Termasuk Eks Mitra Kukar dan Pelaku Matchfixing, Ini 5 Pemain yang Sempat Berkostum Liverpoool & MU

Termasuk Eks Mitra Kukar dan Pelaku Matchfixing, Ini 5 Pemain yang Sempat Berkostum Liverpoool & MU
Premier League, Liverpool vs Manchester United (c) Bola.net

Bola.net - Liverpool akan menghadapi Manchester United pada laga lanjutan Premier League 2020/2021. Pertandingan ini akan dihelat di Anfield, Minggu (17/01) malam WIB.

Saat ini Liverpool berada di peringkat dua klasemen sementara dengan raihan 33 poin dari 17 laga. Sementara, Manchester United berada di posisi puncak klasemen dengan koleksi 36 angka dari 14 pertandingan.

Sepanjang sejarah mereka, kedua tim ini terlibat persaingan dan rivalitas sengit. Hal ini berpengaruh juga terhadap perpindahan pemain antara kedua tim. Bahkan, sejarah mencatat, bahwa transfer pemain langsung antara kedua klub tersebut terakhir terjadi pada 1964 silam. Waktu itu Phil Chisnall hengkang dari Setan Merah ke Liverpool dengan banderol 25 ribu Pounds.

Di tengah langkanya pemain yang memperkuat kedua tim ini, ada lima nama yang layak mendapat perhatian khusus. Siapa saja mereka? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 5 halaman

Michael Owen

Michael Owen

Michael Owen (c) AFP

Michael Owen bisa disebut nama paling tenar di antara para pemain yang pernah memperkuat Liverpool dan Manchester United.

Owen bergabung dengan Liverpool sejak ia berusia 12 tahun dan tampil moncer. The Reds mengalahkan Manchester United, Chelsea, dan Arsenal untuk mendapat tanda tangan si bocah ajaib tersebut.

Pemain kelahiran 14 Desember 1979 ini mendapat kontrak profesional pertamanya kala berusia 17 tahun. Ia mencetak gol pertamanya bersama Liverpool pada 6 Mei 1997. Gol ini membuka keran gol Owen di kancah profesional dan menahbiskannya sebagai salah satu penyerang terbaik Inggris saat itu. Selama memperkuat Liverpool, Owen mencetak 158 gol dalam 297 laga di berbagai ajang.

Apiknya penampilan Owen menarik minat Real Madrid. Ia pun akhirnya bergabung dengan Los Blancos pada 13 Agustus 2004.

Semusim bergabung dengan Madrid, Owen pulang kampung dan bergabung bersama Newcastle United. Kemudian, pada 3 Juli 2009, pemain bertinggi 1,73 meter tersebut bergabung dengan Manchester United.

Berseragam Setan Merah, Owen lebih banyak berperan sebagai pelapis. Namun, ini tak menghalanginya mencetak gol-gol penting, termasuk gol kemenangan United ke gawang Manchester City pada Derby Manchester.

Owen sendiri mengakhiri masa baktinya di United pada akhir musim 2011/2012. Sepanjang membela panji United, ia mencetak 17 gol dari 52 laga.

2 dari 5 halaman

Paul Ince

Paul Ince

Paul Ince (c) PA

Ince bergabung dengan Manchester United dari West Ham pada September 1989. Bersama dengan Bryan Robson dan Neill Webb, pemain kelahiran 21 Oktober 1967 tersebut langsung menjadi nyawa di lini tengah Setan Merah.

Pada era Premier League, Ince kian menunjukkan tajinya sebagai salah satu pemain andalan United. Ia juga menjadi bagian penting Setan Merah kala menjuarai Premier League dua kali berturutan, pada musim 1992/1993 dan 1993/1994.

Pada Juni 1995, setelah sempat menjalani hubungan yang tak bagus dengan Sir Alex Ferguson, Ince dilego ke Inter Milan. Sepanjang memperkuat United, Ince bermain 281 kali dan mencetak 28 gol.

Dua musim bertualang di Italia, Ince pulang ke Inggris. Kali ini, ia memilih bergabung dengan Liverpool. Namun sayang, selama dua musim memperkuat Liverpool, gelandang Timnas Inggris tersebut gagal membawa The Reds meraih trofi. Namun, paling tidak, dalam 81 pertandingan, ia mencetak 17 gol untuk Liverpool.

3 dari 5 halaman

Peter Beardsley

Peter Beardsley

Peter Beardsley (c) PA

Tak banyak diketahui orang, Bardsley sempat berkostum United pada awal-awal kariernya. Pemain kelahiran 18 Januari 1961 tersebut bergabung dengan Setan Merah pada 1982-1983. Namun, kariernya bersama United hanya berlangsung sekejap. Ia hanya sempat sekali berseragam United, pada laga kontra Bournemouth di ajang Piala Liga.

Meningalkan Old Trafford, Beardsley bergabung dengan Vancouver Whitecaps dan kemudian merapat ke Newcastle United.

Empat musim bersama Newcastle, Beardsley hengkang ke Liverpool. Bersama The Reds, Beardsley tampil moncer. Selama empat musim memperkuat Liverpool, ia mampu membawa The Reds meraih enam trofi, termasuk dua trofi juara Liga Inggris.

Bardsley sempat tampil 175 kali dan mencetak 61 gol.

4 dari 5 halaman

Danny Guthrie

Guthrie merupakan nama lain yang pernah berseragam Manchester United dan Liverpool. Pria kelahiran 18 April 1987 ini merupakan bagian dari Akademi Manchester United ketika ia berusia 11-16 tahun.

Pada waktu yang sama, Guthrie juga bersekolah di Thomas Telford School dan masuk ke tim sepak bola sekolanya tersebut. Ia sukses membawa tim sekolahnya ini meraih sejumlah prestasi termasuk melaju ke Semifinal English School's National Football Tournament. Pada usia 16 tahun, Guthrie hijrah ke Merseyside demi mengejar karier sepak bolanya di Liverpool.

Debut Guthrie bersama tim senior Liverpool terjadi pada musim panas 2006. Ia tampil sebagai gelandang kiri pada laga uji coba pramusim kontra Wrexham. Sementara, debut kompetitifnya terjadi pada 25 Oktober 2006, ketika ia masuk menggantikan Mohamed Sissoko pada laga kontra Reading.

Gagal bersaing dengan barisan gelandang Liverpool, Guthrie pun sempat dipinjamkan ke Southampton dan Bolton Wanderers. Pada 11 Juli 2008, Guthrie dilepas ke Newcastle United.

Bagi para pencinta sepak bola Indonesia, nama Guthrie bukanlah sosok asing. Pada 4 Januari 2018, Guthrie memperkuat Mitra Kukar. Ia menjadi marquee players Naga Mekes, menggantikan Mohamed Sissoko yang tak melanjutkan masa baktinya bersama klub tersebut.

5 dari 5 halaman

Jackie Sheldon

Nama lain yang sempat memperkuat United dan Liverpool adalah Jackie Sheldon. Namun, bukan hal bagus yang membuat nama Sheldon dikenang dalam sejarah Setan Merah dan The Reds. Pria kelahiran 1887 ini dikenal karena keterlibatannya dalam skandal matchfixing yang melibatkan dua tim raksasa Inggris tersebut.

Sheldon sendiri sempat bermain bersama United sebelum akhirnya hengkang ke Liverpool pada November 1913.

Bersama Liverpool, Sheldon sendiri tampil cukup moncer. Pada musim 1914/1915 misalnya, ia merupakan pemain kedua yang paling banyak tampil dan berada di peringkat tiga dalam daftar pencetak gol terbanyak Liverpool. Namun, ia mencemari kariernya dengan terlibat dalam skandal matchfixing. Bukan hanya ikut-ikutan, Sheldon disebut sebagai otak dari permufakatan lancung tersebut.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)