Terpuruknya Manchester United Bukan Hanya Salah Solskjaer

Terpuruknya Manchester United Bukan Hanya Salah Solskjaer
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer (c) AP Photo

Bola.net - Ole Gunnar Solskjaer mungkin kini menjadi sosok yang paling disorot di kalangan penggemar Manchester United. Akan tetapi, jurnalis BBC Sport, Simon Stone, tidak sepakat jika kesalahan hanya dibebankan pada Solskjaer seorang.

Manchester United dalam kondisi yang terpuruk pada fase awal musim 2019/2020. Sebuah fase yang mungkin tidak pernah dibayangkan oleh klub dan para penggemarnya.

Setan Merah kini berada di posisi ke-12 klasemen Premier League 2019/2020. Dari delapan kali bermain, United hanya mampu meraih dua kemenangan dan tiga hasil imbang. Sisanya, United tiga kali menelan kekalahan.

Dengan hanya meraih sembilan poin, Manchester United kini hanya unggul dua poin saja dari Everton yang berada di zona degradasi. Dari sisi ini, nampak jelas gambaran bahwa Manchester United kini sedang krisis.

1 dari 2 halaman

Bukan Hanya Salah Solskjaer

Simon Stone menyebut kondisi yang dialami Manchester United bukan semata salah Solskjaer. Sebab, sejak awal fondasi tim memang tidak cukup solid. Solskjaer ingin ada perombakan skuat ketika dia ditunjuk sebagai manajer baru.

Solskjaer ingin melepas sembilan pemain lama dan memburu sejumlah pemain baru. Namun, kondisi ini tidak semudah yang direncakan oleh pria asal Norwegia. United kesulitan melepas pemain lama yang sudah tidak masuk rencana klub.

"Solskjaer ingin membuat pemain lebih lanjut tetapi kombinasi dari pemain yang benar tidak tersedia," tulis Simon Stone dikutip dari BBC Sport.

United juga tidak mampu membeli pemain dengan manuver yang efisien. Mereka selalu dihadapkan pada harga yang mahal. Kondisi ini yang kemudian membuat United hanya bisa membeli tiga pemain di musim panas 2019 lalu.

"Contohnya, United ingin sekali merekrut gelandang Newcastle, Sean Longstaff. Namun, ketika mereka mendekati Newcastle, mereka diberitahu bahwa harga yang diminta adalah 50 juta pounds," kata Simon Stone.

2 dari 2 halaman

Manchester United Lemah di Bursa Transfer

Simon Stone cukup miris melihat fakta bahwa Manchester United selalu dihadapkan pada harga mahal saat ingin membeli pemain baru. Selain Sean Longstaff, kondisi ini juga terjadi pada transfer Aaron Wan-Bissaka.

"Manchester United juga membayar biaya yang sama ke Crystal Palace untuk Aaron Wan-Bissaka, dia berada pada usia yang sama [21 tahun] dan baru memainkan 46 laga di klubnya," kata Simon Stone.

Dalam kasus lain, Manchester United juga tidak punya banyak pilihan ketika membeli Harry Maguire dari Leicester City. Ed Woodward harus merelakan dana senilai 80 juta pounds untuk membeli pemain berusia 26 tahun, yang kemudian menjadi bek paling mahal di dunia.

Sumber: BBC Sport