Thomas Tuchel Sempat Keluhkan Kontrak dari Chelsea: Kok Cuma 18 Bulan, Sih?

Thomas Tuchel Sempat Keluhkan Kontrak dari Chelsea: Kok Cuma 18 Bulan, Sih?
Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel. (c) AP Photo

Bola.net - Thomas Tuchel telah mengikat perjanjian dengan Chelsea. Sebelum membubuhkan tanda tangannya, pelatih berdarah Jerman tersebut mengaku sempat khawatir saat melihat durasi kontraknya di Stamford Bridge.

Tuchel diangkat sebagai pengganti Frank Lampard yang telah sah dipecat manajemen klub pada awal pekan ini. Keputusan tersebut mengakhiri masa menganggurnya selama satu bulan pasca dipecat klub raksasa Prancis, PSG.

Kiprah Tuchel bersama PSG tak bisa dipandang sebelah mata. Ia menjadi pelatih dengan presentase kemenangan terbesar dalam sejarah Ligue 1 (75,6 persen). Ia juga sukses membawa Les Parisiens ke final Liga Champions musim lalu.

Sederet prestasi yang ia raih bersama Neymar dkk dalam kurun dua tahun saja telah membuat CV-nya terlihat sangat gemilang. Kendati demikian, Chelsea hanya memberinya kontrak berdurasi 18 bulan saja.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Sempat Mengeluhkan Durasi Kontrak

Durasi kontrak tersebut terbilang cukup singkat. Biasanya, sebuah klub menawarkan kepada pelatih incarannya kontrak dengan durasi minimal tiga tahun. Sebab membangun sebuah tim yang kompetitif membutuhkan waktu lama.

Dalam kontrak Tuchel pun tercantum opsi perpanjangan yang juga terbilang cukup singkat, satu tahun saja. Saat melihat ini, ia mengaku sempat merasakan kekhawatiran.

"Saya ingin berkata sangat jujur kepada anda, pada awalnya saya merasa kekhawatiran, 'Oh, kenapa cuma 18 bulan? Dan satu menit setelahnya saya berkata, 'memang apa bedanya?'," ungkap Tuchel dikutip dari Goal Internatonal.

"Apa yang berbeda? Jika mereka memberikan saya kontrak empat setengah tahun, mereka tetap [bisa] memecat saya. Jika tidak senang, mereka bisa memecat saya," lanjut pria yang juga pernah melatih Borussia Dortmund tersebut.

2 dari 2 halaman

Mindset Tuchel yang Patut Ditiru

Pada akhirnya, Tuchel menerima kondisi tersebut. Sebab seorang pelatih tidak memiliki jaminan bisa bertahan lama pada sebuah klub. Jika prestasi tidak memuaskan, ia bisa dipecat kapanpun manajemen inginkan.

"Jadi, saya memutuskan untuk tidak khawatir berlebihan, menjadi lebih berani untuk menjalani petualangan ini, sebab sudah jelas bahwa saya ingin melakukannya dan tidak ingin melewatkan kesempatan ini," tambahnya.

"Karakter juga meyakinkan saya untuk lebih percaya kepada kesempatan ketimbang resiko. Buat saya secara personal, tak ada yang perlu ditakuti. Saya sangat bersyukur bisa melakukan pekerjaan ini, di level ini, dan tidak ingin membuang waktu untuk memikirkan resiko," pungkasnya.

(Goal International)