Rodgers Sebut Tekanan di Celtic Lebih Besar Ketimbang di Liverpool

Rodgers Sebut Tekanan di Celtic Lebih Besar Ketimbang di Liverpool
Brendan Rodgers (c) AFP

Bola.net - - Mantan manajer Liverpool Brendan Rodgers menyebut tekanan yang didapatnya di Anfield benar-benar menguras energinya namun tekanan yang lebih besar sekarang justru dihadapinya di .

Rodgers menukangi Liverpool mulai tahun 2012. Ia sempat hampir membawa klub Merseyside tersebut menjadi juara Premier League pada tahun 2014.

Pada tahun 2015, ia kemudian dipecat oleh manajemen Liverpool. Ia sempat menganggur selama sekitar 17 bulan sebelum akhirnya menukangi Celtic pada musim panas 2016 lalu.

Manajer asal Irlandia Utara ini mengaku bekerja di Liverpool sungguh melelahkan dan memiliki tekanan yang begitu besar. Oleh karena itulah ia butuh waktu untuk rehat sebelum menerima pinangan jadi bos Celtic.

"Ketika saya keluar dari Liverpool, saya butuh istirahat. Pekerjaan itu sangat intens. Itu sungguh menguras tenaga. Kami pindah ke London hanya untuk menjauh dari tekanan tersebut," ungkap Rodgers pada Liverpool Echo.

Sejatinya, Rodgers sempat mendapat banyak tawaran menggiurkan setelah meninggalkan Liverpool. Akan tetapi, semua itu ditolaknya karena ia ingin menemukan tantangan dan tekanan yang sama seperti yang didapatnya di Anfield.

Brendan RodgersBrendan Rodgers

"Saya telah mendapat penawaran dari Inggris dan beberapa dari Tiongkok di mana uangnya sangat bagus, dan itu menggoda bagi seorang anak laki-laki dari Irlandia Utara.Tapi saya baru keluar dari salah satu institusi terbesar di dunia dan saya harus menemukan tekanan itu lagi. Saya sudah menemukan itu sekarang," tuturnya.

Menurutnya, tekanan di Celtic memang beda ketimbang di Liverpool. Namun di klub terbesar di Skotlandia itu, tekanannya dianggapnya jauh lebih besar ketimbang di klub milik John W Henry tersebut.

"Dengan Liverpool, Anda bisa pergi bermain away dan meraih hasil imbang dan itu tidak apa-apa. Tapi Celtic, Anda harus memenangkan setiap pertandingan. Ini adalah tekanan yang berbeda. Saya mengalami hal yang nyaris sama dengan manajer lainnya untuk bisa memenangkan titel juara liga. Musim itu, dengan para fans, itu spesial."