Performa Chelsea Bisa Membaik Dengan Tiga Pembenahan Taktis Ini

Performa Chelsea Bisa Membaik Dengan Tiga Pembenahan Taktis Ini
Chelsea (c) AP Photo

Bola.net - Penampilan Chelsea bisa membaik jika Frank Lampard bisa melakukan tiga pembenahan taktis ini di skuatnya.

Chelsea tampil inkonsisten dalam mengarungi Premier League musim 2019-2020 ini. Setelah kalah 0-4 dari Manchester United, The Blues berhasil menorehkan hasil positif pada sejumlah pertandingan.

Akan tetapi belakangan ini performa Chelsea kembali ambyar. Rentetan kekalahan dan hasil imbang tampaknya memengaruhi mental mereka hingga November 2019. The Blues baru menemukan performa terbaik saat meraih kemenangan atas Tottenham Hotspur pada 22 Desember 2019 kemarin.

Kini, Chelsea duduk di peringkat keempat Premier League 2019-2020. Saat ini Cesar Azpilicueta dkk unggul lima poin atas Manchester United yang duduk di peringkat kelima.

Secara taktik, The Blues memiliki energi yang besar dan memainkan sepak bola positif. Namun, mereka memiliki beberapa masalah mendasar yang terlihat saat menelan kekalahan dari West Ham, Bournemouth, dan Everton.

Seperti dilansir Sportskeeda, berikut tiga perbaikan taktis yang bisa membuat performa Chelsea kembali moncer.

1 dari 3 halaman

Hindari Lakukan Pelanggaran

Chelsea telah kebobolan 29 gol musim ini. Awalnya lini pertahanan The Blues diisi duet Fikato Tomori dan Kurt Zouma.

Namun, Tomori yang kurang berpengalaman menghadapi tekanan Premier League akhirnya tersingkir. Kini, Chelsea memasang duet Zouma dan Rudiger di jantung pertahanan.

Mereka mencoba menyusun pertahanan seperti saat ditempati Gary Cahill dan John Terry. Terlepas dari bek tengah, beberapa pemain Chelsea ternyata memiliki fisik yang kurang ideal dalam pertarungan bola mati. Pihak lawan jelas memiliki keuntungan jika dalam kondisi 3v2 atau 4v2 melawan pertahanan Chelsea.

Dengan hanya dua pemain yang mampu mempertahankan bola udara, Chelsea tidak berdaya untuk memenangkan duel sundulan. Itu terbukti saat gol Arsenal yang dicetak Pierre-Emerick Aubameyang.

Mengingat kekuatan fisik pemain Chelsea, Lampard perlu menginstruksikan para pemainnya memenangi duel di zona tengah. Mereka juga perlu memenangkan duel tanpa membuat pelanggaran di sepertiga pertahanan Chelsea.

2 dari 3 halaman

Optimalkan Peran Bek Sayap

Masalah ini berkaitan dengan taktik Lampard yang menuntut kontribusi bek sayap dalam serangan. Cesar Azpilicueta kurang mampu berkontribusi dalam penyerangan. Ia hanya mampu membuka ruang untuk pemain di depannya.

Azpilicueta mencatat satu gol dan dua assist di Premier League dan itu kurang ideal. Itu memperlihatkan Chelsea terlalu tergantung pada pemain sayap mereka. The Blues membutuhkan bek sayap mereka untuk berkontribusi lebih.

Masalah lebih pelik justru terjadi di bek kiri. Emerson dan Marcos Alonso berada di bawah top performa karena berjuang dengan cedera. Alonso memiliki naluri yang bagus dalam menyerang.

Pemain berpaspor Spanyol itu telah mengoleksi satu gol dan dua assist dalam enam penampilan. Namun, ia sering kali terlambat turun saat mendapat serangan balik dan berakhibat fatal.

Sementara Emerson terlihat ragu saat menyerang dan belum membuat gol atau assist dalam 12 penampilan di Premier League. Lampard bisa mempertimbangkan menambah menit bermain Reece James. Pemain Inggris itu tampil apik saat dipercaya untuk memperkuat tim inti Chelsea.

3 dari 3 halaman

Maksimalkan Peran Tiga Gelandang

Chelsea bermain dengan pola sepak bola menyerang musim ini. Itu membuat peran lini tengah menjadi cukup sentral.

Mereka harus piawai mengatur dan menguasai pertandingan. Penguasaan bola Chelsea terbilang tinggi jika Jorginho dan Kovacic tampil bersama.

Dalam pertandingan melawan tim-tim besar, Chelsea perlu memaksimalkan kepemilikan mereka mengandalkan gelandang yang mahir memegang bola. Itu akan membuat mereka dapat mempertahankan kontrolnya atas jalannya pertandingan.

Jika Lampard berminat memainkan skema tiga gelandang, pilihan pertama tertuju pada Jorginho dan N'Golo Kante untuk melindungi pertahanan. Satu gelandang lagi bisa dipilih antara Mason Mount atau Kovacic yang memiliki naluri menyerang.

Sumber Asli: Sportskeeda
Disadur dari: Bola.com/Penulis Hanif Sri Yulianto/Editor Yus Mei Sawitri
Published: 8 Januari 2020