Pep Guardiola Diam-Diam Menyelamatkan Jurgen Klopp dari Tekanan Fans Liverpool

Pep Guardiola Diam-Diam Menyelamatkan Jurgen Klopp dari Tekanan Fans Liverpool
Guardiola dan Klopp. (c) AP Photo

Bola.net - Liverpool boleh jadi menjalani musim 2018/19 yang luar biasa. Bersama Jurgen Klopp, mereka nyaris mewujudkan mimpi di Premier League dan sukses membawa pulang trofi paling bergengsi di dunia sepak bola: Liga Champions.

The Reds mengalahkan Tottenham Hotspur (2-0) di partai puncak yang dimainkan di Wanda Metropolitano. Setelahnya, euforia membuat kota Liverpool berwarna merah terang. Ratusan ribu fans Liverpool tumpah ke jalanan Merseyside.

Jurgen Klopp jadi pahlawan baru. Setelah empat tahun menangani Liverpool, akhirnya dia berhasil mempersembahkan trofi pertama. Penantian panjang itu terpuaskan, meski masih belum menjuarai Premier League.

Kini, setelah beberapa pekan berlalu, euforia boleh turun tetapi semangat mereka masih tinggi. Liverpool bergerak dalam momentum untuk jadi salah satu klub terkuat di Eropa. Mereka membidik gelar juara lainnya musim depan.

Liverpool bakal mengutamakan Premier League musim depan, harus, Klopp sudah tahu itu. Mereka telah mendekati 30 tahun tanpa trofi Liga Inggris. Tentu bukan torehan yang bagus untuk klub sebesar The Reds.

Uniknya, tekanan pada Klopp justru tidak terlalu terasa - malah lebih banyak dukungan. Dia gagal mempersembahkan satu trofi pun dalam tiga musim beruntun, meski demikian tidak pernah terdengar nyanyian kritik yang meminta Klopp mundur.

Publik Anfield selalu mendukung Klopp, bahkan dalam situasi tersulit. Klopp juga tidak pernah berjanji bakal jadi juara, dia hanya bisa berjanji bakal mencoba. Lalu, apa yang akan terjadi apabila musim depan Liverpool masih gagal menjuarai Premier League?

Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 1 halaman

Bantuan Guardiola

Liverpool menutup Premier League 2018/19 sebagai runner-up dengan 97 poin, hanya selisih satu poin dari Man City yang menjadi juara dengan 98 poin. Trofi Premier League itu sudah begitu dekat, sayangnya masih belum terjangkau.

Kegagalan musim lalu itu bisa jadi merupakan blessing in disguise untuk Jurgen Klopp. Klopp jelas-jelas gagal, tetapi dia tetap mendapatkan dukungan penuh. Mengapa demikian? Jawabannya mudah: Pep Guardiola.

Selama masih ada Guardiola di Premier League, kegagalan Klopp bakal dimaafkan. Nama besar Guardiola sudah mendahului hasil kerjanya. Sejak ditangani Guardiola, Man City diyakini bakal jadi juara beruntung.

Mereka sukses melakukannya pada musim 2017/18 dan 2018/19 lalu, dan mungkin kembali meraihnya musim 2019/20 mendatang. Klopp boleh mencoba, tapi jika gagal, dia akan dimaafkan karena lawannya adalah Guardiola.