5 Pelajaran dari Hasil Imbang Atalanta vs Juventus: Main Tanpa Strategi Pasti, Itukah Anda Allegri?

5 Pelajaran dari Hasil Imbang Atalanta vs Juventus: Main Tanpa Strategi Pasti, Itukah Anda Allegri?
Gestur Massimiliano Allegri dalam laga Serie A Atalanta vs Juventus, Minggu (1/10/2023). (c) La Presse via AP Photo/Spada

Bola.net - Atalanta dan Juventus harus puas berbagi poin usai bermain imbang 0-0 dalam laga Serie A 2023/2024 giornata 7 yang digelar di Gewiss Stadium, Minggu (1/10/2023) malam WIB.

Atalanta dan Juventus sama-sama menciptakan sejumlah peluang di sepanjang babak pertama dan kedua. Namun, keduanya gagal membobol gawang lawan dalam 2x45 menit.

Berkat hasil ini, Juventus kini menduduki peringkat empat klasemen dengan poin 14. Sementara itu, Atalanta berada satu strip di bawahnya dengan selisih satu poin.

Beberapa pelajaran bisa diambil dari laga ini. Berikut ulasan selengkapnya.

1 dari 6 halaman

Mempertanyakan Strategi Massimiliano Allegri

Mempertanyakan Strategi Massimiliano Allegri

Massimiliano Allegri (c) La Presse via AP Photo

Pada laga ini, Allegri kembali memainkan formasi 3-5-2 dengan menempatkan sosok Weston McKennie di posisi bek sayap kanan, yang mana bukan posisi alaminya.

Hal semacam ini kini kerap dilakukan Allegri, termasuk dengan memainkan Federico Chiesa sebagai striker kembar bersama Moise Kean. Strategi Juventus pun bisa dibilang tak berjalan optimal.

Tak ada build up serangan yang benar-benar terencana yang dilakukan Juventus di sepanjang laga ini. Para pemain hanya mencoba mengalirkan bola dari belakang ke depan tanpa visi yang jelas.

2 dari 6 halaman

Cenderung Membosankan

Cenderung Membosankan

Aksi Moise Kean dalam laga Serie A Atalanta vs Juventus, Minggu (1/10/2023). (c) La Presse via AP Photo/Spada

Hasil dari tak adanya strategi jelas yang berjalan tersebut adalah permainan Juventus terkesan monoton dan membosankan. Bola bahkan lebih banyak berkutat di area mereka sendiri.

Bahkan, di sepanjang 2x45 menit, Juventus tercatat hanya mampu melepas lima tembakan, tiga di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan Atalanta yang melepas 15 tembakan.

Di sisi lain, serangan Atalanta sebenarnya juga tak efektif. Dari 15 tembakan yang mereka lakukan, hanya dua yang tepat sasaran.

3 dari 6 halaman

Juventus Merindukan Dusan Vlahovic

Juventus Merindukan Dusan Vlahovic

Striker Juventus, Dusan Vlahovic, merayakan golnya kontra Real Madrid di pramusim 2023 (c) AP Photo/John Raoux

Ketiadaan seorang striker dengan insting gol tinggi sangat merugikan Juventus. Bianconeri memang harus kehilangan dua striker mereka karena cedera, yakni Dusan Vlahovic dan Arkadiusz Milik.

Di tengah minimnya serangan berpola apik yang dibangun para pemain Juventus, sejumlah peluang seharusnya bisa lebih dimaksimalkan jika mereka bisa memainkan Vlahovic.

Chiesa yang berposisi asli sebagai penyerang sayap pun kini terpaksa ditandemkan dengan Kean di lini depan dalam formasi dua penyerang kembar. Terbukti, taktik ini tidak efektif.

4 dari 6 halaman

Dominasi Marten de Roon

Dominasi Marten de Roon

Duel Marten de Roon dan Moise Kean dalam laga Serie A Atalanta vs Juventus, Minggu (1/10/2023). (c) La Presse via AP Photo/Spada

Marten de Roon tampil impresif di lini tengah. Dominasi permainan Atalanta terutama di babak kedua tak lepas dari peran besar De Roon yang mencatatkan akurasi umpan hingga 97 persen.

De Roon tercatat sembilan kali memenangi duel, mengirim dua operan kunci, lima umpan panjang akurat. Distribusi umpan De Roon pun turut merepotkan pertahanan Juventus.

Dari sisi defensif, De Roon juga bermain apik dengan tujuh kali melakukan tekel, terbanyak di antara pemain lainnya. Gelandang asal Belanda itu juga tercatat dua kali melakukan clearence.

5 dari 6 halaman

Masa Depan Juventus

Masa Depan Juventus

Duel Ademola Lookman dan Federico Chiesa dalam laga Serie A Atalanta vs Juventus, Minggu (1/10/2023). (c) La Presse via AP Photo/Spada

Setelah mengalami musim yang sangat mengecewakan, Juventus seharusnya bisa kembali ke persaingan juara di musim ini. Pasalnya, mereka tak dibebani dengan harus bermain di kompetisi Eropa seperti para rival.

Tak cuma itu, performa sang juara bertahan Napoli juga bisa dibilang masih belum konsisten di bawah pelatih anyar, Rudi Garcia. Praktis hanya duo Milan yang bisa disebut kandidat terdepan peraih Scudetto musim ini.

Sayang, kesempatan ini masih belum dimanfaatkan dengan baik oleh Juventus, setidaknya hingga giornata 7. Penampilan mereka jauh dari kata meyakinkan sebagai tim besar Italia.

Allegri pun memiliki PR sangat berat di depan jika mau membawa Juventus kembali berjaya. Jika hal itu tak tercapai, maka bukan tidak mungkin ia bakal dilengserkan dari kursi pelatih.