah berada di zona Liga Europa. Pencapaian yang positif mengingat mereka sempat terdampar dari 10 besar Serie A musim ini.

Perlu diketahui bahwa Milan tidak diperkenankan untuk ikut dalam semua kompetisi Eropa musim ini. Mereka menerima hukuman dari UEFA karena melanggar regulasi Financial Fair Play (FFP).

Menuntut Milan untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan mungkin kurang realistis, mengingat Atalanta sedang menggila. Namun setidaknya, Rossoneri memiliki peluang besar untuk menggeser AS Roma dan mengunci tempat di enam besar. Selama mereka mampu konsisten sampai akhir musim, tentu saja.

5 dari 5 halaman

Tanpa Immobile, Lazio Bukan Apa-apa

Lazio pernah begitu dekat dengan singgasana puncak klasemen Serie A. Tidak lain dan tak bukan karena racikan strategi dari Simone Inzaghi, yang pernah membela Lazio sewaktu masih aktif bermain dulu.

Tetapi, Ciro Immobile pantas mendapatkan kredit yang besar atas apiknya performa Lazio belakangan ini. Bagaimana tidak, 29 dari 66 gol Biancocelesti pada musim ini berasal dari aksinya di depan gawang lawan.

Namun saat Immobile absen, Lazio seperti tidak ada apa-apanya. Pola serangan Lazio yang sudah tersusun rapi tidak menghasilkan apapun, sebab mereka kehilangan sosok yang bisa dijadikan tujuan bola di lini depannya.

Inzaghi mencoba mengakali absennya Immobile dengan menduetkan Luis Alberto dan Joaquin Correa di lini depan. Sayangnya, tidak satupun dari keduanya mampu menjebol gawang yang dikawal Gianluigi Donnarumma.

Tanpa Immobile juga, jumlah tembakan AC Milan menjadi sangat minim. Mereka hanya melepaskan delapan tembakan pada laga kali ini, atau setengah dari jumlah tembakannya saat menghadapi Torino beberapa hari lalu.