Rapor 8 Penyerang Manchester United Era Solskjaer, Bagaimana Performanya?

Rapor 8 Penyerang Manchester United Era Solskjaer, Bagaimana Performanya?
Ole Gunnar Solskjaer duduk di bangku cadangan Old Trafford (c) AP Photo

Bola.net - Pada era Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United telah memakai jasa delapan penyerang berbeda. Bagaimana performa mereka? Siapa yang paling tajam dan siapa yang gagal?

United belakangan disebut akan membeli penyerang baru pada awal musim 2020/2021. Solskjaer diklaim tidak cukup puas dengan komposisi pemain depan yang sudah dimiliki United.

Nama-nama seperti Erling Haaland hingga Paulo Dybala disebut masuk dalam daftar belanja United. Di sisi lain, masa depan pemain seperti Anthony Martial dan Edinson Cavani bersama United masih belum bisa dipastikan.

Sejak melatih pada Desember 2018, Solskjaer telah bermain dengan delapan penyerang berbeda di United. Simak catatan performa mereka di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 8 halaman

Romelu Lukaku

Romelu Lukaku

Romelu Lukaku (c) MUFC

Lukaku tampil bagus pada musim 2017/2018, musim pertamanya di United. Lukaku mencetak 16 gol di Premier League. Namun, pergantian manajer dari Jose Mourinho ke Solskjaer pada musim kedua membawa dampak buruk.

Lukaku tidak masuk dalam skema Solskjaer. Pemain asal Belgia itu dinilai tidak cukup cepat. Lukaku sempat dimainkan sebagai winger kanan, sebelum akhirnya dilepas ke Inter Milan.

Sejak pindah ke Inter, Lukaku menjelma menjadi monster gol. Lukaku sejauh ini telah mencetak 61 gol dari 88 laga di semua ajang. Akhir musim nanti, Lukaku mungkin akan merayakan gelar scudetto bersama Inter.

2 dari 8 halaman

Alexis Sanchez

Alexis Sanchez

Alexis Sanchez (c) AFP

Sanchez mengalami momen sulit di United pada era Jose Mourinho. Pemain asal Chile itu gagal tampil sesuai ekspektasi sejak didatangkan dari Arsenal pada Januari 2018 silam.

Mendapat gaji yang sangat besar, Sanchez gagal menjadi pemain vital di United. Mantan pemain Barcelona itu hanya mencetak lima gol dari 45 penampilan bersama United di semua kompetisi.

Kedatangan Solskjaer juga tidak mengubah nasib Sanchez. Dia justru dipinjamkan ke Inter Milan musim lalu, sebelum dilepas secara permanen pada awal musim 2020/2021 ini.

3 dari 8 halaman

Anthony Martial

Anthony Martial

Anthony Martial (c) AP Photo

Martial telah lama menjadi bagian dari skuad Manchester United. Dia dibeli pada era Louis van Gaal, musim 2015/2016. Namun, pemain asal Prancis itu belum pernah tampil konsisten setiap musimnya.

Musim lalu, Martial mendapatkan banyak pujian karena mencetak 17 gol di Premier League. Namun, performa pemain 25 tahun musim ini mendapat banyak kritik.

Martial sejauh ini baru mencetak empat gol di Premier League. Ada banyak spekulasi tentang masa depan eks pemain AS Monaco itu. Dia disebut bakal dilepas jika performanya tidak cukup bagus.

4 dari 8 halaman

Marcus Rashford

Marcus Rashford

Selebrasi Marcus Rashford usai menjebol gawang Liverpool di babak keempat FA Cup 2020-21 di Old Trafford, Senin (25/01/21) dini hari WIB. (c) Pool PA via AP Photo

Rashford menjadi nama yang hampir tidak tergantikan di United era Solskjaer. Catatan gol Rashford terus membaik tiap musimnya. Selain itu, dari sisi mental, Rashford juga makin matang dan siap menjadi pemimpin di United.

Musim lalu, Rashford mencetak 17 gol di Premier League. Musim ini, hingga pekan ke-31, pemain 23 tahun tersebut telah mencetak 10 gol.

Rashford diyakini bakal makin gemilang pada musim-musim yang akan datang. Namun, selain butuh bimbingan pemain seperti Edinson Cavani, Rashford dinilai butuh tandem yang lebih tajam di lini depan.

5 dari 8 halaman

Mason Greenwood

Mason Greenwood

Selebrasi Mason Greenwood usai membobol gawang West Ham (c) MUFC Official

Greenwood menjadi sensasi pada musim 2019/2020 lalu. Pemain 18 tahun itu tampil sangat bagus dan langsung menjadi andalan di lini depan United. Dia mencetak 10 gol di pentas Premier League.

Musim 2020/2021 berjalan lebih sulit bagi Greenwood. Performanya menurun drastis pada awal musim. Dia juga terlibat sebuah skandal ketika bermain bersama timnas Inggris.

Namun, jika melihat potensi dan usianya, Greenwood diyakini akan jadi pemain penting di masa depan. Greenwood diprediksi bakal sama pentingnya dengan Rashford untuk United.

6 dari 8 halaman

Odion Ighalo

Odion Ighalo

Selebrasi Odion Ighalo usai membobol gawang Derby County di Piala FA, Jumat (6/3/2020) dini hari. (c) AP Photo

Ighalo adalah pembelian panik yang dilakukan United pada bursa transfer Januari 2020 lalu. Nama Ighalo sebenarnya tidak pernah benar-benar ada dalam rencana Ole Gunnar Solskjaer.

Ighalo mencetak gol krusial di laga Piala FA melawan Derby County dan Norwich. Dia juga sangat penting bagi United ketika bermain di Liga Europa. Ighalo mencetak gol lawan Club Brugge dan LASK. Ighalo mencetak lima gol untuk United.

Namun, pada musim 2020/2021, dia tidak memberi kontribusi yang signifikan. Ighalo bahkan jarang masuk dalam daftar susunan pemain. United pun tidak membeli Ighalo secara permanen.

7 dari 8 halaman

Edinson Cavani

Edinson Cavani

Selebrasi Edinson Cavani (c) MUFC Official

Cavani memang tidak selalu tersedia setiap laga. Cavani harus berjuang memulihkan kondisi fisiknya di awal musim. Cavani juga sempat mengalami beberapa cedera yang membuatnya absen.

Namun, ketika berada di lapangan, Cavani mampu menjadi pembeda bagi United. Sejauh ini, pemain 34 tahun telah mencetak delapan gol untuk United. Cavani jadi pemain dengan nomor punggung dengan gol terbanyak di United sejak era Cristiano Ronaldo.

Cavani juga punya peran untuk membimbing pemain muda United. Marcus Rashford dan Mason Greenwood mendapat banyak masukan dari Cavani.

8 dari 8 halaman

D'Mani Mellor

D'Mani Mellor adalah satu pemain akademi yang dipromosikan Solskjaer ke tim utama. Namun, sejauh ini, D'Mani Mellor hanya sekali bermain untuk tim senior United.

Momen itu terjadi pada laga Liga Eropa musim 2019/2020 lalu. Saat itu, Solskjaer memang banyak menurunkan pemain muda saat bersua Astana di fase grup. D'Mani Mellor bermain selama 25 menit dan United kalah dengan skor 2-1.

Sulit untuk menilai performanya di tim senior karena hanya punya satu caps. Sementara, di tim U-21, D'Mani Mellor mencetak empat gol dari 11 laga di Premier League 2.

Sumber: The Mirror