Senjata Makan Tuan: Mengapa Kini Bek Sayap Jadi Titik Lemah Liverpool?

Senjata Makan Tuan: Mengapa Kini Bek Sayap Jadi Titik Lemah Liverpool?
Pemain Liverpool, Trent Alexander-Arnold. (c) AP Photo

Bola.net - Jurgen Klopp dikritik karena beban yang terlalu berat untuk Andrew Robertson dan Trent Alexander-Arnold sebagai dua bek sayap Liverpool. Dua pemain ini memang luar biasa, tapi mungkin mereka pun mulai kelelahan.

Ya, beberapa tahun terakhir, The Reds dikenal dengan taktik ofensif-agresif. Salah satu kekuatan utama mereka terletak pada kedua bek sayap yang punya energi luar biasa dan akurasi umpan tinggi.

Sayangnya, musim ini berjalan berbeda bagi Liverpool. The Reds gagal mencetak gol pada tiga laga kandang terakhir, dan baru menelan dua kekalahan kandang beruntun.

Situasi sulit ini pun coba dianalisis oleh Craig Burley, analis Premier League. Burley menjumpai ada masalah pada kedua bek sayap Liverpool, apa katanya?

1 dari 2 halaman

Harus bekerja ekstra

Permainan Liverpool dua-tiga tahun terakhir memang luar biasa, sulit dibendung. Menurut Burley, salah satu kekuatan Liverpool terletak pada Robertson dan Trent.

Bahkan dia yakin keduanya merupakan pemain yang paling bekerja keras sepanjang 90 menit, terus berlari naik menyerang dan turun bertahan.

"Bukan kejutan bahwa dalam taktik Klopp dan cara bermainnya, para bek sayap mungkin harus bekerja paling keras," ujar Burley kepada Express.

"Bahkan mungkin ada data yang berkata bahwa umumnya para gelandang-lah yang paling sering berlari, tapi jika Anda melihat Liverpool tiga tahun terakhir, dua bek sayap itulah yang terus berlari sepanjang 90 menit."

2 dari 2 halaman

Senjata makan tuan

Masalahnya, dua bek sayap yang dahulu jadi senjata utama itu kini justru jadi senjata makan tuan. Keduanya tampil tidak terlalu baik musim ini, khususnya Trent yang tampak kelelahan.

Karena itulah Burley mengkritik Klopp. Taktik seperti ini bagus, tapi akhirnya menyulitkan tim sendiri ketika kedua bek sayap kelelahan.

"Sekarang sepertinya taktik itu jadi senjata makan tuan untuk Liverpool, sebab meski kedua bek sayap terus naik dan turun, mereka tampak kelelahan," lanjut Burley.

"Anda tidak bisa meminta pemain terus-menerus melakukannya. Memang ada banyak alasan [untuk kesulitan Liverpool], tapi saya rasa itu salah satu alasan terbesarnya," tandasnya.

Sumber: Express