Sejak di Metz, Sadio Mane Sudah Jadi Pemain yang Fenomenal

Sejak di Metz, Sadio Mane Sudah Jadi Pemain yang Fenomenal
Bintang Liverpool, Sadio Mane (c) AP Photo

Bola.net - Mantan rekan setim Sadio Mane di Metz, Gaetan Bussman, mengungkapkan bahwa pemain asal Senegal itu sejak awal sudah menunjukkan bahwa ia adalah pemain yang fenomenal.

Sadio Mane saat ini adalah salah satu penyerang terbaik di dunia. Ia mengukuhkan status itu bersama dengan Liverpool.

Mane dikenal sebagai pemain yang sangat gesit dan kuat secara fisik. Ia juga seorang predator yang haus gol.

Banyak orang yang terkesan dengannya sejak ia gabung Liverpool. Namun bagi Bussman, ia sudah terkesan dengan Mane begitu ia menginjakkan kakinya di Eropa.

1 dari 3 halaman

Fenomenal

Metz adalah klub pertama Sadio Mane di Eropa. Di sini lah, Gaetan Busmann bertemu dengan Mane.

Busmann awalnya tidak mengetahui seperti apa Mane. Namun setelah bertemu dengannya dan berlatih bersamanya, ia langsung mengetahui potensi besar yang dimiliki Mane.

“Olivier Perrin telah memberi tahu kami bahwa seorang pemain fenomenal akan datang ke Metz. Tetapi kami tidak tahu bahwa ia sebagus itu," bukanya pada FourFourTwo.

“Ia agak pendiam, tapi saya ingat betapa ia sepertinya terlihat selalu merasa bahagia - sepertinya ia tidak pernah merasakan tekanan," ujarnya.

"Ini musim dingin Prancis pertamanya. Ia sangat, sangat kedinginan tetapi kami tertawa tentang hal itu,” imbuhnya.

2 dari 3 halaman

Eksplosif

Gaetan Bussmann pun mengamati performa Sadio Mane saat ini bersama dengan Liverpool. Menurutnya permainan Mane nyaris sama persis seperti saat masih bermain di Metz dulu.

Akan tetapi ada satu perbedaan besar yang membedakannya antara saat ini dengan Mane tahun 2011 silam. Menurutnya saat ini kekautan fisiknya membuatnya lebih sulit dihentikan pemain lawan.

"Ia bermain sama sekarang seperti ketika ia tiba di Prancis. Secara fisik ia lebih berkembang, tentu saja, dan ia bisa bermain 90 menit dengan intensitas penuh."

“Namun, perbedaan terbesarnya adalah seberapa eksplosifnya dirinya di lapangan, terutama dalam situasi satu lawan satu," terangnya.

3 dari 3 halaman

Pemain Andalan

Gaetan Bussman menambahkan, di Metz Sadio Mane langsung menjadi pemain andalan pelatih. Ia mengatakan Mane punya kemampuan untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan sendirian saja.

“Saya ingat satu pertandingan cadangan melawan Jura Sud pada November 2011 - cuaca sangat dingin dan berkabut sehingga Anda tidak dapat melihat 20 meter di depan Anda. Pertandingan itu hampir dibatalkan," tuturnya.

“Mane duduk di bangku dan ia masuk ke lapangan. Kami tidak bisa melihat lawan dengan benar; kami hanya berkata, 'Berikan bola ke Sadio.' Kami ingin ia menggiring bola melewati lawan dan mencetak gol," kenangnya.

"Ia tidak mencetak gol pada akhirnya, tetapi ia menyebabkan kekacauan. Kami akhirnya menang 2-1," tutupnya.

Sadio Mane hanya setengah musim saja membela Metz. Ia kemudian pindah ke RB Salzburg, sebelum akhirnya pindah ke Southampton pada musim panas 2014. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Liverpool.

(fourfortwo)