Profil Didier 'Tito' Drogba: Juru Gedor Chelsea, Juru Damai Pantai Gading

Profil Didier 'Tito' Drogba: Juru Gedor Chelsea, Juru Damai Pantai Gading
Didier Drogba (c) Bola.net

Bola.net - Didier Drogba bakal dikenang sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah Chelsea. Namun, nama Didier Drogba lebih harum dalam sejarah Pantai Gading. Sebab, Didier Drogba adalah juru damai di Pantai Gading.

Didier Drogba lahir di Abijan, Pantai Gading. Namun, pada usia lima tahun, orang tuanya mengirim dia ke Prancis. Didier Drogba kemudian hidup bersama sang paman, Michael Goba, seorang pemain sepak bola.

Dari situlah jalan karir Didier Drogba dirintis. Tidak mudah. Didier Drogba datang ke Prancis seorang diri, pada usia lima tahun. Orang tuanya tidak bisa mengantar. Uang hanya cukup untuk membayar tiket pesawat Didier Drogba.

Didier Drogba sempat pulang kampung ke Pantai Gading, karena tidak betah di Prancis. Namun, situasi pelik. Pantai Gading dilanda krisis ekonomi dan keluarganya kesulitan finansial. Tidak ada pilihan lain, Goba kembali membawa Didier Drogba ke Prancis.

1 dari 8 halaman

Sekolah Dulu, Baru Sepak Bola

Didier Drogba datang ke Prancis tidak untuk bermain sepak bola, seperti sang paman. Orang tuanya ingin Didier Drogba fokus belajar. Keinginan tersebut dipenuhi, Drogba mendapat gelar sarjana akuntansi di Universitas Le Mans.

Didier Drogba tidak pernah lupa dengan sepak bola, tetapi tidak pernah serius meniti karir. Sebuah berubah setelah dia berusia 21 tahun. Setelah lulus kuliah, punya istri, dan mendapatkan anak pertama yakni Isaac.

"Kelahiran Isaac menjadi titik balik bagi kehidupan saja. Sejak saya itu, saya mulai membulatkan tekad," kata Didier Drogba.

Setelah itu, Didier Drogba fokus ke sepak bola. Dia mendapatkan kontrak profesional pertamanya bersama Le Mans pada 1999. Musim pertamanya berjalan mulus, di mana Didier Drogba mampu mencetak tujuh gol dari 30 pertandingan.

2 dari 8 halaman

Chelsea dan Puncak Karir Didier Drogba

Didier Drogba pindah ke Guingamp pada 2002. Performanya begitu bagus. Pada musim 2002/2003, Didier Drogba mencetak 17 gol dari 34 laga di Ligue 1 dan membawa Guingamp berada di posisi ke-7 klasemen akhir.

Didier Drogba menjadi bintang baru di Ligue 1. Guingamp yang membelinya dengan 80 ribu pounds, untung besar. Sebab, Marseille membelinya dengan 3,3 pounds. Merseille kelak juga bakal untung besar dari transfer Didier Drogba.

Baru satu musim di Marseille, Didier Drogba sudah pindah klub. Setelah mencetak 19 gol di Ligue 1 dan lima gol di Liga Champions, Chelsea membeli Didier Drogba dengan harga 24 juta pounds pada 2004. Didier Drogba pun memulai karir emasnya di Stamford Bridge.

Didier Drogba menjadi bagian penting dalam proyek yang disusun Roman Abramovich di Chelsea. Didier Drogba memberikan empat gelar Premier League untuk The Blues, dari dua kali kesempatan membela klub.

Didier Drogba mencetak 164 gol untuk Chelsea, menjadi pemain nomor empat dengan gol paling banyak dalam sejarah klub. Didier Drogba hanya kalah dari Kerry Dixon [193], Bobby Tambling [202], dan Frank Lampard [211].

3 dari 8 halaman

Liga Champions 2011/2012

Ambisi besar Roman Abramovich bersama Chelsea adalah menjadi penguasa Eropa, menjadi juara Liga Champions. Setelah gagal pada final edisi musim 2007/2008, kalah dari Manchester United, Chelsea juara pada 2011/2012.

Pada laga final, Chelsea berjumpa Bayern Munchen. Laga digelar di Allianz Arena, stadion baru yang menjadi markas Bayern Munchen. Die Roten punya ambisi besar mengukir rekor dan berpesta di markas barunya.

Thomas Muller membobol gawang Petr Cech pada menit ke-83. Fans Bayern siap berpesta. Sedangkan, bayangan kegagalan final di Moskow dirasakan fans Chelsea. Namun, Didier Drogba datang di waktu yang tepat.

Didier Drogba mencetak gol, usai menyambut umpan Juan Mata. Dua menit sebelum laga usai, Didier Drogba membuat Chelsea menyamakan skor menjadi 1-1.

Didier Drogba membawa Chelsea ke babak tambahan, lalu adu penalti. Sang bomber menjadi penendang kelima. Didier Drogba menendang penalti usai Bastian Schweinsteiger gagal. Andai gol, maka Chelsea juara Liga Champions.

Dan, Didier Drogba menjalankan tugas dengan sempurna.

Liga Champions sekaligus menjadi kado perpisahan Didier Drogba dengan Chelsea. Didier Drogba kemudian pindah ke Shanghai Shenhua dan Galatasaray. Lalu kembali ke Chelsea pada 2014/2015 dan memberikan gelar Premier League.

Setelah itu, Didier Drogba pindah ke Amerika Serikat dan pensiun pada 2018 lalu.

4 dari 8 halaman

Josip Broz Tito dari Pantai Gading

Didier Drogba kecil dipanggil Tito oleh orang tuanya. Padahal, tidak ada frasa Tito dalam namanya. Didier Yves Drogba Tebily adalah nama lengkapnya. Lantas, dari mana muncul nama panggilan Tito?

Kabarnya, panggilan Tito untuk Didier Drogba terilhami dari sosok Josip Broz Tito.

Josip Broz Tito adalah tokoh revolusioner dari Yugoslavia, negara yang kini tinggal sejarah dan pecah menjadi beberapa negara. Tito, semasa memimpin, berupaya keras untuk mempertahankan persatuan Yugoslavia.

Didier Drogba dewasa kemudian mampu menjadi juru damai dan pemersatu Pantai Gading dari perang saudara. Didier Drogba melakukan apa yang tidak bisa diwujudkan para politisi bahkan pemimpin Pantai Gading.

Lewat sepak bola, dia membawa damai ke negaranya.

5 dari 8 halaman

Juru Damai Pantai Gading

Karir gemilang Didier Drogba bersama Chelsea menjadi kebanggaan bagi warga Pantai Gading. Hebatnya, Didier Drogba juga menularkan kisah sukses di Chelsea ke timnas Pantai Gading. Didier Drogba pun menjadi figur yang populer di negaranya.

Salah satu momen terbaik terjadi saat Didier Drogba mampu membawa Pantai Gading ke Piala Dunia 2006 di Jerman. Pantai Gading lolos ke Piala Dunia untuk pertama kali setelah menang 3-1 atas Sudan di kandang sendiri.

Pantai Gading riuh. Sepak bola di atas segalanya. Politik dan perang kemudian dilupakan. Perang sipil berhenti. Presiden Laurent Gbagbo dan pemberontak mengakhiri perang. Semua berkat sepak bola, berkat Didier Drogba.

Dari ruang ganti, di tengah pesta dan suka cita pemain dan suporter Pantai Gading, Didier Drogba mencatatkan namanya dalam sejarah Pantai Gading. Didier Drogba membuat pesan heroik untuk meminta perang dihentikan dan bersiap menyambut Piala Dunia.

6 dari 8 halaman

Pesan Heroik Didier Drogba

Lelaki dan perempuan Pantai Gading. Dari utara, selatan, tengah, dan barat, kami membuktikan hari ini bahwa semua warga Pantai Gading dapat hidup berdampingan dan bermain bersama dengan tujuan bersama - untuk lolos ke Piala Dunia.

Kami berjanji kepada Anda bahwa perayaan ini akan menyatukan orang-orang. Hari ini kami memohon kepadamu dengan berlutut.

Satu negara di Afrika yang begitu kaya tidak boleh rusak karena medan perang. Tolong taruh senjatamu dan mengadakan Pemilu. Kami ingin bersenang-senang, jadi berhentilah menembakkan senjatamu.

Pesan Didier Drogba di atas yang kemudian mengubah sejarah Pantai Gading. Pesan dari lapangan, dari seorang yang ingin bermain sepak bola dengan tenang. Dari seorang kapten, dari seorang juru damai.

7 dari 8 halaman

Perang Lagi

Pantai Gading kembali dilanda perang saudara pada 2010. 3.000 orang diperkirakan tewas dalam kekerasan itu, yang berakhir pada April lalu ketika Laurent Gbagbo ditangkap pasukan pendukung Ouattara, rival politiknya.

Dan, lagi-lagi Didier Drogba harus turun tangan. Bersama mantan Perdana Menteri Pantai Gading Charles Konan Banny, Didier Drogba mendirikan yayasan amal untuk perdamaian Pantai Gading. Banyak hal dilakukan Didier Dorgba, termasuk membangun rumah sakit di Abijan.

"Saya bukan Superman. Saya menyerahkan politik ke politisi, tapi saya tetap ingin memberikan sumbangsih," ucap Didier Dorgba.

"Saya pikir, rakyat Pantai Gading sangat menderita. Kami harus bekerja untuk mewujudkan rekonsiliasi, pengampunan dan hidup bersama. Kami menginginkan perdamaian. Kami ingin negara ini maju, berkembang dan saya ingin menjadi bagian dari itu," ucapnya.

Bagi Didier Drogba, sepak bola lebih dari sekadar permainan. Sepak bola adalah corongnya untuk bicara perdamaian. Dari lapangan hijau, Drogba tidak pernah berhenti menyampaikan pesan damain untuk elit politik di Pantai Gading.

Tim nasional sangat berarti bagi negara ini. Saya rasa bahwa saat ini sepak bola adalah satu-satunya alat pemersatu Pantai Gading - dan saya benar-benar memperhatikan perkataan saya ini," tandas Droga.

8 dari 8 halaman

Biodata Didier Drogba

Biodata Didier Drogba

Didier Drogba (c) AFP

Nama lengkap: Didier Yves Drogba Tebily

Tanggal lahir: 11 Maret 1978

Tempat lahi: Abidjan, Pantai Gading

Posisi bermain: Striker

Karir junior

  • 1988–1989 Tourcoing
  • 1989–1991 Abbeville
  • 1991–1993 Vannes
  • 1993–1997 Levallois
  • 1997–1998 Le Mans

Karir senior*

  • 1998–2002 Le Mans 64 main - 12 gol
  • 2002–2003 Guingamp 45 main - 20 gol
  • 2003–2004 Marseille 35 main - 19 gol
  • 2004–2012 Chelsea 226 main - 100 gol
  • 2012–2013 Shanghai Shenhua 11 main - 8 gol
  • 2013–2014 Galatasaray 37 main 15 gol
  • 2014–2015 Chelsea 28 main - 4 gol
  • 2015–2016 Montreal Impact 33 main - 21 gol
  • 2017–2018 Phoenix Rising 22 main - 14 gol

Tim nasional

  • 2002–2014 Pantai Gading 105 main - 65 gol

*Jumlah pertandingan dan gol hanya di liga domestik

Sumber: Berbagai sumber