Terbaik dan Terburuk Laga Southampton vs Liverpool: Danny Ings hingga Sadio Mane

Bola.net - Laga penutup pekan ke-17 Premier League yang digelar pada Selasa (5/1/2021) dinihari tadi berakhir dengan kejutan. Klub raksasa Inggris, Liverpool, tumbang sewaktu bertandang ke markas Southampton dengan skor tipis 0-1.

Dari segi statistik, Liverpool jauh mengungguli Southampton. Mereka mencatatkan total penguasaan bola 67 persen serta melepaskan 17 tembakan. Menariknya, Southampton bisa membatasi jumlah tembakan tepat sasaran the Reds hingga satu saja.

Southampton sendiri berhasil unggul melalui gol cepat saat pertandingan baru berjalan selama dua menit. Adalah sang mantan pemain Liverpool, Danny Ings, yang sukses membuat Alisson Becker memungut bola dari gawangnya sendiri.

Ings merupakan salah satu pemain yang pantas mendapatkan predikat terbaik di laga ini. Ada juga beberapa nama yang pantas mendapatkan predikat serupa atau bahkan terburuk. Berikut informasinya, seperti yang dilansir dari Sportskeeda.

Terbaik - Danny Ings

Sebagai pencetak gol satu-satunya, sudah sewajarnya kalau Danny Ings dinobatkan sebagai salah satu pemain terbaik di laga kali ini. Ia membuat Liverpool menyesali keputusannya melepas dirinya di tahun 2018 lalu.

Dalam urusan kontribusi terhadap gol, Ings memang memiliki catatan efektivitas yang cukup baik. Musim ini ia telah meraih tujuh gol dan tiga assist hanya dari 13 penampilannya di ajang Premier League.

Menurut catatan pertandingan, Southampton melepaskan tujuh tembakan yang tiga di antaranya berhasil menemui sasaran. Nah, dua di antaranya berasal dari pemain berusia 28 tahun tersebut.

Terburuk - Trent Alexander-Arnold

Kalau ada yang bisa disalahkan atas kekalahan Liverpool di laga ini, maka Trent Alexander-Arnold adalah jawabannya. Ia turut bertanggung jawab atas gol yang dicetak Danny Ings di menit ke-2.

Gol bermula dari tendangan bebas yang dieksekusi oleh James Ward-Prowse. Ia mengirimkan bola ke arah kotak penalti Liverpool di mana Ings sudah berlari menuju ke ruang kosong untuk menyambut umpan tersebut.

Di antara Ward-Prowse dan Ings ada Alexander-Arnold, yang memang bertugas mengawal Ings. Bola kiriman pun sejatinya bisa ia halau. Namun entah mengapa, ia gagal mengontrolnya dengan baik hingga bisa sampai di kaki Ings dengan selamat.

Terbaik - Jan Bednarek

Tepat setelah Southampton mencetak gol, Liverpool langsung melancarkan serangan guna menyamakan kedudukan. Barisan penyerang yang beranggotakan Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah tanpa henti membombardir pertahanan the Saints.

Daya ledak Liverpool semakin meninggi dengan kehadiran Xherdan Shaqiri di babak kedua. Namun klub besutan Jurgen Klopp tersebut selalu menemui kegagalan dalam mencetak gol. Hal ini dikarenakan aksi Jan Bednarek yang cemerlang.

Bek berusia 24 tahun tersebut tidak gentar ketika harus berhadapan dengan Firmino dan Salah. Menurut catatan, ia memenangkan duel udara sebanyak dua kali, melakukan tujuh sapuan dan dua intersep.

Terburuk - Mohamed Salah

Makin hari, performa Mohamed Salah menunjukkan grafik penurunan. Ia tidak lagi sama dengan Mohamed Salah yang menggemparkan dunia sepak bola usai mencetak 44 gol di musim perdananya bersama the Reds.

Benar, Mo Salah masih tetap tajam. Ia sudah mengantongi total 13 gol dari 16 penampilannya di Premier League. Namun, pria berkebangsaan Mesir tersebut gagal muncul ketika the Reds sangat membutuhkan gol-golnya.

Mo Salah tampil selama 90 menit dan hanya menghasilkan dua tembakan yang tidak menemui sasaran. Ia pun hanya membukukan akurasi operan sebesar 61 persen saja meski mampu menghasilkan satu key pass di laga kali ini.

Terbaik - Sadio Mane

Jika ada satu pemain yang pantas dipuji di skuad Liverpool, maka Sadio Mane jawabannya. Pria berkebangsaan Senegal tersebut membuat sejumlah peluang nyata yang bisa saja membuat the Reds memenangkan pertandingan.

Berdasarkan catatan, Mane melepaskan empat tembakan selama 90 menit penuh yang salah satunya berhasil menemui sasaran. Ia juga mengancam lini pertahanan Southampton dengan melakukan delapan percobaan menggiring bola.

Mane juga patut diapresiasi karena rajin melakukan tekanan ke wilayah pertahanan lawan. Tercatat, ia melakukan enam kali percobaan merebut bola dari lawan yang semuanya berhasil dilakukan.

(Sportskeeda)