Siapa yang Lebih Mumpuni Antara David De Gea dan Andre Onana? Ini Catatan Statistiknya

Siapa yang Lebih Mumpuni Antara David De Gea dan Andre Onana? Ini Catatan Statistiknya
Kiper Inter Milan Andre Onana. (c) AP Photo/Luis Vieira

Bola.net - Manchester United tak perlu waktu lama untuk mendapat tambahan amunisi menyongsong musim 2023/2024. Setan Merah disebut telah bersepakat dengan Andre Onana.

Onana diplot mengisi satu tempat di bawah mistar gawang Setan Merah. Ia menggantikan David de Gea, yang kontraknya habis akhir Juli 2023 ini dan tak diperpanjang lagi.

Muncul banyak spekulasi soal tak diperpanjangnya kontrak De Gea. Padahal, musim lalu, ia banyak membuat penyelamatan krusial bagi Setan Merah.

Kabar yang beredar, De Gea dilepas karena tak bisa ikut dalam skema build-up Setan Merah. Padahal, sebagai penganut taat sistem positional play, Erik Ten Hag menginginkan sosok kiper modern yang mampu terlibat dalam permainan.

Jawaban dari keinginan Ten Hag itu disebut ada dalam sosok Onana.

Bagaimana sejatinya perbandingan statistik antara kedua kiper top tersebut? Siapakah yang lebih mumpuni? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

De Gea Lebih Kokoh

De Gea Lebih Kokoh

David de Gea. (c) AP Photo/Dave Thompson

Urusan menyelamatkan gawang dari serangan lawan, De Gea lebih unggul ketimbang Onana. Menurut laman Whoscored, dalam tiap laga musim lalu, kiper asal Spanyol tersebut rata-rata mencatatkan 2,6 penyelamatan dalam tiap laga. Musim lalu, De Gea bermain dalam 50 laga bersama Setan Merah.

Dalam aspek ini, Onana kalah tipis dari De Gea. Kiper asal Kamerun tersebut 'hanya' mencatatkan rata-rata 2,5 penyelamatan dalam tiap pertandingan bersama Inter Milan. Musim lalu, Onana sempat mencatatkan 24 penampilan bersama La Beneamata.

Untuk urusan menyapu bola dari area pertahanan pun, De Gea unggul tipis. Dalam tiap laga, rata-rata ia menyapu bola sebanyak 0,7 kali. Sementara itu, Onana mencatatkan rata-rata 0,6 sapuan dalam tiap laga.

2 dari 3 halaman

Onana Lebih Modern

Onana Lebih Modern

Aksi Andre Onana dalam laga Inter Milan vs AC Milan di Giuseppe Meazza pada leg kedua semifinal Liga Champions 2022/2023, Rabu (17/5/2023) dini hari WIB. (c) AP Photo/Luca Bruno

Namun, bagi sosok pelatih seperti Erik Ten Hag, mampu menghalau bola yang mengancam gawangnya saja tak cukup bagi seorang kiper. Pelatih asal Belanda ini menuntut lebih. Ia mensyaratkan penjaga gawang timnya bisa bermain sebagai kiper modern, yang lebih terlibat dalam permainan.

Untuk urusan ini, Onana unggul. Sebagai jebolan akademi Barcelona dan pernah memperkuat Ajax Amsterdam, tentu ia sudah khatam urusan ini.

Urusan membagi bola, Onana unggul mutlak dari De Gea. Dalam tiap laga, Onana rata-rata mencatatkan 38 umpan. Sementara, De Gea hanya mencatatkan 28,5 umpan dalam tiap laga.

Soal akurasi umpan, lagi-lagi, Onana unggul. Akurasi umpan panjang Onana dalam tiap laga ada di angka 6,1. Di sisi lain, 7,6 umpan panjangnya gagal mencapai sasaran.

Sementara, untuk umpan pendek, ia mencatatkan 24 umpan pendek akurat dalam tiap laga. Hanya rata-rata 0,3 umpan pendeknya yang meleset dari sasaran.

Catatan akurasi umpan De Gea sendiri jomplang jika dibandingkan Onana. Rata-rata, hanya 4,9 dari 13,7 umpan panjangnya yang mencapai sasaran dalam tiap pertandingan. Untuk umpan pendek, akurasinya lumayan bagus, 14,6 dari 14,9 umpan pendeknya tepat sasaran dalam tiap laga.

3 dari 3 halaman

Onana Mahir Ciptakan Peluang

Onana Mahir Ciptakan Peluang

Aksi Andre Onana dan Erling Haaland dalam laga Manchester City vs Inter Milan pada final Liga Champions 2022/2023 di Ataturk Olympic Stadium, Minggu (11/6/2023) dini hari WIB. (c) AP Photo/Emrah Gurel

Untuk menciptakan peluang, catatan Onana pun lebih unggul dibanding De Gea. Paling tidak, hal ini diukur dari catatan umpan kunci Onana yang lebih banyak.

Onana mencatatkan tiga umpan kunci dari 24 penampilannya musim lalu. Artinya, ada tiga umpan Onana yang mampu dimanfaatkan rekannya untuk melepas tembakan ke pertahanan lawan sepanjang musim lalu.

Di sisi lain, De Gea bukannya nihil menciptakan peluang bagi timnya. Tercatat, ia melepas satu umpan kunci dari 50 pertandingannya musim lalu.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)