3 Laga, 2 Poin, dan Kebobolan 9 Gol, Apa Apa dengan Juventus?

3 Laga, 2 Poin, dan Kebobolan 9 Gol, Apa Apa dengan Juventus?
Selebrasi striker Juventus, Gonzalo Higuain (tengah) usai menjebol gawang Sassuolo. (c) AP Photo

Bola.net - Performa buruk Juventus berlanjut pada pekan ke-33 Serie A musim 2019/2020. Kini, Si Nyonya Tua sudah melewatkan tiga laga beruntun tanpa meraih kemenangan. Ada apa dengan Juventus?

Performa kurang impresif Juventus sudah nampak setelah lockdown. Dua laga Coppa Italia dimainkan, Juventus tak mampu mencetak gol lawan AC Milan dan Napoli. Gelar juara pun melayang.

Setelah itu, performa Juventus mulai membaik. Maurizio Sarri mampu membawa Juventus meraih empat kemenangan beruntun. Juventus pun makin kokoh di puncak klasemen Serie A, apalagi tim pesaing juga tampil buruk.

Namun, laga melawan AC Milan menjadi awal petaka bagi klub asal Turin. Juventus sempat unggul dengan skor 2-0, tetapi kalah dengan skor 4-2 pada laga di San Siro. Setelah itu, segalanya berjalan sulit bagi sang juara bertahan.

1 dari 2 halaman

Rangkaian Hasil Buruk Juventus

Setelah kalah dari Milan, Juventus harus berjumpa Atalanta. Lawan yang dihadapi adalah tim yang sedang onfire. Juventus kesulitan meladeni permainan agresif La Dea. Juventus pun harus puas dengan skor imbang 2-2 di Allianz Stadium.

Juventus bisa dibilang beruntung. Mereka mendapat dua gol penalti yang keduanya dieksekusi Cristiano Ronaldo. Satu penalti terjadi pada menit akhir babak kedua.

Setelah itu, Juventus berjumpa Sassuolo di Mapei Stadium, Kamis (16/7/2020) dini hari WIB. Juventus sempat unggul 1-0 dari gol Danilo dan Gonzalo Higuain, tetapi Sassuolo membalikkan kedudukan menjadi 3-2. Juventus hampir mengalami tragedi seperti saat berjumpa Milan.

Namun, Juventus punya Alex Sandro yang membuat laga berakhir dengan skor 3-3.

2 dari 2 halaman

Ada Apa dengan Juventus?

Juventus hanya mendapat dua poin dari tiga laga terakhirnya. Dari tiga laga itu, ada satu hal yang sangat menonjol: buruknya lini belakang Juventus. Bayangkan, Si Nyonya Tua harus kebobolan sembilan gol.

Ya, sembilan gol!

Pada laga melawan Milan, absennya Mattijhs de Ligt dianggap sebagai faktor yang membuat Juventus tampil buruk. Daniele Rugani sebagai pengganti tidak tampil bagus. De Ligt kembali di laga melawan Atalanta, tetapi Juventus tetap kebobolan.

Saat berjumpa Sassuolo, De Ligt berduet dengan Giorgio Chiellini -kemudian diganti Rugani pada babak kedua-. Juventus tetap tampil buruk. Kebobolan tiga gol. Performa lini belakang Juventus pantas mendapat kritik tajam.

Dikutip dari Opta, Wojciech Szczesny harus membuat tujuh penyelamatan di laga melawan Sassuolo. Itu tidak pernah terjadi sejak Gianluigi Buffon melakukan penyelamatan dengan jumlah yang sama di laga melawan Milan pada 2014 lalu.

Nampaknya, tugas berat bagi Maurizio Sarri adalah memperbaiki lini belakang. Sepakat Bolaneters?

Sumber: Opta