Sadio Mane, Pemberontak yang Nyaris Jadi Guru

Sadio Mane, Pemberontak yang Nyaris Jadi Guru
Selebrasi Sadio Mane saat lawan West Ham (c) AP

- Bintang Liverpool, Sadio Mane ternyata menjalani masa kecil yang cukup sulit. Jika tak sedikit menentang orang tuanya, nasib Mane mungkin tak seperti saat ini. Dia mungkin tak jadi pesepak bola profesional dan justru menjalani profesi sebagai guru.

Mane saat ini berkembang jadi salah satu pemain terpenting dalam skuat Liverpool. Dia tersohor dengan kecepatannya saat membawa bola dan kemampuannya memaksimalkan peluang menjadi gol. Mane adalah mimpi buruk setiap pemain bertahan lawan.

Meski demikian, ternyata kehebatan Mane itu tak datang dengan mudah. Bahkan mungkin lebih sulit dari banyak pesepak bola lainnya. Mane tumbuh di salah satu desa terpencil di Senegal, dan di sana pesepak bola profesional dianggap sebagai pekerjaan yang tak mungkin.

Kedua orang tua Mane bahkan sempat menolak keras keputusan Mane dan memintanya menjadi guru. Baca pengakuan Mane selengkapnya di bawah ini:

1 dari 3 halaman

Mane Jadi Guru?

Alih-alih meneruskan kariernya di dunia sepak bola, Mane terus diminta menekuni pekerjaan yang lebih pasti. Orang tua Mane selalu memintanya untuk terus belajar, menuntut ilmu setinggi mungkin dan akhirnya menjadi guru.

Orang tua Mane berpikir bahwa sepak bola hanya buang-buang waktu dan Mane tak akan pernah sukses. Namun, kini Mane menjawab semuanya dengan prestasi.

Saya lahir di sebuah desa yang mana tak pernah ada pesepak bola yang sanggup mencapai kejuaraan mayor, kata Mane di fourfourtwo.

Saya ingat ketika masih kecil, orang tua saya merasa bahwa saya harus belajar untuk menjadi guru. Mereka berpikir sepak bola hanya buang-buang waktu dan saya tak akan pernah sukses.

2 dari 3 halaman

Jawaban Mane

Jawaban Mane

Sadio Mane (c) PL

Mane sungguh memahami alasan orang tuanya berpikir demikian, dia juga tak menyalahkan mereka. Menurut Mane, keraguan tersebut dapat dimengerti.

Kini, Mane boleh berbangga diri karena dia terus meyakini kemampuannya. Saat ini Mane bisa membantu orang tuanya dan seluruh penduduk desa.

Saya selalu mengatakan: \'ini adalah satu-satunya pekerjaan yang memungkinkan saya membantu anda. Dan saya pikir saya punya kesempatan untuk jadi pesepak bola\'.

Mereka tidak yakin karena posisi saya sangat jauh dari ibu kota dan hampir tak ada orang dari desa saya yang meraih kesuksesan, sambung Mane.

Jadi mereka melawan gagasan saya itu dan tak pernah memercayainya, bahkan sampai hari ketika saya menandatangani kontrak profesional pertama saya.