Perbedaan Josep Guardiola dan Jurgen Klopp Menurut Thiago Alcantara

Perbedaan Josep Guardiola dan Jurgen Klopp Menurut Thiago Alcantara
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp (kiri) dan Josep Guardiola (kanan) saling berbincang di penghujung laga lanjutan Premier League hari Minggu (8/11/2020). (c) AP Photo

Bola.net - Thiago Alcantara merupakan salah satu dari sedikit pemain yang pernah merasakan tangan dingin Josep Guardiola dan Jurgen Klopp. Gelandang Liverpool itu lalu membandingkan keduanya.

Thiago sempat empat tahun bekerja sama dengan Guardiola di Barcelona. Setelah itu, Thiago mengikuti sang pelatih ke Bayern Munchen pada 2013.

Sekarang, Thiago diasuh oleh Jurgen Klopp. Ia mulai bekerjasama dengan pelatih asal Jerman itu sejak awal musim ini setelah bergabung dengan Liverpool.

Bersama eks pelatih Borussia Dortmund tersebut, Thiago sudah mencatatkan 22 pertandingan di semua kompetisi. Namun, gelandang asal Spanyol itu belum mencetak gol dan assist di semua ajang kompetisi.

1 dari 2 halaman

Perbedaan Guardiola dan Klopp

Dewasa ini, baik Guardiola dan Klopp disebut sebagai dua pelatih terbaik dunia. Dengan semua pengalaman bermainnya bersama mereka, Thiago mengungkapkan perbedaan keduanya.

“Saya akan selalu berbicara hal-hal positif dengan cara terbuka,” kata Thiago kepada ESPN Brasil.

“Yang membedakan kedua pelatih ini adalah ide yang memiliki metodologi permainan dan mengetahui bagaimana menyebarkannya kepada para pemain.

“Para pemain, selain mendengarkan dan dihormati, melakukan apa yang diinginkan pelatih.

“Ini adalah bagian terpenting dari tahapan yang saya jalani bersama Guardiola dan bahwa saya hidup bersama Klopp.”

2 dari 2 halaman

Ketahanan Liverpool

Thiago sebelumnya mengakui bahwa musim pertamanya di Liverpool tidak berjalan sesuai rencana. Namun Liverpool masih punya harapan untuk sukses di Liga Champions dan berpotensi finis posisi empat besar di Premier League.

Pemain berusia 30 tahun itu memuji ketahanan timnya untuk bangkit kembali di masa-masa sulit. Ia juga percaya dampak dari tidak adanya penggemar di Anfield telah memaksa tim untuk beradaptasi.

"Kualitas terbaik tim ini, saya berbicara dengan mereka sebelum bermain, adalah ketahanan yang dimiliki Liverpool tahun demi tahun sebelum mendapatkan gelar," tambah Thiago.

"Ketahanan ini berkembang, memenangkan lebih banyak gelar, tahun ini, hal yang sama.

"Dengan tidak adanya fans, tim perlu memberikan ketahanan ekstra untuk bersaing memperebutkan gelar. Meski begitu, tim ingin terus menang, mencetak gol. Ini adalah hal utama bahwa tim terus bertahan dengan rasa lapar ini secara utuh."

Sumber: Liverpool Echo