Semua yang Instan Biasanya Tak Baik, Solskjaer Juga Dinilai Demikian

Semua yang Instan Biasanya Tak Baik, Solskjaer Juga Dinilai Demikian
Ole Gunnar Solskjaer (c) AFP

Bola.net - - Ole Gunnar Solskjaer terus membuat kejutan sejak dipercaya sebagai pelatih interim Manchester United. Dia mendongkrak performa MU secara instan dan memperbaiki mentalitas skuat secera keseluruhan.

Dia berhasil membawa MU menembus perempat final Liga Champions dan bersaing ketat di empat besar. Dua hal itu sebelumnya dinilai mustahil saat MU masih ditangani Jose Mourinho.

Sebab itu, Solskjaer terus dinilai layak mendapatkan jabatan permanen. Dia pantas menangani MU sebagai pelatih tetap. Pun demikian, penilaian ini dibantah oleh Dave Beasant, mantan kiper timnas Inggris.

Beasant khawatir dampak instan yang diberikan Solskjaer tidak bisa bertahan lama. Baca komentar selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Kehebatan Solskjer

Pertama-tama, Beasant menyampaikan pujian pada sentuhan ajaib Solskjaer. Dia mengakui Solskjaer telah melakukan banyak hal yang sebelumnya dianggap tidak mungkin.

Solskjaer datang dan mendongkrak performa tim dalam waktu singkat. MU tidak lagi tim yang murung dan bermain defensif, mereka kembali ke identitas mereka sebagai tim ofensif.

"Dia [Solskjaer] telah melakukan segalanya. Fans menghadiri pertandingan dengan senyuman di wajah mereka, mereka tahu apa yang akan mereka dapatkan," ungkap Beasant kepada Express.

"Dia datang dan mendongkrak klub dalam waktu yang begitu singkat."

2 dari 2 halaman

Pertanyaan Penting

Pertanyaannya, dapatkah dampak instan yang diberikan Solskjaer itu dipertahankan? Beasant menilai performa MU berkembang bukan hanya karena Solskjaer, melainkan karena saat itu para pemain memang sudah putus asa menantikan pelatih anyar.

Takutnya, karena para pemain sudah nyaman saat ini, performa MU bisa saja menurun musim depan. Sebab secara taktik sebenarnya Solskjaer tidak berbuat banyak.

"Pertanyaannya adalah apakah mereka akan memberikan respons yang sama di awal musim depan. Saya pikir para pemain sempat putus asa menantikan pelatih lain datang, dan respons mereka langsung terbukti."

"Apakah mereka bisa melakukan itu di awal musim depan dan di sisa musim serta musim-musim setelahnya?" tutupn dia.