
Bola.net - Graham Potter sedang mengalami rentetan hasil buruk di musim pertama bersama Chelsea. Graham Potter mengaku sulit menjalani pekerjaan sebagai juru taktik The Blues saat konferensi pers jelang laga melawan Fulham pada Jumat (13/1/2023).
Saat ini Chelsea baru mendapatkan satu kemenangan dari tujuh laga terakhir mereka di berbagai turnamen. Chelsea bahkan harus tertahan di peringkat 10 klasemen sementara Premier League akibat tren buruk tersebut.
Potter mengaku kesulitan menangani tekanan yang dihadapinya di tim sebesar Chelsea. Namun Potter juga merasa sedikit tenang mengingat banyak pelatih top Inggris juga merasakan hal yang sama dengannya.
Advertisement
“Ini pekerjaan yang sulit. Lihat rekan-rekan saya di posisi yang sama, orang-orang seperti Pep (Guardiola) dan Jurgen Klopp mendapat kritik di awal karir mereka,” terang Potter dikutip dari BBC.
Tekanan Semakin Tinggi
Graham Potter mengakui bahwa saat ini dirinya sedang dalam tekanan tinggi di Chelsea. Terlebih sang bos, Todd Boehly mengeluarkan banyak uang sejak menggantikan posisi Roman Abramovich.
“Selalu ada tekanan, dan semakin tinggi Anda melangkah, terutama di klub seperti Chelsea dengan sejarah dan tradisi seperti itu, dan tuntutannya, maka tentu saja ada kegaduhan dan kritik,” ujar Potter.
Meskipun begitu, Potter menolak untuk menyerah dengan pekerjaannya. Potter masih ingin terus berusaha untuk mengembalikan Chelsea ke tempat semestinya di papan klasemen Premier League.
“Itu semua yang anda harapkan, tetapi anda harus tetap kuat dan terus berusaha untuk berkembang,” tambah Potter.
Incar Kemenangan di Derby London
Graham Potter mengakui bahwa hasil yang didapatkannya masih jauh dari harapan. Potter sangat berharap para pemainnya bisa membawa kemenangan saat melawan Fulham untuk mengembalikan momentum.
"Kami tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit besok, tapi ini adalah derby London, sesuatu yang sangat kami nantikan,” terang Potter.
Pelatih asal Inggris itu juga merasa banyak orang dengan mudahnya menilai sesuatu hanya dari hasil saja. Padahal Potter merasa perjalanan kariernya sebagai pelatih penuh dengan proses hingga akhirnya bisa menjadi berakhir di Chelsea.
"Sepak bola itu emosional, anda merasakan semua rasa sakit dan ketidaknyamanan dan terkadang sulit untuk memahami alasannya, dan lebih mudah untuk menyalahkan seseorang.”
"Ini tentang memasukkannya ke dalam perspektif dan mengingat bagaimana anda sampai di sini (Chelsea). Saya mengakui bahwa hasil kami belum cukup baik, tetapi kami harus terus bergerak maju.” Tambah Potter.
Sumber: BBC dan Whoscored
Penulis: Ahmad Daerobby
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 11 Januari 2023 22:46
Sudah Habis di Chelsea, Tapi Pesona Aubameyang Masih Bikin Atletico Kesengsem
-
Liga Inggris 11 Januari 2023 19:19
-
Liga Inggris 11 Januari 2023 18:11
Sori Chelsea, Enzo Fernandez Beri Kode Bakal Bertahan di Benfica
-
Liga Inggris 11 Januari 2023 17:50
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 24 Maret 2025 17:41
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 17:15
-
Liga Italia 24 Maret 2025 17:12
-
Otomotif 24 Maret 2025 16:52
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 16:51
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 16:27
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...