Shaqiri Bisa Mengerti Kemarahan Klopp Saat Liverpool Kalahkan Huddersfield

Shaqiri Bisa Mengerti Kemarahan Klopp Saat Liverpool Kalahkan Huddersfield
Jurgen Klopp (c) AFP

Bola.net - - Liverpool memang berhasil mengalahkan Huddersfield (1-0) di laga pekan kesembilan Premier League 2018/19, Sabtu (20/10) lalu. Namun, kemenangan tersebut ternyata sama sekali tidak memuaskan sang pelatih, Jurgen Klopp.

Klopp terus meneriaki pemain-pemainnya nyaris sepanjang laga. Klopp tampak marah dan frustrasi. Salah satu pemain Liverpool, Xherdan Shaqiri bisa mengerti sikap Klopp tersebut.

Menurut Shaqiri, Klopp memang sosok yang emosional. Dia bisa mengerti reaksi KLopp tersebut setelah melihat permainan Liverpool yang jauh dari memuaskan. Sikap Klopp masih normal.

Shaqiri juga percaya The Reds seharusnya bisa tampil jauh lebih baik. Baca penjelasan selengkapnya di bawah ini:

1 dari 3 halaman

Wajar

Menurut Shaqiri, Klopp adalah pelatih yang selalu menuntut 100 persen dari para pemainnya. Penampilan skuat Liverpool di laga kontra Huddersfield sangat buruk, dan itulah sebabnya Klopp frustrasi dan tampak marah.

"Dia [Klopp] menginginkan yang terbaik dari anda dan selalu menuntut anda untuk memberikan 100 persen. Dia sangat emosional," ujar Shaqiri di tribalfootball.

"Jika dia melihat sesuatu yang tak 100 persen wajar, dia akan berteriak, dan dia melakukan itu! Sikapnya wajar. Permainan kami tak sempurna seperti yang dia inginkan."

2 dari 3 halaman

Tiga Poin

Tiga Poin

Mohamed Salah (c) AP

Shaqiri menyadari Liverpool tak memberikan permainan terbaiknya di pertandingan tersebut. Pada akhirnya yang terpenting adalah tiga poin. Walau sebenarnya Liverpool bisa mencetak lebih banyak gol.

"Pada akhirnya kami memenangkan pertandingan itu dan itulah yang terpenting. Namun kami harus menganalisis apa yang bagus dan apa yang kurang bagus."

"Kami memiliki banyak kesempatan untuk mencetak gol lebih banyak. Delapan atau 10 kali kesempatan kami harusnya bisa lebih baik dalam membuat umpan terakhir. Mungkin kami bisa lebih baik secara ofensif," lanjutnya.

"Itu bukanlah sepak bola terbaik yang kami mainkan, tetapi kami mendapat tiga poin."