Terbaik dan Terburuk dalam Laga Liverpool vs Chelsea: Firmino, Pulisic, dan Lainnya

Terbaik dan Terburuk dalam Laga Liverpool vs Chelsea: Firmino, Pulisic, dan Lainnya
Momen eksekusi tendangan bebas Trent Alexander-Arnold yang menjebol gawang Chelsea di Premier League 2019/20. (c) AP Photo

Bola.net - Liverpool harus menjalani jalan yang terjal saat berhadapan dengan Chelsea dalam laga lanjutan Premier League, Kamis (23/7/2020) dinihari tadi. Meskipun demikian, mereka bisa meraih kemenangan dengan skor 5-3.

Liverpool unggul tiga gol lebih dulu dalam laga yang digelar di Anfield itu berkat Naby Keita, Trent Alexander-Arnold, dan Georginio Wijnaldum. Chelsea memangkas jarak skor jelang babak pertama usai lewat Olivier Giroud.

The Reds sempat menjauh setelah Roberto Firmino ikut membubuhkan namanya di papan skor. Namun Chelsea berhasil memangkas jarak menjadi 3-4 setelah Tammy Abraham dan Christian Pulisic menjebol gawang Alisson.

The Blues terus membombardir lini pertahanan Liverpool. Sayangnya, mereka justru kebobolan jelang pertandingan berakhir lewat Alex Oxlade-Chamberlain. Jadilan Liverpool menang dengan skor 5-3.

Tidak semua pemain dari masing-masing kesebelasan tampil apik di laga yang sengit ini. Ada juga yang bermain buruk. Siapa saja mereka? Berikut informasi mengenai 5 pemain terbaik dan terburuk di laga Liverpool vs Chelsea.

1 dari 5 halaman

Terbaik - Trent Alexander-Arnold

Trent Alexander-Arnold berperan sebagai bek. Namun ia tidak melewatkan kesempatan untuk membantu lini serang. Pada pertandingan kali ini, pria berusia 21 tahun tersebut mengantongi satu gol dan juga assist.

Pertama-tama, ia mencetak gol di babak pertama lewat eksekusi tendangan bebas pada menit ke-38. Tendangan melengkungnya begitu elok hingga kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga, hanya bisa melihat bola masuk ke gawang.

Lalu di menit ke-55, Alexander-Arnold mengirimkan umpan terukur yang tampak mustahil dilewatkan Firmino. Sebagai informasi, itu adalah assist ke-15 sang pemain di semua kompetisi musim ini.

2 dari 5 halaman

Terburuk - Mason Mount

Mason Mount ibarat berkah di balik hukuman larangan transfer yang sempat dilakoni oleh Chelsea. Tetapi, saat menghadapi Liverpool di laga kali ini, ia tidak memberikan kontribusi apik seperti pada pertandingan sebelumnya.

Sosoknya tidak begitu terlihat di sepanjang babak pertama. Mount juga melewatkan sejumlah peluang. Jelas, Mount punya banyak alasan untuk menghardik performanya di pertandingan tersebut.

Di babak kedua, gelandang berumur 21 tahun itu digantikan oleh Christian Pulisic. Mount patut khawatir sebab Pulisic tampil dengan sangat gemilang dan langsung memberikan perubahan terhadap performa Chelsea secara keseluruhan.

3 dari 5 halaman

Terbaik - Roberto Firmino

Firmino memang tidak mencatatkan torehan gol yang luar biasa musim ini. Namun, tidak ada yang bisa memungkiri kalau penyerang asal Brasil tersebut memiliki andil besar dalam kesuksesan the Reds dua tahun terakhir.

Seperti yang diketahui, Firmino mengantongi sebuah gol pada pertandingan melawan Chelsea. Ia bisa melengkapi performa apiknya andai Mohamed Salah bisa mengubah umpannya menjadi gol.

Performa Firmino musim ini kerap tertutupi oleh aksi dua striker lainnya, Mohamed Salah dan Sadio Mane. Namun pada akhirnya, ia membuat panggungnya sendiri dengan memanfaatkan umpan dari Alexander-Arnold di menit ke-55.

4 dari 5 halaman

Terburuk - Joe Gomez

Joe Gomez menjadi kelemahan terbesar di lini pertahanan Liverpool pada pertandingan kali ini. Performanya tak lagi sama sejak Liverpool berhadapan dengan Manchester City berbulan-bulan yang lalu.

Seharusnya, pria berumur 23 tahun itu mampu menghalangi terciptanya gol pertama Chelsea yang dicetak Giroud. Gomez kian kesulitan saat Lampard memasukkan Christian Pulisic di babak kedua.

Gomez juga sempat terkena 'nutmeg' dalam prosesi gol Chelsea yang diciptakan Tammy Abraham. Jelas, ia harus segera membenahi performanya jika masih mau menjadi pemain Liverpool musim depan.

5 dari 5 halaman

Terbaik - Christian Pulisic

Keputusan Frank Lampard yang tidak memainkan Pulisic sejak awal pertandingan menjadi pertanyaan terbesar dari laga kali ini. Padahal Chelsea jelas membutuhkan sosok berdarah Amerika Serikat itu di laga sepenting ini.

Terbukti, Pulisic berhasil menghidupkan permainan the Blues saat dirinya masuk di babak kedua. Dalam proses gol yang dicetak Tammy Abraham, ia sempat melakukan aksi solo run dan melewati beberapa pemain Liverpol sebelum memberikan assist.

Pulisic bahkan ikut membubuhkan namanya di papan skor. Tepatnya pada menit ke-77, kala mantan pemain Borussia Dortmund tersebut melepaskan tembakan keras dari dalam kotak penalti yang langsung menghujam gawang Liverpool.

(Sportskeeda)