
Bola.net - Ada sejumlah pelajaran yang bisa dipetik dari duel big match antara Manchester United vs Manchester City di Old Trafford, Minggu (08/03/2020).
Pertandingan ini berlangsung dengan seru meskipun Manchester City lebih dominan dalam pengusaan bola. Namun di sisi lain Manchester United mampu bermain dengan penuh percaya diri dan lebih tajam di depan.
Setan Merah mampu mencetak gol lebih dahulu pada menit ke-30. Anthony Martial sukses menjebol gawang Ederson setelah mendapatkan umpan chip tendangan bebas dari Bruno Fernandes yang brilian.
Advertisement
Sempat terjadi kontroversi terkait VAR jelang laga babak kedua berakhir. Fred terjatuh di kotak penalti setelah kakinya tertebas sapuan Nicolas Otamendi. Gelandang asal Brasil itu malah dikartu kuning karena dianggap diving.
Di babak kedua City tampil dominan dan memaksa United tampil lebih bertahan. Pasukan Josep Guardiola saat itu bahkan sempat mencetak gol melalui Sergio Aguero. Akan tetapi gol tersebut dianulir. Dari pemeriksaan VAR, diketahui pemain asal Argentina itu sedikit terjebak offside.
Meski ditekan, namun United sempat memiliki peluang melalui serangan balik. Pada akhirnya strategi itu membuahkan hasil dengan gol yang dicetak oleh Scott McTominay pada menit 90+6.
Manchester United pun berhasil menang 2-0 atas Manchester City. Ini adalah kemenangan kedua Setan Merah atas The Citizen dalam semusim di Premier League.
Dari laga tersebut, ada sejumlah pelajaran yang bisa dipetik. Apa saja pelajaran itu? Simak di bawah ini.
Ujian Bruno Fernandes
Bruno Fernandes menunjukkan penampilan yang cemerlang begitu didatangkan pada musim dingin kemarin. Pemain asal Portgugal ini pun mendapatkan pujian bertubi-tubi dari fans Manchester United.
Fernandes sudah dihadapkan pada ujian berat kala menghadapi Chelsea. Saat itu ia bisa menyumbangkan satu assist dan membantu United menang 2-0.
Namun laga lawan City ini adalah ujian yang lebih besar bagi Fernandes. Sebab The Citizen diperkuat pemain kelas dunia yang lebih berpengalaman. Selain itu mereka juga dilatih oleh manajer sekaliber Josep Guardiola.
Fernandes mampu melewati ujian itu dengan apik. Ia tak cuma menunjukkan mentalitas seorang menang, namun juga fokus yang tajam selama pertandingan.
Pemain berusia 25 tahun itu juga mempertontonkan teknik dan kreativitasnya yang brilian. Hal itu terlihat saat ia memberikan assist yang cerdik untuk terciptanya gol Martial. Performanya di laga ini menunjukkan bahwa Bruno Fernandes benar-benar bisa diandalkan untuk membangkitkan kembali Manchester United ke masa kejayaannya.
Penyerang MU Harus Balas Budi Pada Fernandes
Bruno Fernandes tak cuma piawai dalam urusan memberikan assist. Ia juga dikenal sebagai gelandang yang haus gol.
Assistnya sudah beberapa kali memanjakan para pemain United. Namun di sisi lain para pemain Setan Merah justru kurang memberikan servis yang layak kepadanya.
Hal tersebut terlihat pada babak kedua. Saat itu United melancarkan serangan balik melalui Daniel James di sisi sayap kanan.
Winger muda ini kemudian memilih melepas tendangan langsung dari sudut yang kurang ideal dari dalam kotak penalti. Ederson pun bisa mementahkan peluang tersebut.
Sejatinya, jika ia bisa bermain dengan lebih tenang, James bisa mendeteksi pergerakan Fernandes yang menusuk masuk dari second line. Saat itu ia berdiri tak terkawal dan dalam posisi ideal untuk mencetak gol.
City Terlalu Bergantung Pada De Bruyne
Di pertandingan tersebut, Manchester City tak diperkuat oleh gelandang andalannya, Kevin De Bruyne. Pemain asal Belgia itu tidak bisa fit tepat waktu untuk bisa bermain di Derby Manchester.
Absennya De Bruyne terlihat begitu berpengaruh pada performa lini tengah City. Apalagi pemain penggantinya yakni Ilkay Gundogan, tak memiliki visi, teknik, dan kreativitas sebagus De Bruyne.
Lini depan pun tak banyak mendapat suplai bola dari lini tengah. Masalah suplai itu sedikit teratasi setelah Riyad Mahrez masuk ke lapangan.
Hal ini menunjukkan bahwa City tampaknya terlalu mengandalkan De Bruyne. Meskipun mereka punya pemain hebat lain seperti Bernardo Silva dan David Silva.
Pemilihan Phil Foden
Sekitar sepekan sebelum melawan Manchester United, Manchester City bermain melawan Aston Villa di final Carabao Cup. Phil Foden tampil apik di pertandingan tersebut dan membantu timnya menang 2-1.
Pemain berusia 19 tahun itu kemudian dimainkan melawan United sebagai starter. Dengan absennya Kevin de Bruyne, ia diharapkan bisa menunjukkan kemampuannya.
Namun tampaknya Josep Guardiola membuat keputusan yang keliru dengan menempatkannya di sayap kanan. Ia tak berkutik di pos tersebut. Ia bahkan terlihat seakan menjadi penumpang di skuat City di laga tersebut.
Meski demikian, Guardiola tidak menariknya keluar. Ia justru menarik keluar Bernardo Silva dan menggantikannya dengan Riyad Mahrez. Ke depannya, Guardiola mungkin harus memilih untuk memainkan Foden di sektor lini tengah.
Martial Bisa Diandalkan
Di laga ini Anthony Martial dijadikan sebagai starter. Ia mampu membuktikan bahwa Ole Gunnar Solskjaer membuat keputusan yang tepat.
Ia tak cuma mencetak satu gol. Ia juga beberapa kali merepotkan lini belakang Manchester City.
Martial sendiri sebelumnya masih cukup sering dipertanyakan karena tak bisa tampil konsisten. Namun demikian ia masih bisa menyumbangkan 15 gol di semua ajang kompetisi dan lima assist.
Kini Solskjaer hanya perlu mencari keseimbangan yang tepat antara memainkan pemain Prancis itu dengan Marcus Rashford saat ia nanti pulih dari cederanya. Dengan dukungan dan perhitungan yang tepat, Martial dan Rashford nanti bisa bergantian diandalkan sebagai ujung tombak Setan Merah di sepanjang musim.
Hal ini akan membuat keduanya termotivasi untuk terus mengasah performanya. Selain itu, keduanya akan bisa tetap dalam kondisi fisik yang bagus karena tak akan dipaksa bermain di sepanjang musim.
Perburuan Gelar Juara Makin Menarik
Usai pertandingan, banyak fans Manchester United yang mulai merasa optimis bahwa tim kesayangannya bakal bisa bersaing lagi merebut gelar juara liga. Jika Ole Gunnar Solskjaer bisa menjaga performa timnya, hal itu memang tak mustahil terjadi.
Sebelumnya Setan Merah sering tampil tidak konsisten dan meraih hasil yang tak terlalu bagus pula. Hal itu membuat mereka bahkan diragukan untuk bisa bersaing masuk zona empat besar. Sekarang United bahkan disebut berpeluang untuk bisa finis di peringkat kedua.
Jika Solskjaer memperkuat timnya dengan amunisi yang tepat pada musim panas nanti, United tentu akan bertambah kuat dan memperkecil selisih kualitas mereka dengan Manchester City dan Liverpool. Mereka tentu akan punya kans yang besar untuk bersaing jadi juara liga. Bangkitnya Manchester United jelas akan membuat perburuan gelar juara Premier League jadi makin menarik.
(independent/Unitedfocus)
Baca Juga:
- Bersinar di MU, Anthony Martial Targetkan Satu Tempat di Euro 2020
- Mengapa VAR tak Berikan Penalti Setelah Fred Dilanggar otamendi?
- Lakukan Ini, MU Diklaim Bakal Jadi Penantang Gelar yang Serius
- Meski Cetak Gol, Anthony Martial Disemprot Legenda MU, Mengapa?
- Hargreaves: City Mendominasi Bola, Tapi United Mengontrol Laga Sepenuhnya
- Usai Kalahkan City, MU Dituntut Jaga Konsistensi
- Empat Besar? MU Sanggup Finish di Peringkat Tiga!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 8 Maret 2020 20:22
Live Streaming Manchester United vs Manchester City di Mola TV
-
Liga Inggris 8 Maret 2020 19:48
Prestasi Man City dan MU Jomplang, Pep Guardiola: Wow, Saya Terkejut
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:43
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:03
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 22:57
-
Bulu Tangkis 19 Maret 2025 22:45
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 21:26
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...