Pemain MU Tak Bisa Ikuti Standar Tinggi Cristiano Ronaldo

Pemain MU Tak Bisa Ikuti Standar Tinggi Cristiano Ronaldo
Bintang Manchester United Cristiano Ronaldo. (c) AP Photo

Bola.net - Eks asisten pelatih Manchester United Mike Phelan mengungkapkan bahwa Cristiano Ronaldo memiliki standar tinggi yang tidak bisa dipenuhi mantan rekan setimnya di Old Trafford.

Setelah tiga tahun memperkuat Juventus, Ronaldo kembali ke Premier League. Bintang asal Portugal tersebut pulang ke Manchester United pada Agustus 2021.

Ronaldo tampil cukup baik pada musim pertamanya setelah kembali ke Old Trafford. Namun, dia bersitegang dengan Manajer Erik ten Hag di musim keduanya.

Ronaldo sempat mengkritik manajemen Setan Merah secara terbuka. Mantan pemain Real Madrid itu kemudian pindah setelah mengakhiri kontraknya dengan persetujuan bersama.

1 dari 3 halaman

Ronaldo Punya Standar Tinggi

Phelan bekerja dengan Ronaldo di musim pertama. Dia melihat Ronaldo masih memiliki standar yang tinggi meski sudah tidak muda lagi.

“Pada putaran kedua, dia datang dalam usia yang jauh lebih tua dan lebih berpendirian keras, berkemauan keras," kata Phelan kepada Sky Sports.

“Dia masih memiliki standar yang sangat tinggi dan hebat untuk diajak bekerja sama. Tapi menurut saya pola pikirnya lebih keras. Dia pernah berada di Man United, dia selalu hadir di Portugal, dia pernah berada di Madrid.

“Saya menyukainya karena dia tidak ingin standarnya turun, dia ingin standar orang lain naik. Dan terkadang Anda kehilangan beberapa orang ketika hal itu terjadi."

2 dari 3 halaman

Pemain Lain Tak Bisa Mengikuti

Phelan juga mengungkapkan bahwa tidak semua pemain Setan Merah bisa mengikuti standar tinggi Ronaldo. Alhasil, Ronaldo merasa sangat frustrasi dan memilih hengkang dari klub.

“Saya ingat saat-saat tertentu ketika dia mendorong dan menekan dengan keras, dan dia tidak mendapat banyak reaksi atau respons. Dan ada rasa frustrasi," lanjutnya.

“Ketika Anda berurusan dengan orang-orang top, yang penting adalah tentang mereka dan di mana mereka bisa menyelesaikannya dan ke mana mereka bisa mencapainya. Mereka ingin melihat ke belakang dan berkata ‘wow, itu berhasil’.

"Dan dia mungkin menyadarinya, dan saya tidak Saya tahu karena saya belum pernah berbicara dengannya, bahwa dia tidak bisa melakukannya di Manchester United. Jadi tantangannya ada di tempat lain.”

Sumber: Sky Sports