Wahai Chelsea, Jangan Biarkan Billy Gilmour Cabut dari Stamford Bridge!

Wahai Chelsea, Jangan Biarkan Billy Gilmour Cabut dari Stamford Bridge!
Gelandang Timnas Skotlandia, Billy Gilmour (c) Pool via AP

Bola.net - Eks Liverpool, Graeme Souness, tidak menyarankan Chelsea meminjamkan Billy Gilmour ke klub lain musim depan. Sebab ia percaya kalau gelandang berusia 20 tahun tersebut mampu menjadi pesaing Jorginho.

Chelsea merekrut Gilmour dari klub raksasa Skotlandia, Glasgow Rangers, ketika masih sangat muda pada tahun 2017 lalu. Kesempatan menjalani laga debut baru datang dua tahun berselang, tepatnya ketika Chelsea dilatih Frank Lampard.

Gilmour menunjukkan kalau dirinya punya potensi menjadi gelandang hebat di masa depan. Bukan cuma Lampard, Tuchel pun sepertinya naksir dengan potensinya hingga memberinya kesempatan tampil juga.

Sayangnya, selama di Chelsea, Gilmour takkan mendapatkan kesempatan bermain reguler mengingat padatnya materi the Blues di lini tengah. Padahal itulah yang dibutuhkan pemain muda potensial seperti dirinya.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Chelsea Harus Mempertahankan Gilmour

Oleh karena itu, langkah yang paling masuk akal adalah memijamkan Gilmour ke klub lain demi kesempatan tampil reguler. Belakangan namanya cukup sering dikaitkan dengan klub yang baru saja promosi ke Premier League, Norwich.

Souness, yang juga berasal dari Skotlandia seperti Gilmour, merasa itu bukan langkah tepat. Andaikaia dia punya kuasa di Chelsea, satu hal yang akan dia lakukan adalah menutup pintu keluar Gilmour dari Stamford Bridge.

"Secara personal saya akan mempertahankan dia di Chelsea. Saya kira Jorginho harus sering-sering melihat ke pundaknya," ungkap Souness seperti yang dikutip dari Metro.co.uk.

"Dia akan membuatnya tertantang lebih dari orang lain. Saya melihat Phil Foden di Manchester City dan Josep Guardiola tak membiarkan dia pergi dengan status pinjaman," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Berkaca Pada Pengalaman

Souness berkaca pada pengalamannya ketika bermain di Liverpool dulu. Menurutnya, berjuang mendapatkan tempat di skuat inti klub besar lebih bagus ketimbang menimba ilmu bersama tim yang ecek-ecek.

"Yang membuat saya jadi lebih baik, waktu saya berumur 23 tahun, pindah ke Liverpool, bisa dibilang tim terbaik di dunia, pastinya tim terbaik di Eropa - saya bermain dengan banyak pemain hebat di sesi latihan setiap harinya," kata Souness.

"Saya berpikir lebih cepat, memperbaiki sentuhan, menggerakkan bola lebih cepat dan dikelilingi pemain-pemain juara. Chelsea punya banyak, itu akan membuat dia jauh lebih berkembang ketimbang bermain di tim lebih kecil yang harus bertarung setiap pekan," pungkasnya.

Foden, di Manchester City, juga harus bermain di bawah bayang-bayang David Silva cukup lama. Sampai akhirnya ia menjadi suksesor gelandang berkebangsaan Spanyol itu sekarang.

(Metro.co.uk)