Unai Emery Out, Ini Alasan Mengapa Pochettino Tak Mungkin Latih Arsenal

Unai Emery Out, Ini Alasan Mengapa Pochettino Tak Mungkin Latih Arsenal
Mauricio Pochettino (c) AP Photo

Bola.net - Musim belum berjalan separuh, Arsenal sudah harus mencari pelatih baru. Jumat (29/11/2019), The Gunners mengejutkan banyak pihak dengan mengumumkan pemecatan Unai Emery.

Pemecatan Emery sudah disuarakan beberapa pekan terakhir, rentetan hasil buruk Arsenal jadi alasan utama. Saat ini, ada Freddie Ljungberg yang menangani tim sebagai pelatih interim, tapi Arsenal harus segera mencari pelatih permanen.

Beberapa pekan terakhir, ada beberapa nama yang masuk dalam bursa kandidat pengganti Emery. Mulai dari Massimiliano Allegri, Mikel Arteta, Nuno Espirito Santo, hingga Mauricio Pochettino.

Biar begitu, nama terakhir mungkin harus segera dicoret. Pochettino sepertinya tidak mungkin menangani Arsenal, bahkan dengan tawaran besar.

Mengapa demikian? Menukil Express, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Prinsip Pochettino

Mempertimbangkan nama-nama yang ada, Pochettino sebenarnya layak jadi kandidat nomor satu. Dia punya modal pengalaman segudang selama menangani Tottenham.

Biar begitu, justru Pochettino-lah yang paling tidak mungkin. Pelatih asal Argentina ini memegang kuat satu prinsip dalam bekerja, yakni tidak akan pernah menangani dua klub rival sekota.

Dahulu, Pochettino sempat masuk kandidat pelatih Barcelona, tapi dia tegas membantah karena pernah menangani Espanyol. Hal yang sama berlaku untuk Arsenal sekarang. Pochettino tidak akan pernah menerima The Gunners karena riwayatnya bersama Spurs.

"Saya tidak akan pernah melatih Barcelona atau Arsenal, sebab saya terikat pada Tottenham," ujar Poch tahun lalu.

2 dari 2 halaman

Lalu Siapa?

Pochettino sudah dicoret, berarti Arsenal harus mencari nama lain. Pilihannya kian terbatas, ada Allegri, Arteta, dan Nuno Espirito Santi. Dari tiga nama ini, hanya Nuno yang benar-benar terikat pada klub (Wolverhampton).

Arteta mungkin jadi kandidat terbaik. Mantan pemain Arsenal ini sudah belajar langsung dari pelatih top, Pep Guardiola. Mungkin dia bisa menerapkan ilmunya di Arsenal.

Di sisi lain, Arsenal mungkin tidak perlu melihat keluar, tidak perlu mencari jauh-jauh. Saat ini Ljungberg sedang bekerja sebagai pelatih interim, seharusnya pihak klub mau menunggu hasil kerja Ljungberg.

Sumber: Express