Rahasia Kesuksesan AC Milan Raih Scudetto Musim Ini

Rahasia Kesuksesan AC Milan Raih Scudetto Musim Ini
Skuat AC Milan mengangkat trofi juara Serie A 2021-22. (c) AP Photo

Bola.net - AC Milan memastikan diri sebagai juara Serie A pada musim 2021/22. Davide Calabria menyatakan bahwa kebersamaan dalam tim merupakan rahasia di balik keberhasilan Rossoneri tersebut.

Rossoneri baru saja meraih Scudetto yang ke-19 mereka dalam sejarah klub. Kesuksesan tersebut diraih setelah Milan meraih kemenangan 3-0 atas Sassuolo di laga pamungkas Serie A, Minggu (22/5) malam WIB.

Di pertandingan ini, bomber gaek Milan Olivier Giroud mencetak dua gol ke gawang Sassuolo. Adapun Franck Kessie menyumbang satu gol.

Rossoneri mengakhiri Serie A musim ini di peringkat pertama dengan koleksi 86 poin. Mereka unggul dua poin atas rival sekotanya Inter Milan yang juga menang 3-0 ketika menjamu Sampdoria.

1 dari 4 halaman

Kunci Kesuksesan Milan

Calabria menilai keberhasilan timnya di musim ini merupakan buah kerja keras Milan selama ini. Dia juga melihat kebersamaan dalam tim yang kuat memainkan peran yang sangat penting.

"Ada segalanya di hati saya, kami telah berkorban. Beberapa tahun terakhir sulit, tapi kami menuai hasil dari kerja kami," ujar Calabria kepada DAZN.

"Ini adalah grup yang fantastis. Kami telah melakukan semua yang kami bisa, bahkan mungkin lebih. Ini adalah hadiah atas apa yang telah kami lakukan. Saya bangga dengan tim ini."

"Grup ini sangat penting. Anda tidak menang tanpa grup.

2 dari 4 halaman

Performa Leao

Calabria juga memuji performa Rafael Leao yang meningkat pesat pada musim ini.

"Leao meningkat dengan pesa," lanjutnya.

"Dia merupakan pemain yang berbeda. Dia harus terus seperti ini."

3 dari 4 halaman

Bek Sayap Agresif

Satu di antara kunci keberhasilan Milan pada musim ini adalah kedua bek sayapnya yang tampil agresif. Hal itu berkat kebebasan yang diberikan Stefano Pioli kepada bak sayapnya.

"Pelatih [Stefano Pioli] mengijinkan Theo dan saya untuk bebas," tambah Calabria.

"Kami memiliki gaya bermain yang rumit untuk lawan. Saya dulu bermain sebagai gelandang tengah, jadi saya terbiasa bermain di tengah lapangan."