Tak Cukup Pecat LVG, Ini 5 Hal Yang Harus Dilakukan MU Untuk Bangkit

Tak Cukup Pecat LVG, Ini 5 Hal Yang Harus Dilakukan MU Untuk Bangkit
Skuat MU ratapi kekalahannya lawan Wolfsburg. (c) AFP
- Norwich City sukses memperpanjang peneritaan Manchester United pada akhir pekan kemarin. The Cannaries menghantarkan setan merah merasakan kekalahan ketiga beruntunnya musim ini setelah mereka sukses menang di Old Trafford dengan skor tipis 2-1 pada akhir pekan kemarin.


Jika ada yang harus disalahkan pada kekalahan ini, tidak berlebihan jika Louis van Gaal adalah sosok yang bertanggung jawab atas buruknya performa setan merah dalam beberapa bulan terakhir. Suara-suara miring dari para fans untuk meminta sang meneer mundur semakin keras dari hari ke hari.


Namun pertanyaannya adalah, Jika Van Gaal mundur atau dipecat apakah cukup untuk membawa Setan Merah Bangkit? Bolanet melihat setidaknya ada lima hal yang harus dilakukan setan merah untuk bangkit. Apa saja lima hal tersebut? Silahkan tekan tombol di bawah ini.[initial]



 (bola/dub)

1 dari 5 halaman

Mencari Manajer Yang Sesuai

Mencari Manajer Yang Sesuai

Ada ungkapan bijak yang menyebut bahwa untuk meraih kesukesan dibutuhkan "The Right Man on The Right Place". Hal ini juga berlaku di dunia sepakbola, dimana Manajer yang tepat akan membawa tim menuju kesuksesan.

Louis van Gaal adalah contoh nyata bahwa ia adalah 'The Right Man on The Wrong Place'. Jika melihat CV Louis van Gaal, tidak bisa dipungkiri bahwa ia adalah manajer sarat pengalaman dan prestasi baik di tingkat klub dan Timnas Belanda. Namun sayang ia Manchester United bukanlah tim yang tepat untuk ia latih. Hal ini dikarenakan karakter yang dimiliki Van Gaal sebagai pelatih tidak memiliki kesamaan dengan karakteristik Manchester United.

Hal ini terlihat dari banyaknya eksperiman yang dilakukan Van Gaal pada kubu setan merah, seperti Juan Mata yang digeser menjadi pemain sayap, Rooney yang pernah dimainkan gelandang tengah dan Fellaini yang dijadikan sebagai penyerang. Eksperimen ini dilakukan untuk memaksakan 'Filosofi' Van Gaal yang bertentangan dengan cara bermain United selama ini.  Alhasil meski eksperimen tersebut sudah dijalankan dalam waktu yang cukup lama namun tidak kunjung membuahkan hasil yang sesuai dengan ekspektasi.

Untuk itu jika setan merah memutuskan untuk mencari manajer baru, maka mereka harus mencari manajer yang mengerti betul bagaimana mengoptimalkan potensi seorang pemain dan membuatnya mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
2 dari 5 halaman

Minimalisir Resiko Cedera

Minimalisir Resiko Cedera

Di awal musim ini, Manchester United sempat tampil menjanjikan setelah mereka memenangkan 11 dari 15 pertandingan mereka di semua kompetisi pad awal musim ini. Namun badai cedera yang cukup parah membuat setan merah kembali terpuruk di beberapa pekan terakhir setelah mereka hanya mampu memenangkan 3 dari 10 pertandingan terakhir mereka.

Beberapa Media Inggris sempat menyebut bahwa salah satu penyebab para pemain Manchester United rentan cedera karena pola latihan Louis van Gaal yang sangat intensif. Untuk itu klub harus mengkaji ulang pola latihan mereka, terlebih memasuki paruh kedua musim nanti jadwal pertandingan Manchester United semakin padat dengan kehadiran FA Cup dan Europa League.
3 dari 5 halaman

Perbaiki Penyelesaian Akhir dan Lebih Berani Ambil Resiko

Perbaiki Penyelesaian Akhir dan Lebih Berani Ambil Resiko

Salah satu yang membuat para fans gregetan dengan permainan Manchester United musim ini karena Wayne Rooney dkk bermain terlalu aman. Berbeda dengan saat era Sir Alex yang mengusung sepakbola menyerang, di bawah instruksi Van Gaal permainan setan merah terlalu menekankan pada penguasaan bola yang terkesan bermain aman sehingga minim peluang serangan yang hadir pada kubu Setan Merah.

Sekalinya United mendapatkan kesempatan serangan, anak asuh Louis van Gaal ini lebih banyak menyia-nyiakannya. Hal ini terlihat dari buruknya penyelesaian akhir Manchester United sehingga di beberapa pertandingan terakhir mereka kesulitan untuk mencetak gol ke gawang lawan. Untuk itu penyelesaian akhir United harus diasah kembali apabila Setan Merah ingin memenangkan sesuatu di musim ini.
4 dari 5 halaman

Sudah Saatnya Singkirkan Rooney

Sudah Saatnya Singkirkan Rooney

Didatangkan pada tahun 2004 silam, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa Wayne Rooney sudah menjadi salah satu striker terbaik yang pernah di miliki oleh Setan Merah. Namun sayang di usianya yang sudah menginjak 30 tahun ada penurunan performa yang cukup signifikan pada diri Wazza.

Meski sudah dua musim ini ia didapuk sebagai kapten Setan Merah, namun Wazza tidak memberikan kontribusi yang signifikan untuk kubu setan merah. Hal ini terlihat dari catatan gol Rooney yang kering kerontang, dimana sampai pekan ke 17 Premier League ini, Rooney baru mencetak dua gol bagi setan merah.

Untuk itu sudah saatnya manajemen setan merah mempertimbangkan untuk menjual Rooney dan menggantinya dengan striker yang lebih tajam untuk menemani Anthony Martial di lini serang setan merah.
5 dari 5 halaman

Lupakan Europa League

Lupakan Europa League

Finish di peringkat ketiga fase grup Liga Champions musim ini membuat setan merah kehilangan haknya untuk berkompetisi di Babak 16 besar Liga Champions dan sebagai gantinya mereka harus bermain di babak 32 besar Europa League.

Meski tingkat kesulitan untuk memenangkan Europa League setingkat di bawah Liga Champions dan United dijagokan untuk memenangkan Europa League musim ini, namun jika ingin meraih kesuksesan di musim ini Setan Merah harus melupakan Europa League di musim ini.

Hal ini dikarenakan jadwal Europa League yang berpotensi mengganggu performa United di Liga. Europa League biasanya digelar pada Jumat dini hari, dimana United hanya punya waktu yang singkat untuk pemulihan kondisi pemain mereka. Keadaan bisa bertambah buruk ketika United harus melakoni partai tandang pada Europa League dan harus bertanding lagi di akhir pekan.

Jika seandainya performa United di Europa League bagus tetapi di Premier League jeblok, bisa-bisa mereka tidak bisa berkompetisi di Eropa musim depan akibat waktu recovery pemain yang sangat singkat.