Skuat Arsenal Dinilai Masih Kebingungan dengan Taktik Emery

Skuat Arsenal Dinilai Masih Kebingungan dengan Taktik Emery
Arsenal (c) AP

- Mantan pemain Arsenal, Charlie Nicholas memuji reaksi skuat The Gunners setelah menelan dua kekalahan beruntun di pekan awal Premier League 2018/19 lalu. Awal musim ini berjalan buruk bagi Arsenal yang takluk dari Manchester City dan Chelsea berturut-turut.

Setelah dua kekalahan beruntun itu, skuat Arsenal bangkit dan memenangkan lima laga berikutnya. Torehan itu merupakan hal bagus bagi skuat Arsenal yang sebenarnya masih beradaptasi dengan gaya bermain anyar yang coba diterapkan Unai Emery.

Emery baru menjalani musim pertamanya sebagai pelatih Arsenal. Dia dipercaya meneruskan tugas Arsene Wenger yang sebelumnya menangani klub asal London tersebut selama 22 tahun. Tentu Emery harus melakukan banyak perubahan.

Kini, taktik Arsenal memang belum sepenuhnya membaik. Namun Nicholas percaya sudah terlihat perkembangan baik. Baca penjelasan selengkapnya di bawah ini:

1 dari 3 halaman

Kebingungan

Gaya bermain yang coba diterapkan Emery memang berbeda jauh dengan taktik Wenger. Arsenal kini lebih berani menguasai bola, Emery meminta pemainnya membangun serangan sejak dari belakang, yang berarti melibatkan kiper dan bek untuk lebih aktif.

Nicholas menilai di situlah titik lemah Arsenal musim ini. Transisi dari bertahan ke menyerang masih terlalu lambat.

"Saat ini saya puas dengan respons Arsenal setelah dua kekalahan awal, semua orang bisa melihat bahwa skuat Arsenal punya masalah besar untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan pelatih anyar secara defensif," kata Nicholas di Sky Sports.

"Masih ada kebingungan antara bertahan dan menyerang dan butuh waktu terlalu lama untuk mewujudkannya sebaik mungkin. Oleh sebab itu, kemenangan atas Everton adalah clean sheet pertama dan itu sangat penting untuk membangun kepercayaan diri."

2 dari 3 halaman

Mengejar MU dan Spurs

Mengejar MU dan Spurs

Arsenal (c) Arsenal FC

Lebih lanjut, pada awal musim lalu Nicholas menilai Arsenal akan kesulitan menembus empat besar karena jarak yag terlalu jauh dari Manchester United dan Tottenham Hotspur. Kini, meski Arsenal masih di bawah dua tim itu, Nicholas percaya jaraknya semakin pendek.

"Prediksi saya di awal musim adalah Arsenal dan Chelsea akan jadi dua tim yang gagal menembus empat besar karena terlalu banyak maju mundur."

"Saya pikir jarak itu sudah sedikit mengecil bagi mereka karena MU tampil standar dan Spurs sedikit kesulitan," tutup dia.