Satu 'Young Gunners' Berambisi Tembus Skuat Inti Arsenal Musim Depan

Satu 'Young Gunners' Berambisi Tembus Skuat Inti Arsenal Musim Depan
Reiss Nelson (c) AFP

Bola.net - Reiss Nelson menghabiskan waktunya untuk mengais pengalaman bersama klub Jerman, Hoffenheim, di sepanjang musim 20180-2019 kemarin. Dan pada musim depan, ia ingin memikat perhatian Unai Emerya aga bisa masuk ke dalam skuat inti Arsenal.

Nelson menandatangani kesepakatan pindah dengan status pinjaman pada bulan Agustus lalu. Pemain berumur 19 tahun itu lalu menjalani laga debutnya pada bulan September, tepat saat Hoffenheim kalah 1-2 atas Fortuna Dusseldorf. Gol semata wayang itu dicetak olehnya.

Di Hoffenheim, ia diberikan kesempatan bermain yang cukup oleh sang pelatih, Julian Nagelsmann. Namun kebanyakan ia diturunkan sebagai pemain pengganti. Nelson mencatatkan total 23 penampilan di ajang Bundesliga, lima di antaranya sebagai starter.

Kini, ia tinggal menghitung hari sebelum waktu kepulangannya ke Arsenal sembari memperkuat Timnas Inggris U-21 di Euro 2019. Dan Nelson tidak berniat untuk menghabiskan waktunya di klub lain dengan status yang sama musim depan.

"Arsenal adalah tujuan utama saya. Setelah Euro, saya akan kembali untuk pra-musim, melakukannya dengan sekuat tenaga dan berharap bisa bermain untuk tim yang saya cintai," tutur Nelson seperti yang dikutip dari talkSPORT.

Scroll ke bawah untuk emmbaca informasi selengkapnya.

1 dari 1 halaman

Berkonsentrasi ke Euro

Meskipun demikian, ia masih belum berbicara dengan Emery mengenai tekad kuatnya tersebut. Sebab, ia diharuskan untuk tampil apik dulu bersama Timnas Inggris U-21.

"Saya belum berbincang dengannya [Unai Emery]. Tim rekrutmen berkata bahwa saya harus berkonsentrasi ke Euro lalu kembali ke Arsenal setelahnya," lanjutnya.

Meski baru satu musim, namun Nelson sudah bisa melihat perbedaan yang mencolok antara gaya sepak bola di Jerman dan Inggris. Dalam pandangannya, Bundesliga lebih menuntut kemampuan fisik.

"Saya pikir pemain Inggris senang bermain operan satu-dua dan kami bisa saling menemukan satu sama lainnya," tambah Nelson.

"Di Jerman lebih mengandalkan fisik. Banyak lari yang lebih agresif dari belakang dan masuk ke dalam kotak penalti. Saya senang bisa mendapatkan pengalaman itu di sini, dan saya senang bisa kembali," tandasnya.