Sudah Mulai Dicemooh Suporter, Mauricio Pochettino Fokus Jaga Kesatuan Skuad Chelsea

Sudah Mulai Dicemooh Suporter, Mauricio Pochettino Fokus Jaga Kesatuan Skuad Chelsea
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino. (c) AP Photo/David Cliff

Bola.net - Mauricio Pochettino mengatakan bahwa saat ini yang diperlukan oleh Chelsea adalah menjaga kesatuan baik dari skuad asuhannya maupun dukungan dari para penggemar, usai dipermak Wolverhampton di kandang dengan skor 2-4.

Pochettino telah meminta maaf kepada para pendukung atas cara timnya menyerah di Stamford Bridge, ia mengatakan bahwa tim mudanya membutuhkan dukungan jika mereka ingin membalikkan keadaan yang sampai sekarang merupakan musim Premier League yang menyedihkan.

The Blues berada di posisi ke-11 setelah kalah dari tim asuhan Gary O'Neil, total Ben Chilwell dan kolega sudah mengoleksi 10 kekalahan dari 23 pertandingan liga.

Alhasil, para pendukung merespon dengan menyanyikan nama mantan pemilik Roman Abramovich, dan mencemooh Pochettino dan anak asuhnya di luar lapangan saat jeda babak pertama dan sekali lagi saat peluit akhir pertandingan.

Simak berita selengkapnya di bawah ini.

1 dari 4 halaman

Minta Maaf

Ditanya tentang cemoohan, dengan para pendukung yang meneriakkan kata-kata yang menentang tim mereka sendiri selama pertandingan, Pochettino hanya bisa mengatakan meminta maaf.

"Kami meminta maaf kepada para penggemar dan menerima [situasi] ini," buka Pochettino.

"Persepsi adalah satu hal, yang lain adalah kenyataan. Persepsinya adalah Chelsea seharusnya berada di posisi yang berbeda, tetapi untuk situasi yang berbeda kami tidak berada di sana. Mungkin karena kami tidak cukup baik. Tapi apa yang bisa kami lakukan?

"Yang paling penting sekarang adalah merasakan tanggung jawab. Kami harus menerima bahwa itu adalah organisasi dan tentu saja para pemain yang kami miliki.

2 dari 4 halaman

Pahami Perasaan Suporter

Hat-trick dari Matheus Cunha telah memberikan Wolves kemenangan pertama mereka di Chelsea sejak 1979 dan hal tersebut sangatlah layak, dengan tim tamu yang lebih kreatif dan klinis dalam penguasaan bola, sedangkan anak asuh Pochettino menderita karena kurangnya kreativitas.

Namun itu adalah penampilan tanpa adanya pertarungan yang membuat para pendukung marah.

"Memahami para penggemar sangatlah penting. Kami ingin meminta maaf dan merasa menyesal. Kami kecewa seperti mereka, tetapi sampai akhir kami harus berjuang bersama-sama.

"Jika kami menginginkan hasil yang baik di masa depan, kami harus tetap bersama. Selama 90 menit, kami harus mencoba untuk bekerja sama," timpalnya.

"Dengan kapasitas yang ada, para penggemar berhak untuk mengkritik dan marah jika performa kami tidak bagus. Namun penting [untuk diingat] bahwa para pemain masih muda. Mereka membutuhkan dukungan."

3 dari 4 halaman

Akui Ada Tekanan

Sebagian besar kemarahan ditujukan kepada Pochettino secara pribadi, sebuah tanda yang jelas dari masa jabatannya bahwa dukungan untuk sang manajer berada di bawah tekanan.

"Pada saat ini, itu tidak menyenangkan," katanya. "Namun saya pikir kami harus terus maju.

"Anda harus meyakinkan para pemain, mendorong mereka untuk tidak pernah menyerah dan berani serta bangkit. Pemimpinlah yang harus ada di sana, memiliki ketenangan untuk mendorong mereka.

"Mereka merasakan tekanan dan mereka membutuhkan bantuan dari para penggemar selama 90 menit. Ini bukan untuk menuntut apa-apa. Namun, sangat mudah untuk berada di luar dan menonton.

"Ketika tekanan itu datang, terkadang itu tidak mudah. Kami harus berada di belakang mereka."

Sumber: Evening Standart

Penulis: Yoga Radyan