Tenaga Tak Terbatas, Martinelli Ibarat Baterai-nya Arsenal

Tenaga Tak Terbatas, Martinelli Ibarat Baterai-nya Arsenal
Pemain Arsenal, Gabriel Martinelli. (c) AP Photo

Bola.net - Pujian dilontarkan pelatih interim Arsenal, Freddie Ljungberg, kepada Gabriel Martinelli usai menjalani laga kontra West Ham hari Selasa (10/12/2019). Ia menganggapnya seperti sebuah baterai yang tidak ada habisnya.

Martinelli turut membubuhkan namanya di papan skor dalam kemenangan Arsenal atas West Ham dalam ajang Premier League. Golnya tercipta pada menit ke-60 usai mendapatkan assist dari Sead Kolasinac.

Perlu diketahui bahwa the Gunners memenangi pertandingan tersebut dengan skor meyakinkan 3-1. Selain Martinelli, Nicolas Pepe dan Pierre-Emerick Aubameyang juga turut mencetak gol di laga tersebut.

Jelas, ini adalah kemenangan yang sangat penting bagi the Gunners. Pasalnya, sebelum ini, mereka selalu gagal meraih kemenangan dalam sembilan pertandingan di semua ajang.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Pujian untuk Martinelli

Pemain berkebangsaan Brasil tersebut menjadi pembuka keran gol Arsenal. Itulah sebabnya pelatih interim Arsenal, Freddie Ljungberg, menyematkan pujian khusus kepadanya.

"Martinelli bermain dengan luar biasa. Dia seperti sebuah baterai Duracell, dia terus berlari," ujar Ljungberg saat ditemui BBC Sport usai pertandingan.

Ljungberg juga membagikan pujian kepada seluruh anak asuhnya yang sudah tampil apik selama 90 menit. Mereka berhasil memanfaatkan kelelahan yang sedang melanda pemain West Ham di babak kedua.

"Para pemain memiliki kepercayaan dan menggerakkan bola dengan tempo yang lebih cepat. West Ham kelelahan. Pemain berlari dan berjuang. Saya percaya kepada mereka," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Soal Lacazette yang Dicadangkan

Keputusan memainkan Martinelli sejak awal sendiri membuat publik mengernyitkan dahi. Pasalnya, Arsenal masih memiliki penyerang berkualitas di dalam diri Alexandre Lacazette. Pria asal Prancis itu sendiri hanya duduk di bangku cadangan.

Ljungberg menjelaskan bahwa keputusan mencadangkan Lacazette sendiri tidaklah mudah untuk diambil. Namun demi meraih kemenangan, ia dengan sangat terpaksa melakukannya.

"Laca adalah pemain yang luar biasa, tapi saya harus memuat keputusan yang berat," tambah pria berkebangsaan Swedia tersebut.

"Kami punya banyak hal yang harus dikerjakan. Nanyak hal yang harus diperbaiki. [Tim] mengalami tekanan besar tapi mereka punya kekuatan mental untuk menang. Saya coba untuk tetap tenang dan melihat apa yang akan terjadi," tutupnya.

(Goal International)