Pochettino Selamatkan Karir Enam Pemain Tottenham Ini

Pochettino Selamatkan Karir Enam Pemain Tottenham Ini
Erik Lamela (c) TOT
- Peluang Tottenham untuk menjadi juara Premier League 2015-16 memang semakin mengecil. Hal tersebut menyusul hasil imbang yang mereka raih dari West Brom pada tengah pekan.


Namun, buka berarti musim Tottenham tidak berjalan dengan fantastis. Dengan bekal pemain yang tidak begitu gemilang, dan sebagian pemain muda, pelatih Pochettino mampu meracik Tottenham menjadi klub yang menakutkan.


Selain pandai mengembangkan pemain muda, musim ini Pochettino juga sukses membangkitkan kembali karir beberapa pemain yang sudah hampir kandas. Pochettino mampu mengeluarkan talenta terbaik para pemain yang dimilikinya.


Setidaknya ada enam pemain yang karirnya diselamatkan oleh Pochettino pada musim ini. Siapakah mereka? simak selengkapnya. [initial]
 (bola/asa)

1 dari 6 halaman

Mousa Dembele

Mousa Dembele

Mousa Dembele

Perjalanan karir Dembele pada musim lalu sungguh tidak mulus. Ia tidak banyak mendapatkan porsi bermain di Tottenham. Sebagai seorang winger, pemain 28 tahun tidak cukup memiliki kecepatan.

Namun, peruntungan Dembele berubah pada musim ini. Pochettino mengubah posisinya menjadi gelandang tengah.

Dan, hasilnya Dembele tampil gemilang. Pemain asal Belgia tersebut menjadi pemain utama Tottenham. Ia adalah pemain yang menjadi otak serangan Tottenham, bersama Christian Eriksen.
2 dari 6 halaman

Danny Rose

Danny Rose

Danny Rose

Sempat disebut sebagai salah satu bek kiri masa depan Inggris, namun nyatanya karir Danny Rose tidak berjalan dengan mulus. Ia gagal menemukan permainan yang konsisten.

Hasilnya, ia harus beberapa kali pindah klub dengan status pinjaman sebelum menemukan konsistensi permainan di bawah asuhan Pochettino.

Bersama Pochettino, Rose musim ini menjadi salah satu bek kiri paling impresif di Premier League. Ia juga sudah mengunci satu posisi utama di timnas Inggris.
3 dari 6 halaman

Jan Vertonghen

Jan Vertonghen

Jan Vertonghen

Jan Vertonghen sempat dianggap mengambil pilihan yang salah saat bergabung dengan Tottenham pada musim 2012/13. Harusnya, pemain asal Belgia ini bisa bergabung dengan klub yang lebih besar saat meninggalkan Ajax pada saat itu.

Benar saja, karir Vertonghen sempat terhambat karena penampilan kurang impresif Tottenham sebelum Pochettino datang pada musim lalu.

Bersama Pochettino, pemain 29 tahun kembali menemukan sentuhannya. Ia menjadi kapten di Tottenham dan yang paling penting kini ia juga menjadi pilihan utama untuk mendampingi Vincent Kompany di timnas Belgia.
4 dari 6 halaman

Kyle Walker

Kyle Walker

Kyle Walker

Sama seperti kasus Danny Rose, nama Kyle Walker juga disebut sebagai salah satu bek masa depan timnas Inggris. Namun, karirnya meredup karena pada musim lalu mendapatkan cedera parah.

Namun, nasib Walker berubah di tangan Pochettino. Pelatih asal Argentina memberinya kepercayaan penuh untuk mengawal sisi kanan pertahanan Tottenham musim ini.

Hasilnya? Sama seperti Rose, Walker saat ini adalah pilihan unggulan bagi timnas Inggris untuk tampil di Euro 2016 yang akan datang. Besar kemungkinan publik bisa menikmati aksi pemain 25 tahun mengawal sisi kanan pertahanan Inggris di Euro.
5 dari 6 halaman

Erik Lamela

Erik Lamela

Erik Lamela

Erik Lamela datang dengan harga 30 juta euro pada 30 Agustus 2013 dari AS Roma. Pemain asal Argentina diharapkan bisa mengisi pos yang saat itu baru saja ditinggalkan oleh Gareth Bale.

Hasilnya? Gagal total. Sepanjang musim Lamela hanya bermain di sembilan pertandingan.

Namun, peruntungan Lamela berubah sejak Pochettino datang semusim berselang. Ia mendapatkan kepercayaan penuh. Meski tidak selalu tampil apik, Pochettino selalu mempercayainya. Dan, barulah pada musim ini, musim ketiga Lamela, ia membuktikan bahwa Tottenham tidak salah membelinya dengan harga mahal.
6 dari 6 halaman

Nacer Chadli

Nacer Chadli

Nacer Chadli

Garis nasib Nacer Chadli nyaris sama dengan Erik Lamela. Ia datang setelah Gareth Bale pergi ke Real Madrid. Jadi, pada musim pertamanya Chadili harus terima bahwa ia terus dibandingkan dengan bintang Wales tersebut.

Celakanya, Chadli gagal pada musim pertama, musim 2013/14. Ia lebih banyak tampil sebagai pemain cadangan dan hanya mencetak satu gol dalam satu musim.

Kedatangan Pochettino pada musim 2014/15 merubah segalanya. Pemain asal Belgia mulai rutin tampil sebagai pemain utama. Dalam satu musim, ia menciptakan 11 gol untuk The Lily White.

Musim ini peran pemain 26 tahun tak kalah penting. Meski posisinya tergusur oleh Dele Alli, ia tetap tampil konsisten. Selain fasih bermain sebagai gelandang serang, kini Chadli juga mulai menguasai pos penyerang. Tak jarang Pochettino memainkannya untuk menggantikan Harry Kane.