Sosok Tuchel di Ruang Ganti: Sangat Keras dan Sering Bikin Pemain Sakit Hati

Sosok Tuchel di Ruang Ganti: Sangat Keras dan Sering Bikin Pemain Sakit Hati
Manajer Chelsea Thomas Tuchel. (c) AP Photo

Bola.net - Manajer Chelsea Thomas Tuchel ternyata punya karakter yang keras di ruang ganti. Tuchel merupakan orang yang sangat menuntut kepada pemainnya.

Rahasia ini disampaikan langsung oleh mantan pemain Borussia Dortmund, Adrian Ramos. Pemain asal Kolombia itu pernah menjadi anak buah Tuchel pada medio 2015 sampai 2017.

Tuchel didatangkan ke Chelsea pada pada Januari kemarin. Pelatih asal Jerman itu ditunjuk untuk menggantikan Frank Lampard yang dipecat.

Tuchel menunjukkan kinerja yang bagus di Stamford Bridge sejauh ini. Ia membawa The Blues tanpa terkalahkan dalam 11 laga terakhir yang mereka mainkan.

Hasil positif itu membuat Chelsea memanaskan persaingan di papan atas klasemen Premier League. Jorginho dan kolega bahkan berpeluang besar mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan.

1 dari 2 halaman

Pelatih Keras

Adrian Ramos mengaku tidak heran mantan pelatihnya itu bisa menuai kesuksesan bersama Chelsea. Pasalnya, Tuchel merupakan pelatih yang sangat menuntut dari para pemainnya.

"Thomas (Tuchel) terobsesi dengan sepak bola dan menempatkan tuntutan yang sangat tinggi pada para pemainnya, terutama dari sudut pandang taktis," ucap Ramos seperti dilansir dari laman Goal International.

"Siapapun yang tidak memenuhi persyaratan ini memiliki masalah. Kemudian Thomas dapat menjadi sangat keras dengan sangat cepat dan terkadang mengatakan hal-hal yang menyakitkan."

2 dari 2 halaman

Berseteru dengan Pemain

Ramos juga mengungkapkan kalau Tuchel tak jarang berseteru dengan anak buahnya. Hal itu dikarenakan para pemain kadang tak terima dengan perlakuan Tuchel.

"Sayangnya, wajar apabila salah satu pihak dalam hubungan ini dengan cepat merasa dijatuhkan, tetapi saya tidak pernah merasa bahwa dia mencoba menyerang seseorang secara pribadi dengan kritiknya," kata Ramos.

"Saya cocok dengan gayanya, yang lain tidak. Satu hal yang jelas bagi saya, jika saya menjadi pelatih suatu hari nanti, maka saya pasti tidak akan berteriak sebanyak Thomas," tambahnya.

Sumber: Goal International