19 Transfer Terburuk Juventus: 2 Nama Pernah Bermain di Liga 1 Indonesia

19 Transfer Terburuk Juventus: 2 Nama Pernah Bermain di Liga 1 Indonesia
Mohamed Sissoko (c) ist

Bola.net - Juventus bersikap pasif pada bursa transfer Januari 2021 ini. Tidak ada nama besar yang datang. Juventus lebih memilih membeli pemain muda daripada pemain bintang.

Juventus membeli Nicolo Rovella, gelandang berusia 19 tahun dari Genoa. Si Nyonya membayar 18 juta euro untuk pemain yang kemudian dipinjamkan lagi ke Genoa tersebut.

Dalam sejarah Juventus, mereka acap kali melakukan manuver bagus di bursa transfer. Cristiano Ronaldo adalah contoh transfer sukses Juventus. Ronaldo tampil menentukan di Turin.

Namun, Juventus juga pernah gagal di bursa transfer. Banyak pemain dengan nama besar dan banderol mahal yang gagal bersinar. Siapa saja? Simak di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 19 halaman

Felipe Melo

Felipe Melo

Felipe Melo (c) ist

Felipe Melo bermain bagus ketika membela Fiorentina. Pada awal musim 2009/2010, Juventus pun membayar 25 juta euro untuk bisa mendapatkan jasa gelandang asal Brasil ini.

Felipe Melo kemudian menjadi pemain inti di Juventus selama dua musim. Namun, nama Felipe Melo akan lebih diingat soal sifat tempramental dan hukuman kartu daripada prestasi.

Felipe Melo mendapatkan 17 kartu kuning selama dua musim bermain di Juventus.

2 dari 19 halaman

Hernanes

Hernanes

Hernanes (c) AFP

Hernanes punya karir yang bagus di Lazio. Dia menjadi andalan Lazio pada periode 2010 hingga 2013. Namun, Hernanes kemudian pindah ke Inter Milan.

Hernanes lantas bergabung dengan Juventus pada Januari 2016. Saat itu, Juventus membayar 11 juta euro untuk bisa membeli pemain asal Brasil dari Inter Milan.

Sayangnya, karir Hernanes di Turin tidak cukup bagus. Dia tak pernah menjadi pilihan utama. Pada 2017, Hernanes dilepas ke klub asal China yakni Hebei CFFC dengan harga 8 juta euro.

3 dari 19 halaman

Jorge Martinez

Jorge Martinez dibeli Juventus dari Catania seharga €12 juta di musim panas 2010. Namun, gelandang Uruguay ini hanya melalui satu musim di Juventus. Itu juga tanpa satu pun gol maupun assist atas namanya.

Sederet performa medioker dan serangkaian cedera membuatnya hilang dari peredaran. Juventus kemudian meminjamkannya ke Cesena, Cluj dan Novara.

4 dari 19 halaman

Milos Krasic

Milos Krasic dibanding-bandingkan dengan Pavel Nedved ketika Juventus merekrutnya dari CSKA Moscow pada Agustus 2010. Namun, winger Serbia itu jauh levelnya di bawah Nedved.

Pada musim pertamanya di Turin, Krasic mencetak tujuh gol. Hanya saja, dia mungkin lebih diingat untuk sisi buruknya. Salah satunya adalah skorsing akibat diving.

Krasic kemudian dilego ke Fenerbahce pada 2012. Dia sempat bermain di Lechia Gdansk, klub yang dibeli Egy Maulana Vikri. Kini, dia berstatus tanpa klub.

5 dari 19 halaman

Marco Motta

Marco Motta

Marco Motta (c) Persija Jakarta Offcial

Bek kanan Italia ini menghabiskan satu setengah musim di Juventus setelah digaet dari Udinese senilai €5 juta pada 2010.

Di bawah kepelatihan Luigi Delneri, Marco Motta tercatat tampil pada 22 laga di Serie A. Namun, nasibnya berubah setelah Antonio Conte datang.

Motta lalu dipinjamkan ke Catania, kemudian ke Bologna dan Genoa. Dia memperkuat Watford di Inggris sampai Mei 2015, tapi kontraknya tak diperpanjang.

Motta kini membela klub Indonesia, Persija Jakarta.

6 dari 19 halaman

Eljero Elia

Juventus membeli Eljero Elia pada Agustus 2011 dengan harga 9 juta euro dari Hamburg SV. Namun, Eljero Elia gagal menembus tim utama. Dia hanya memainkan empat laga di Serie A.

Eljero Elia cuma sekali jadi starter ketika di Juventus, yakni melawan Catania. Penampilannya dalam laga tersebut sangat mengecewakan.

Eljero Elia kemudian dilepas ke Werder Bremen pada 2012 dengan harga 5.5 juta euro.

7 dari 19 halaman

Lucio

Lucio

Lucio (c) AFP

Lucio dilabeli rekrutan hebat ketika bek sentral Brasil itu bergabung dengan Juventus dari Inter Milan. Terlebih lagi, Juventus mendapatkannya secara cuma-cuma.

Sempat meraih treble bersama Inter, pengalaman Lucio diharapkan bisa menjadi tambahan kekuatan yang berharga.

Namun apa mau dikata, Lucio hanya tampil empat kali dengan seragam Juventus di semua ajang sebelum putus kontrak pada Desember 2012 dan pergi dari Turin.

8 dari 19 halaman

Nicklas Bendtner

Nicklas Bendtner

Nicklas Bendtner (c) AFP

Gagal mendapatkan Robin van Persie, Luis Suarez hingga Edin Dzeko di bursa musim panas 2012, Juventus memutuskan meminjam Nicklas Bendtner dari Arsenal. 'Lord' asal Denmark itu dipinjam satu musim dengan opsi pembelian permanen.

Bendtner hanya tampil 11 kali dengan seragam Juventus dan tak mencetak satu gol pun. Juventus memutuskan tidak mempermanenkan kontraknya. Itu tidak mengejutkan.

9 dari 19 halaman

Mauricio Isla

Bek kanan Chile ini merupakan salah satu pemain pilar Udinese. Juventus pun tak ragu menebus release clause-nya yang sebesar €18,8 juta pada Juli 2012.

Namun, performanya dengan seragam Juventus jauh dari ekspektasi.

Mauricio Isla memainkan 47 pertandingan selama dua musim sebelum kemudian dipinjamkan ke QPR pada musim panas 2014. Kembali ke Turin, tak ada tempat buatnya.

Isla pun dipinjamkan lagi oleh Juventus pada Agustus 2015.

10 dari 19 halaman

Nicolas Anelka

Nicolas Anelka

Nicolas Anelka (c) AFP

Karir Nicolas Anelka identik dengan klub-klub asal Inggris. Sebab, dia pernah bermain untuk Arsenal, Liverpool, Manchester City, hingga Chelsea. Namun, dia juga pernah membela Juventus.

Nicolas Anelka bermain untuk Juventus pada 2013 dengan status pinjaman dari Shanghai Shenhua. Pria asal Prancis itu hanya memainkan dua laga Serie A bersama Juventus, tanpa mencetak gol.

“Saya telah memutuskan untuk menerima Juve karena ini adalah klub yang hebat, dengan sejarah yang bagus dan juga karena mereka memimpin Serie A," kata Anelka kala itu.

11 dari 19 halaman

Armand Traore

Armand Traore

Armand Traore (c) AFP

Armand Traore sempat diprediksi bakal menjadi bek kiri tangguh seperti Ashley Cole dan Gael Clichy di Arsenal. Juventus lantas meminjamnya dari Arsenal pada musim 2010/2011.

Armand Traore memakai nomor punggung 17, yang identik dengan David Trezeguet. Namun, dia gagal memenuhi ekspektasi selama berada di Turin. Saat kembali ke Arsenal, dia juga gagal tampil memikat.

Armand Traore kini berstatus tanpa klub.

12 dari 19 halaman

Amauri

Amauri

Amauri (c) AFP

Amauri mencetak 15 gol untuk Palermo pada musim 2007/2008. Catatan apik itu membuat Juventus tertarik membeli pemain yang lahir di Brasil tersebut.

Namun, harga mahal yang dibayar Juventus untuk Amauri tidak berbalas. Performanya hanya bagus di musim pertama. Amauri mencetak 12 gol pada musim 2008/2009.

Juventus melepas Amauri ke Parma dengan status pinjaman pada Januari 2011. Setelah itu, dia tak pernah kembali ke Turin.

13 dari 19 halaman

Benedikt Howedes

Benedikt Howedes

Benedikt Howedes. (c) AFP

Benedikt Howedes punya karir yang gemilang di Jerman. Dia adalah pilar timnas Jerman untuk waktu yang lama. Howedes juga membawa Jerman menjadi juara Piala Dunia 2010 silam.

Di level klub, Howedes identik dengan Scahlke. Dia bermain untuk The Royal Blues sangat lama. Pada 2017, dia bergabung dengan Juventus dengan status pinjaman. Namun, gagal mencatat jejak istimewa.

Howedes hanya memainkan tiga laga di Serie A.

14 dari 19 halaman

Diego Ribas

Diego Ribas

Diego (c) Ist

Juventus mengeluarkan 27 juta euro untuk membeli Diego Ribas dari Wolfsburg. Dia dibeli lantaran tampil sangat bagus di Bundesliga dan telah menjadi pilar timnas Brasil.

Diego Ribas diplot sebagai pengganti Pavel Nedved yang pensiun pada musim sebelumnya.

Akan tetapi, penampilan Diego Ribas tidak cukup bagus. Dia tidak mampu beradaptasi dengan cara bermain Juventus. Dia hanya satu musim berada di Turin untuk kemudian dijual ke Wolfsburg dengan harga 15.5 juta euro.

15 dari 19 halaman

Marko Pjaca

Marko Pjaca

Marko Pjaca (c) AFP

Marko Pjaca digadang-gadang akan menjadi bintang besar ketika tampil bagus di Dinamo Zagreb. Juventus membelinya dengan harga 23 juta euro pada 2016 lalu.

Juventus rela membayar mahal untuk pemain yang baru berusia 21 tahun.

NNamun, Marko Pjaca tak pernah bersinar di Juventus. Dia masih punya kontrak di Juventus hingga saat ini. Tetapi terus berada di klub lain dengan status pinjaman. Musim ini dia bermain untuk Genoa.

16 dari 19 halaman

Mohamed Sissoko

Mohamed Sissoko

Mohamed Sissoko (c) ist

Karir Sissoko mencuat ketika bermain di Valencia pada 2003 hingga 2004. Setelah itu, dia pindah ke Liverpool. Satu setengah musim di Anfield, pria asal Mali itu pindah ke Juventus.

Sissoko dibeli dengan harga 11 juta euro pada Januari 2008.

Sissoko sejatinya tidak cukup buruk di Juventus. Namun, dengan reputasi besarnya, dia tidak memberi kontribusi sesuai harapan. Pada 2017 lalu, dia bermain untuk klub Indonesia yakni Mitra Kukar.

17 dari 19 halaman

Tiago

Juventus membayar 13 juta euro pada Lyon untuk mendapatkan jasa Tiago pada 2007 lalu. Saat itu, dia tampil bagus di Lyon. Akan tetapi, karir Tiago di Juventus ibarat mimpi buruk.

Tiago lebih sering duduk di bangku cadangan. Dia kalah bersaing dengan pemain muda Claudio Marchisio yang kala itu tampil bagus.

Satu momen yang identik dengan Tiago adalah kartu merahnya di laga melawan Inter Milan.

18 dari 19 halaman

Christian Poulsen

Christian Poulsen

Christian Poulsen (kanan) bersama pelatih Ajax Amsterdam, Erik Ten Hag (kiri). (c) Instagram @afcajax

Poulsen punya dua musim yang indah bersama Sevilla pada 2006 hingga 2008. Pemain asal Denmark itu lalu pindah ke Juventus pada musim panas 2008/2009. Dia dibeli dengan harga 9.8 juta euro.

Poulsen mendapat gaji yang sangat tinggi, 3 juta euro.

Mendapat gaji tinggi, Poulsen nyatanya tidak tampil sesuai harapan. Gaya bermainnya tidak cocok dengan sepak bola Italia. Apalagi dia dimainkan sebagai playmaker. Poulsen hanya dua musim di Juventus.

19 dari 19 halaman

Vincenzo Iaquinta

Vincenzo Iaquinta

Vincenzo Iaquinta (c) AFP

Iaquinta mencetak 14 gol untuk Udinese pada musim 2006/2007. Satu tahun sebelumnya, dia masuk skuad timnas Italia saat menjadi juara Piala Dunia. Dia mencetak satu gol di Piala Dunia 2006.

Juventus membeli Iaquinta dengan harga 11.3 juta euro. Iaquinta bermain untuk Juventus selama empat musim. Catatanya golnya tidak terlalu buruk, tapi masih di bawah harapan.

Iaquinta mencetak 30 gol dari 88 laga bersama Juventus.

Sumber: Bleacherreport, Squawka dll