Statistik Graham Potter di Brighton dan Chelsea Sering Kalah, Manchester United Gak Salah Pilih?

Statistik Graham Potter di Brighton dan Chelsea Sering Kalah, Manchester United Gak Salah Pilih?
Graham Potter usai laga tunda pekan ke-7 Premier League 2022/2023, Fulham vs Chelsea (c) AP Photo/Alastair Grant

Bola.net - Graham Potter dilaporkan menjadi kandidat kuat manajer Manchester United jika Erik ten Hag dipecat. Lantas, bagaimana catatan Graham Potter bersama dua klub terakhirnya yakni Chelsea dan Brighton?

Saat ini, ada dua situasi yang membuat posisi Erik ten Hag sebagai manajer Manchester United tidak aman. Situasi pertama adalah performa tim yang sangat tidak stabil pada musim 2023/2024 ini.

Kedua, Setan Merah dilaporkan bakal masuk era baru. Sir Jim Ratcliffe dilaporkan bakal membeli 25 persen saham Manchester United dan memegang kendali tim pada bidang olahraga. Ratcliffe bakal punya otoritas untuk merombak tim.

Salah satu kabar yang beredar, Erik ten Hag masuk dalam daftar evaluasi dan sangat mungkin didepak. Graham Potter masuk dalam daftar manajer baru. Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 4 halaman

Graham Potter di Chelsea

Graham Potter di Chelsea

Manajer Chelsea Graham Potter merayakan kemenangan atas Borussia Dortmund di Liga Champions 2022/2023, Rabu (8/3/2023) dini hari WIB. (c) AP Photo/Alastair Grant

Graham Potter ditunjuk sebagai manajer Chelsea pada awal musim 2022/2023 lalu. Saat itu, ada harapan agar Graham Potter bisa membangun ulang kejayaan Chelsea setelah situasi pelik yang menimpa Roman Abramovich.

Namun, karier Graham Potter di Chelsea tidak berjalan sesuai rencana. Pria 38 tahun itu hanya bertahan selama 206 hari sebagai manajer Chelsea.

Dikutip dari Transfermarkt, Graham Potter hanya memimpin Chelsea pada 31 laga resmi. Dari 31 laga tersebut, Graham Potter hanya mampu memberikan 12 kemenangan bagi Chelsea. Sedangkan, 11 laga berakhir dengan kekalahan.

2 dari 4 halaman

Rekor Graham Potter di Brighton

Rekor Graham Potter di Brighton

Manajer Brighton, Graham Potter. (c) AP Photo

Salah satu alasan Chelsea memilih Graham Potter sebagai manajer adalah performa apik di Brighton musim 2021/2022. Ketika itu, Graham Potter membawa Brighton jadi kuda hitam di Premier League.

Di Brighton, Graham Potter lebih sering kalah daripada menang. Dari 134 laga yang dimainkan, Potter merasakan 48 kekalahan dan 43 kali menang. Namun, hal ini wajar belaka jika melihat materi pemain Brighton.

Di bawah kendali Graham Potter, beberapa pemain Brighton tampil menonjol. Salah satunya adalah Leandro Trossard. Pemain asal Belgia itu kemudian dibeli Arsenal. Selain itu, ada nama Robert Sanchez, Alexis Mac Allister, Marc Cucurella, dan Moises Caicedo yang bermain apik.

3 dari 4 halaman

Pilihan Tepat untuk Manchester United?

Pilihan Tepat untuk Manchester United?

Ekspresi kekecewaan pemain Manchester United usai kebobolan dalam laga Liga Champions versus Bayern Munchen, Rabu (13/12/2023). (c) AP Photo/Dave Thompson

Jika melihat performa saat masih melatih Brighton, Graham Potter terlihat sangat menjanjikan. Dia mampu mengorbitkan banyak pemain menjadi bintang. Performa tim juga cukup stabil, terutama pada musim 2021/2022.

Hanya saja, jika mengacu pada performa Chelsea, Graham Potter terlihat tidak cukup menjanjikan. Dia kesulitan untuk mengelola proyek besar yang coba dibangun Chelsea.

Sumber: Transfermarkt