Terinspirasi Trapattoni, Conte Akui Senang Berteriak

Terinspirasi Trapattoni, Conte Akui Senang Berteriak
Antonio Conte (c) CFC
- Antonio Conte mengakui bahwa ia harus mengonsumsi obat pelega tenggorokan khusus, karena ia sering berteriak memberikan instruksi pada para pemain di pinggir lapangan.


Manajer anyar menekankan pentingnya komunikasi pada para pemainnya.


"Saya membutuhkan ini untuk tenggorokan saya - saya terlalu banyak berteriak," tutur Conte menurut Express.


"Suara saya amat penting - untuk memanggil dan bicara dengan pemain. Sepanjang pertandingan, itu akan sulit untuk tenggorokan saya."


"Namun amat penting untuk saya agar mereka bisa memahami saya. Terutama ketika ketika kami harus memulai proyek baru bersama. Ketika saya mulai melatih, kadang saya menggunakan megaphone."


Conte lantas mengungkap inspirasi yang ia dapat dari manajer legendaris Italia, Giovanni Trapattoni, yang pernah menangani Irlandia.


"Ia adalah pria fantastis. Ia sangat penting untuk saya. Ketika saya datang ke Juventus, saya masih berusia 21 - anda melihat diri anda sendiri berada di dekat pemain yang sebelumnya jadi idola anda, seperti Stefano Tacconi, Toto Schillaci, Roberto Baggio. Saya ketakutan, namun di momen tersebut Trapattoni menjadi seperti ayah untuk saya."


"Pada akhirnya, saya bermain 13 tahun di Juventus. Saya menjadi kapten, memenangkan banyak trofi, namun juga kerap kalah. Empat final Liga Champions - satu kemenangan dan tiga kalah. Liga Europa - satu menang dan satu kalah. Piala Italia - satu menang dan dua kalah."


"Ketika anda kalah, anda banyak belajar mengenai diri anda sendiri. Pengalaman itu amat berharga, saya bisa memahami apa yang dipikirkan pemain." [initial]




 (exp/rer)