
Bola.net - Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, turut hadir dalam perundingan antara Rusia dengan Ukraina. Kabarnya pria berumur 55 tahun tersebut mengalami keracunan setelah menghadiri pertemuan itu.
Seperti yang diketahui, Rusia dan Ukraina sedang bertikai sejak akhir bulan Februari lalu. Peperangan masih berjalan hingga saat ini, tapi kedua negara sudah mulai menyusun rencana untuk berdamai.
Pertemuan digelar belum lama ini. Abramovich terlibat bersama beberapa negosiator lain. Dan setelah pertemuan, Wall Street Journal mengabarkan kalau Abramovich mengalami gejala-gejala keracunan.
Advertisement
Diduga bahwa Abramovich menjadi target serangan dari agen garis keras Rusia yang ingin mengganggu proses perdamaian. Untungnya, sang miliarder telah pulih dari gejala keracunan tersebut.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Aktif dalam Kegiatan Perdamaian
Abramovich muncul dalam pertemuan karena ingin kedua negara rujuk. Ia bahkan terlibat dalam obrolan perdamaian sejak perang pertama kali terjadi.
Beberapa kali Abramovich terlihat mengunjungi perbatasan Belarusia dan Ukraina menggunakan jet pribadi. ia bergerak di sekitar Rusia, Belarusia dan Turki.
Bagaimanapun, Abramovich merasakan kerugian yang cukup mendalam karena perang ini. Ia dituding oleh Pemerintah Inggris sebagai rakyat rusia pro oligarki Kremlin dan diketahui punya hubungan dengan sang presiden, Vladimir Putin.
Pemerintah Inggris kemudian menjatuhkan hukuman sanksi berupa penyitaan aset Abramovich termasuk Chelsea. Bukan cuma dia, beberapa pengusaha asal Rusia yang memiliki unit bisnis di Inggris pun turut mengalami nasib serupa.
Chelsea Turut Merasakan Dampak Sanksi
Karena sanksi tersebut, Abramovich pun terpaksa menjual Chelsea ke pihak lain. Banyak yang mengklaim ini sebagai tindakan penyelamatan Abramovich agar Chelsea tidak merasakan dampaknya.
Sayangnya Abramovich terlambat. Proses penjualan gagal selesai sebelum hukuman dari pemerintah Inggris diterbitkan. Aktivitas finansial Chelsea, meliputi jual beli pemain dan kontrak baru, pun dibatasi.
Bahkan pemerintah Inggris sempat melarang Abramovich menjual klub ke pihak lain. Namun setelah bernegosiasi, pemerintah Inggris melunak dan membolehkan penjualan diteruskan di bawah pengawasan ketat.
(Wall Street Journal)
Baca juga:
- Real Madrid Pantau Situasi Lukaku di Chelsea
- Seru! Chelsea Ikut Ramaikan Perburuan Araujo dari Barcelona
- Dani Alves Bicara Tiga Bek Kanan Favoritnya Saat Ini, Trent Nomor Satu!
- Chelsea Pernah Dibisiki Rekrut Kieran Tierney, Tapi Pilih Datangkan Ben Chilwell
- Chelsea Tidak Jelas, Mason Mount Sebut Masa Depan Para Pemain Gelap!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 28 Maret 2022 23:55
-
Liga Inggris 28 Maret 2022 22:36
-
Liga Inggris 28 Maret 2022 21:26
Dani Alves Bicara Tiga Bek Kanan Favoritnya Saat Ini, Trent Nomor Satu!
-
Liga Inggris 28 Maret 2022 09:55
Chelsea Tidak Jelas, Mason Mount Sebut Masa Depan Para Pemain Gelap!
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:23
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 05:11
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 04:48
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 04:41
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 04:32
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 04:12
MOST VIEWED
- Liverpool Bidik Bintang Baru! Siapa Saja yang Berpotensi Merapat ke Anfield?
- Chelsea Sudah Buat Keputusan Soal Masa Depan Sancho: Dikembalikan ke Man United Atau Dipertahankan?
- Bukan Pepesan Kosong! Napoli Mulai Nego MU untuk Transfer Rasmus Hojlund
- Ikhlaskan Trent Alexander-Arnold, Liverpool Bakal Rekrut Bek Timnas Belanda Ini
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...