Sarri Keras Kepala, Chelsea Rasa Napoli

Sarri Keras Kepala, Chelsea Rasa Napoli
Maurizio Sarri (c) AFP

Bola.net - - Perkembangan Chelsea di bawah bimbingan Maurizio Sarri mulai menemui titik jenuh. Permainan Chelsea monoton dan terlalu mudah ditebak. Situasi Sarri mulai tidak nyaman di kursi pelatih The Blues.

Terakhir, Chelsea dihajar Bournemouh dengan skor telak 0-4. Kalah-menang merupakan hal biasa dalam sepak bola, tapi kalah empat gol tanpa balas dari tim seperti Bournemouth jelas tidak bisa diterima bagi tim sekelas Chelsea.

Mengutip ESPN FC, Mark Ogden meyakini Sarri harus berhati-hati untuk menghindari pemecatan. Progres dan trofi adalah dua hal penting bagi pelatih Chelsea di era Roman Abramovich, dan biasanya pelatih diminta memberikan keduanya, bukan salah satu.

Sarri juga baru saja membuat kesalahan besar pertamanya ketika mengkritik pemain Chelsea di depan publik. Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 3 halaman

Mengkritik Pemain

Chelsea sudah dua kali mengkritik pemain Chelsea. Pertama ketika Chelsea takluk 0-2 dari Arsenal di Premier League, dia mengkritik motivasi skuatnya. Kedua, dia juga menuding skuatnya "bermain seperti 11 individual".

Masalahnya, ketika pelatih berani mengkritik pemainnya di depan publik, pesan itu tak bisa ditarik kembali. Communication is irreversible, Sarri tidak bisa menarik kembali ucapannya. Sekarang dia harus mengatasi masalah itu.

Sarri sebenarnya mengubah Chelsea jadi cukup baik. Mereka sempat melewati 18 pertandingan tak terkalahkan di semua kompetisi sampai kekalahan dari Tottenham Hotspur di Wembley. Namun, sejak saat itu, mereka menelan lima kekalahan lagi.

2 dari 3 halaman

Keras Kepala

Keras Kepala

Penyesalan skuat Chelsea pasca dipermalukan Bournemouth. (c) AP

Jika mau bersikap adil, sebenarnya Sarri memulai pekerjaannya cukup terlambat. Sarri tidak bisa menjalani pramusim yang baik karena pemecatan Antonio Conte yang terlambat. Dia juga harus mencari pencetak gol yang bisa diandalkan karena Alvaro Morata [sekarang dipinjamkan ke Atletico Madrid] dan Olivier Giroud yang tidak mumpuni.

Sarri memilih untuk mendatangkan Gonzalo Higuain untuk mengatasi masalah tersebut. Kedatangan Higuain melengkapi trio motor Napoli beberapa tahun silam: Sarri-Jorginho-Higuain.

Meski demikian, keputusan ini sebenarnya mengindikasikan masalah dan kelemahan terbesar Sarri, dia tak mau berkompromi dengan filosofi dan taktiknya. Sarri hanya punya satu taktik, satu cara permain, juga hanya mengandalkan beberapa permain tertentu.

Inilah masalah utama Chelsea yang sebenarnya, taktik Sarri terlalu mudah dibaca. Jorginho dan Higuain jelas akan jadi incaran utama pemain-pemain lawan. Sarri membikin Chelsea rasa Napoli.