Terungkap! Mourinho Pernah Gunakan Metode Kasar untuk Memotivasi Alexis Sanchez

Terungkap! Mourinho Pernah Gunakan Metode Kasar untuk Memotivasi Alexis Sanchez
Alexis Sanchez (c) AFP

Bola.net - Alexis Sanchez resmi bergabung dengan Inter Milan sebagai pemain pinjaman. Sanchez berusaha menutup lembaran buruknya bersama Manchester United demi memperbaiki karier.

Karier Sanchez terus merosot bersama MU. Dia didatangkan pada era Jose Mourinho, gagal, lalu kembali gagal di era Ole Gunnar Solskjaer. Pergi jadi jalan terbaik bagi Sanchez.

Sanchez tak pernah tampil meyakinkan. Dia selalu tampil buruk saat mendapat kesempatan. Akhirnya, perlahan-lahan kesempatan itu kian terbatas, Sanchez semakin kesulitan.

Biar begitu, ternyata MU tidak pernah mengabaikan Sanchez begitu saja, atau setidaknya Jose Mourinho. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Metode Mourinho

Menurut The Athletic, selama performa Sanchez merosot, Mourinho ternyata pernah mencoba berbagai cara untuk memotivasi penyerang Chile itu. Seperti biasanya, Mourinho menggunakan lidah pedasnya.

Dia dikabarkan memanggil Sanchez dengan sebutan "Chileno" dan beberapa kali menyinggung gaji besar Sanchez di depan rekan setimnya. Setidaknya satu atau dua kali.

Mourinho hanya berusaha memotivasi Sanchez. Dia tahu potensi Sanchez masih ada, tapi entah mengapa permainan Sanchez masih jauh di bawah harapan.

Berbeda, Solskjaer tidak mau repot-repot, dia melepas Sanchez begitu saja.

2 dari 2 halaman

Gaji Sanchez

Sebelumnya, Solskjaer pernah mencoba memberikan kesempatan pada Sanchez. Namun, penampilan terbaik Sanchez tak kunjung tiba, Solskjaer kehabisan kesabaran.

Tak hanya itu, besar gaji Sanchez juga menjadi masalah lainnya. Rekan-rekan setimnya di MU merasa cemburu dan meminta gaji yang sama besarnya. Setidaknya mereka bermain, tidak seperti Sanchez yang hanya duduk.

Kini, beban gaji itu kabarnya dipikul oleh dua pihak: MU dan Inter. Sanchez mendapatkan 12 juta euro dalam satu tahun. MU masih membayar 7 juta euro dan Inter membantu 5 juta euro.

Sumber: The Athletic