Roy Keane Kesal Lihat Sikap Pogba di MU

Roy Keane Kesal Lihat Sikap Pogba di MU
Paul Pogba (c) AFP

Bola.net - - Eks kapten Manchester United Roy Keane kesal pada Paul Pogba dan menudingnya telah membuat kecewa Jose Mourinho dan klub Setan Merah.

Pogba masih tak kunjung bisa menunjukkan performa terbaiknya bagi Setan Merah. Belakangan ini Mourinho pun akhirnya sering menepikan pemain asal Prancis tersebut.

Mourinho pun sepertinya makin kehilangan kepercayaan terhadap Pogba. Bahkan ia sampai mencopot lagi ban wakil kapten yang sempat disematkan kepadanya pada musim ini.

Bahkan, Mourinho sampai berkata ia tak akan pernah lagi memberikan ban kapten pada Pogba, selama ia masih berkuasa di Old Trafford.

1 dari 3 halaman

Kritikan untuk Pogba


Keane sebenarnya mengaku kagum pada kemampuan Pogba. Akan tetapi, ia kesal melihat kelakuan pemain berusia 25 tahun tersebut.

“Saya akan [memainkan Pogba], ia jelas pemain berbakat. Apapun yang terjadi di kepalanya... Ia tampaknya membiarkan manajernya kecewa," cetusnya kepada Sky Sports.

“Manajer membawanya ke klub, menjadikannya kapten di awal musim. Sekarang kita tidak melihat seperti apa Pogba di lapangan latihan atau ketika mereka melakukan perjalanan ke sejumlah pertandingan, tetapi jika orang itu tidak mengeluarkan kemampuannya yang sebenarnya, tidak peduli siapa Anda, ia layak untuk ditinggalkan," tegas Keane.

2 dari 3 halaman

Kerja Keras


Keane kemudian memberikan masukan pada Pogba. Dikatakannya mulai sekarang Pogba harus bekerja lebih keras lagi.

Ditegaskan oleh pria asal Irlandia itu, tak ada tempat bagi pemain yang malas-malasan. Apalagi di klub besar macam MU.

“Jadi, saya pikir Mourinho harus berani di sisi itu, yang mana ia memang berani. Kita kembali ke karakter," cetusnya.

"Jika Anda bermain untuk klub besar seperti Manchester United atau Liverpool dan Anda tidak dalam kondisi bagus maka Anda harus bekerja keras dan Anda menjadi pemain tim yang sangat bagus," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Berita Video


Berita video kekacauan akan terjadi bila UEFA gelar kompetisi satu level di bawah Liga Europa yang bernama UEL2. Apa saja yang akan menjadi masalah?