Terlanjur Besar Kepala, Manchester United Diminta Usir Paul Pogba

Terlanjur Besar Kepala, Manchester United Diminta Usir Paul Pogba
Paul Pogba dan Samuel Umtiti (c) AP

Bola.net - Pernyataan Paul Pogba yang kontroversial mengundang sejumlah reaksi dari berbagai kalangan, termasuk Paul McGrath yang juga pernah memperkuat Manchester United. Ia mendesak bekas klubnya tersebut untuk segera melepas Pogba.

Gelandang asal Prancis tersebut tak henti-hentinya membuat komentar kontroversial di tahun 2019 ini. Awalnya dimulai pada bulan Maret lalu, di mana ia mengungkapkan kepada publik soal ketertarikannya bermain untuk Real Madrid.

Drama berlanjut ke bulan Juni. Secara terang-terangan, peraih trofi Piala Dunia 2018 tersebut mengungkapkan niatannya meninggalkan Manchester United pada musim panas ini. Pernyataan tersebut lalu dipertegas oleh sang agen, Mino Raiola.

Sejumlah rumor lalu mengaitkan pemain berumur 26 tahun tersebut dengan sejumlah klub besar. Dan sampai saat ini, tanda tangan Pogba sedang diperebutkan oleh dua klub raksasa Eropa, yakni Real Madrid dan juga Juventus.

Kontroversi yang dilakukan oleh sang pemain lantas mendapatkan kecaman keras dari McGrath. Pria yang pernah berseragam The Red Devils selam tujuh tahun itu menganggap Pogba coba membuat klub terlihat bodoh

"Paul Pogba seperti hidup dalam dunianya sendiri, di mana dirinya berpikir bisa mengalahkan Manchester United karena ia sangat kuat, dan lainnya," tutur McGrath kepada Off The Ball.

"Dan dia tak bisa. [United adalah klub] bodoh jika mereka membiarkan itu terjadi begitu saja. Saya memilih mengeluarkannya dari klub," lanjutnya.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 1 halaman

Fokus Pogba Terpecah

McGrath sendiri mengaku tak melihat adanya masalah dengan Pogba. Tapi yang ia sayangkan adalah sang gelandang lebih memilih berfokus pada hal lain di luar ranah sepak bola, sementara dirinya dituntut tampil apik pada setiap pertandingan.

"Paul berpikir dia adalah segalanya untuk semua orang. Saya pikir dia adalah pesepakbola yang luar biasa," tambah McGrath. "Itu masalah yang saya miliki dengannya. Dia adalah pesepakbola handal namun berkonsentrasi pada banyak hal seperti jam tangan berwarna perak atau jam tangan lainnya yang ia dapatkan dari siapapun," tambahnya.

"Tapi seharusnya ia berkonsentrasi untuk bermain karena dia adalah pesepakbola yang apik. Dan, jika dia berkonsentrasi ke sepak bola, Manchester United sudah terbang di liga," tandasnya.

Pogba sendiri tampil apik, meskipun performanya kembali inkonsisten jelang musim 2018-2019 berakhir. Ia berhasil mengantongi 16 gol dan 11 assist dari 47 penampilan di semua kompetisi dan menjadi musim terbaik di dalam karirnya.