Rintangan Terbesar Dalam Karier Christian Pulisic: Cedera!

Rintangan Terbesar Dalam Karier Christian Pulisic: Cedera!
Pemain Chelsea Christian Pulisic. (c) AP Photo

Bola.net - Christian Pulisic mengungkapkan rintangan terbesar dalam sepanjang kariernya di Chelsea sejauh ini.

Pulisic bergabung dengan Chelsea pada tahun 2019. Ketika itu, pemain asal Amerika Serikat tersebut diboyong dari klub Jerman Borussia Dortmund.

Sayang, Pulisic belum benar-benar memberikan permainan terbaiknya sejak bergabung dengan Chelsea. Dia punya potensi, tapi masalah cedera membuatnya sulit tampil konsisten dan memberikan kontribusi.

Pada musim ini, Pulisic sudah memainkan 20 pertandingan di semua kompetisi untuk Chelsea. Dia berhasil menyumbang 3 gol dan 3 assist dari penampilannya tersebut.

1 dari 3 halaman

Rintangan Terbesar

Pulisic sedang memasuki musim ketiganya bersama Chelsea. Dia mengakui bahwa cedera menjadi rintangan terbesarnya selama berada di Stamford Bridge.

“Rintangan terbesar dalam karier saya sejauh ini adalah cedera yang saya alami dalam dua musim terakhir," kata Pulisic kepada Chelsea TV.

“Yang benar-benar sulit adalah sebelum lockdown. Selama waktu itu saya pikir kesabaran sangat penting.

“Saya berkata pada diri sendiri bahwa dengan permainan ini saya harus kembali bermain dan saya berpikir bahwa saya harus kembali pada saat ini, dan itu tidak memberi saya kejelasan yang tepat dan pola pikir yang benar untuk benar-benar memastikan dan mendapatkan diri saya 100 persen benar dan kemudian saya akan pergi.

“Saya belajar banyak tentang diri saya dengan cara itu. Ini tentang menemukan waktu yang tepat dan mengetahui waktunya akan tiba dan semuanya akan berhasil dan terjadi karena suatu alasan.”

2 dari 3 halaman

Terus Perbaiki Diri

Pulisic mengaku akan terus bekerja keras untuk meningkatkan permainannya sehingga bisa menjadi pemain yang lebih berharga di Chelsea dan timnas Amerika Serikat.

"Hal nomor satu yang telah menjadi bagian besar dalam karier saya adalah membuat diri saya tidak nyaman - menempatkan diri saya dalam situasi di mana saya mungkin bukan yang terbaik atau sesuatu yang tidak saya kuasai dan kemudian terus-menerus mengerjakannya.

“Kaki saya yang lebih lemah, misalnya. Melakukan cutting inside dan menggunakan kaki saya yang lebih lemah, saya merasa saya tidak sekuat itu, tetapi saya terus-menerus melatihnya dan melakukan crossing dan menembak dan mencoba melakukan hal-hal dengan kaki yang lemah.”